Ramai kota ini, aku tak lagi mendengar suara diri sendiri. "Bagaimana kabarmu Ara? Bagaimana kabarmu Ara? Bagaimana kabarmu Ara?". Terpenjara dengan berisiknya kota membuat aku lupa untuk mengajak diriku berbicara. Aku telah lama mengambil kemerdekaan diriku untuk berbicara karena menjadi dewasa.
'Apakah semangatmu sudah mulai padam, Ara?", bisikku pada diriku sendiri. Aku melamun pergi mencari sosok gadis kecil ceria yang berkulit hitam karena begitu menyukai naik pohon saat siang hari. Ya, aku mencari di semak, tak ku lihat. Aku mencari di bawah kolong kasur, tak ku temukan. Ku ketuk hatiku, dia diam.
"Kenapa kau mencariku, bukankah selama ini kau buat aku diam?", kali ini aku bungkam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H