Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Utang PayLater Tembus 23T, Ini Manajemen dan Kelola Utang agar Tak Jadi Habit

17 September 2024   17:46 Diperbarui: 19 September 2024   07:12 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena PayLater di Indonesia menjadi fenomena populer akhir-akhir ini.

PayLater adalah layanan yang memungkinkan konsumen melakukan pembelian sekarang dan membayar nanti, biasanya dalam cicilan atau Buy Now Pay Later (BNPL) bahkan tembus sampai 23T di semester satu 2024.

PayLater menawarkan kemudahan bagi banyak orang, terutama mereka yang tidak memiliki kartu kredit.

Namun, layanan ini juga membawa risiko bagi pengguna yang tidak berhati-hati, apalagi untuk pembelian konsumtif dan tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar di masa mendatang sehingga penting untuk menggunakan PayLater dengan bijak dan hanya untuk kebutuhan yang mendesak atau penting.

PayLater adalah jenis utang modern dan perlu kemampuan untuk mengelola utang agar tidak menjadi habit atau kebiasaan.

Mengelola utang adalah salah satu keterampilan penting dalam keuangan pribadi. Banyak orang memiliki utang, namun tidak semuanya tahu bagaimana mengelola utang dengan bijak.

Apakah Anda memiliki utang atau sedang mempertimbangkan untuk berutang, manajemen utang yang tepat akan membantu menjaga kestabilan keuangan Anda. Lantas, kapan Anda boleh berutang?

Utang itu Baik atau Buruk?

Utang sering dianggap sebagai hal negatif, tetapi sebenarnya tidak semua utang itu buruk. Terdapat dua jenis utang yang perlu dipahami, yaitu utang baik dan utang buruk.

1. Utang Baik

Utang yang digunakan untuk investasi atau hal produktif, seperti membeli properti, membayar pendidikan, atau memperluas bisnis.

Tujuan utang baik adalah untuk meningkatkan aset atau kemampuan menghasilkan pendapatan di masa depan.

Tentunya, selain meningkatkan aset hari ini atau dimasa depan, Anda harus memperhatikan kemampuan membayar utang.

  • Investasi yang Menguntungkan

Jika Anda berutang untuk investasi yang dapat menghasilkan pendapatan lebih besar di masa depan, seperti properti atau pendidikan, maka utang tersebut bisa dianggap sebagai utang baik.

Karena properti jika tepat lokasi maka returnnya akan meningkat, sama halnya dengan pendidikan yang mengasah skill dan kapasitas diri agar memiliki daya saing.

  • Kebutuhan Mendesak dengan Rencana Pembayaran Jelas

Jika ada kebutuhan mendesak seperti perawatan medis atau perbaikan rumah yang tak terhindarkan, dan Anda memiliki rencana pembayaran yang jelas, berutang bisa menjadi solusi yang bijak.

2. Utang Buruk

Sedangkan dikatakan buruk karena digunakan untuk kebutuhan konsumtif seperti pembelian barang yang menurun nilainya, seperti gadget, traveling mahal, atau pakaian mewah.

Utang PayLater dengan suku bunga tinggi juga termasuk dalam kategori ini, karena cenderung menambah beban keuangan. Jadi perlu Anda perhatikan untuk menghindari berutang, bila mengalami kondisi seperti:

  • Tidak Ada Rencana Pembayaran

Jika Anda tidak memiliki sumber penghasilan yang pasti atau tidak ada rencana pembayaran yang jelas, mengajukan utang hanya akan memperbesar risiko gagal bayar dan penumpukan bunga.

  • Kebutuhan Konsumtif dan Gaya Hidup

Berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup atau membeli barang-barang yang tidak diperlukan (seperti liburan mewah atau gadget terbaru) adalah langkah yang sangat berisiko. Ini merupakan utang konsumtif yang bisa membebani keuangan jangka panjang.

  • Utang untuk Membayar Utang Lain

Menggali utang baru untuk melunasi utang lama hanya akan membuat Anda terperangkap dalam lingkaran utang. Solusi ini sering kali hanya menunda masalah tanpa menyelesaikannya.

Jadi, tidak hanya mengelola uang tapi memanajemen utang juga diperlukan dan bagaimana agar bisa melunasi tanpa menimbulkan adiksi atau ketagihan yang berulang?

Cegah Adiksi Berutang, Kelola dan Lunasi Utang

Setelah memahami kapan utang dapat digunakan dengan bijak, langkah selanjutnya adalah mengelola dan melunasi utang secara efektif. Ini cara manajemen utang yang bisa diterapkan:

  • Prioritaskan Utang dengan Suku Bunga Tinggi

Utang dengan bunga tinggi, seperti PayLater, pinjaman online (pinjol), kartu kredit, harus diprioritaskan untuk dilunasi terlebih dahulu. Ini akan membantu mengurangi beban bunga yang terus bertambah.

  • Gunakan Metode Snowball atau Avalanche

Metode snowball adalah dengan melunasi utang dari yang terkecil terlebih dahulu untuk membangun momentum. Sedangkan metode avalanche fokus melunasi utang dengan suku bunga tertinggi lebih dulu untuk mengurangi total biaya bunga.

Source: Freepik
Source: Freepik
  • Buat Anggaran Ketat

Buat anggaran yang spesifik dan alokasikan dana untuk membayar cicilan utang setiap bulan. Hindari pengeluaran tidak perlu hingga utang terbayar.

  • Pertimbangkan Konsolidasi Utang

Jika Anda memiliki beberapa utang dengan bunga tinggi, konsolidasi utang dapat menjadi solusi. Ini memungkinkan untuk menggabungkan utang menjadi satu dengan suku bunga yang lebih rendah, sehingga pembayaran lebih mudah dikelola.

  • Batasi Penggunaan PayLater dan Sejenisnya

Usahakan untuk hanya menggunakan akun PayLater, pinjol, atau kartu kredit jika yakin bisa melunasi seluruh tagihan tepat waktu. Ini akan mencegah menumpuknya bunga tinggi.

Itulah cara manajemen utang yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban utang Anda.

Perlu diperhatikan bahwa utang bisa menjadi kebiasaan jika Anda tidak menggunakan kemudahan platform PayLater dan sejenisnya dengan bijak.

Kontrol diri untuk tahu mana kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan kemampuan finansial, akan membantu Anda untuk terhindar yang utang yang menyengsengsarakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun