Mindfulness adalah konsep yang merujuk pada kemampuan diri untuk menjaga perhatian pada saat ini dengan kesadaran penuh dan tanpa penilaian. Ada banyak buku yang bisa Anda gunakan sebagai rujukan terkait mindfulness, salah satunya adalah buku Filosofi teras dari Henry Manampiring.
Buku Filosofi teras banyak berbicara tentang Stoikisme, yaitu aliran filsafat tentang cara hidup dengan kebajikan dan keseimbangan batin sehingga hidup menjadi lebih tenang dan bahagia.
Stoikisme juga mengajarkan untuk hidup dengan mindful, bagaimana manusia memiliki kesadaran diri dan emosi yang utuh terhadap situasi saat ini sehingga manusia memiliki kontrol penuh terhadap setiap keputusan hidup yang diambil.
Menjadi stoic, bukanlah hal yang mudah di tengah distraksi yang semakin kuat mencuri atensi atau perhatian pada hal-hal utama, seperti menyediakan waktu berbicara dengan keluarga, menikmati makan siang, mendongeng untuk anak sebelum tidur, bahkan berbicara dengan diri sendiri  tanpa distraksi smartphone.
Salah satu ajaran utama stokisme adalah membedakan mana yang bisa dikontrol dan tidak, sedangkan mindfulness melibatkan kesadaran penuh terhadap hal yang bisa dikontrol, seperti reaksi atau respon terhadap suatu peristiwa. Memiliki kesadaran penuh untuk tahu bahwa manusia tidak bisa mengontrol semuanya akan membantu Anda agar tidak mudah terjebak dalam emosi berlebihan, seperti stress, depresi, bucin (budak cinta), sombong, dan lainnya.
Khususnya di kondisi ekonomi hari-hari ini. Kondisi ekonomi dipengaruhi oleh banyak hal yang cenderung tidak bisa dikontrol, seperti kondisi global, kenaikan suku bunga, kebijakan pemerintah, yang memiliki dampak dengan kondisi ekonomi perorangan.
Berdasarkan keterangan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyatakan bahwa sebanyak 46.240 pegawai terdampak PHK dengan dominasi datang dari manufaktur tekstil dan produk tekstil (TPT) sepanjang Januari sampai Agustus 2024. Ini juga menjadi salah satu faktor daya beli masyarakat yang kian melemah karena hilangnya sumber penghasilan setiap bulan.
Lantas, bagaimana mengaplikasikan mindfulness di tengah kondisi ekonomi saat ini? Ini beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Memahami kondisi emosi saat ini dengan sadar
Dengan memahami kondisi emosi saat ini akan membantu dalam mengelola emosi dan mental. Lakukan observasi dengan memperhatikan apa yang dirasakan dan mendefinisikan emosi yang muncul, seperti marah, sedih, cemas, atau bahagia.
Bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan " Apa yang saya rasakan sekarang?", "Kenapa saya merasakan hal ini?", akan membantu Anda mengidentifikasikan emosi dengan sadar.
2. Menerima emosi dan pikiran yang muncul
Setelah memahami emosi dengan sadar, mulailah untuk menerima keberadaan emosi dengan berhenti menyangkal bahwa saat ini Anda sedang tidak baik-baik saja. Menerima diri bahwa Anda bukan manusia yang 100% selalu positif adalah bentuk kesadaran diri bahwa manusia tidak berada dalam satu dimensi, namun multidimensi dengan kebaikan dan keburukan.
Sama seperti konsep 'The Shadow' dari teori psikologi analitik yang diperkenalkan oleh Carl Jung, bahwa seringkali Anda mengabaikan dan menyembunyikan sisi diri yang dianggap negatif, seperti rasa marah, iri, ketakutan, dan lainnya. Sangat manusiawi jika Anda memiliki emosi yang terkesan 'negatif' di kalangan masyarakat, namun mengakui keberadaan emosi tersebut akan membuat Anda berdamai dengan diri sendiri.
Seringkali kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri atau orang lain menjadi pilihan yang diambil saat hidup tidak berjalan sesuai dengan rencana, dengan menerima emosi kecewa, marah, sedih, dan lainnya, akan membuat Anda bisa kembali fokus pada hal-hal yang bisa Anda kontrol hari ini untuk masa depan yang lebih baik.
3. Fokus pada hal yang bisa dikontrol
Menyadari bahwa satu-satunya yang bisa dikendalikan adalah apa yang di dalam diri atau internal faktor. Alhasil, Anda menjadi lebih fokus dalam mengerjakan bagian Anda bukan berekspektasi agar orang lain mengerjakan hal tersebut untuk Anda.
Jika PHK terjadi akibat perusahaan mengalami masa-masa sulit, tentu sebagai karyawan, Anda tidak bisa mengontrol hal-hal sulit untuk tidak terjadi, namun Anda bisa mengontrol respon dengan terus bersemangat mencari pekerjaan pengganti, menggunakan uang pesangon dengan bijak, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan lainnya.
Fokuskan energi dan waktu pada hal-hal yang bisa Anda kontrol dan kembangkan rencana menghadapi situasi berdasarkan apa yang bisa dikontrol. Misalnya, jika Anda merasa stres karena kehilangan pekerjaan, buat jadwal untuk membuat detail kebutuhan dan berapa lama bisa bertahan dengan uang yang masih tersedia.
Memang perlu melatih diri menjadi stoik untuk menyadari bahwa tidak semua hal bisa Anda kontrol dan menjadi  mindful bahwa Anda hidup di hari ini sehingga bisa mengusahakan yang terbaik untuk hari ini.
Tidak hanya mempengaruhi mental dan emosi, dua hal ini memiliki hubungan yang kuat dengan kesehatan badan. Praktik mindfulness dapat berdampak positif pada berbagai aspek kesehatan fisik dan mental. Karena untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkualitas, dibutuhkan fisik dan mental yang sehat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H