Mohon tunggu...
wiwik agustinaningsih
wiwik agustinaningsih Mohon Tunggu... -

Bergerak mengalahkan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya "copas"

25 Maret 2014   14:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan terbaik untuk otak adalah membaca, demikian salah satu kutipan sekilas lalu. Dan membaca kurang lengkap tanpa ditulis. Layaknya makan yang terjadi setiap hari tentu kedua aktivitas ini pun akan semakin menambah energi jika dilakukan setiap hari. Menulis selalu diawali dengan pengamatan berlanjut ke pemikiran lalu mencari bahan bacaan hingga menuangkannya dalam ide-ide mulai dari provokatif hingga kreatif.

Bertulis tentang kreatif, sangat menarik rasanya setiap mengetik suatu kata kunci dalam mesin pencari dan mendapatkan banyak tulisan terkait. hal ini tentu menggambarkan banyaknya orang dengan semangat berbagi dan tak pelit ilmu dan lebih penting lagi adalah mereka segera memulai untuk menulis hal itu. Mungkin saya sebut disini mereka adalah orang-orang yang agresif yang cepat tanggap dan tahu cara berkata-kata. Menulis perlu usaha, dalam fisika kita mendengar istilah ini sebagai jumlah energi dari proses usaha yang bekerja sepanjang lintasan dari benda yang dikenai gaya. ya, menulis adalah sebuah proses.

Tentang proses, pagi ini sedikit kecewa, karena segala bahan tulisan yang dicari seperti warisan turun-temurun yang sama bentuk dan isinya, hanya berbeda nama (judul). sementara kita memerlukan banyak referensi untuk mengembangkan ide dan apa jadinya kalau yang kita temukan hanya tulisan yang berulang-ulang dan dipolesi sedikit bumbu hingga terlihat seperti sumber baru. Kita sudah tidak asing dengan copas. Senangnya mengcopas dan sakitnya dicopas. Benar-benar karma berlaku.

Menulis akan mudah dengan mengamati, meniru, lalu mengembangkan. Mengamati dan mempelajari bagaimana orang membuat tulisan, meniru gaya penulisannya, dan mengembangkan sesuai pemahaman dan gaya kita sendiri. Dan sedikit saran untuk kita bagaimana kalau mengembangkan tulisan dengan mengambil beberapa kutipan serta sumbernya dan mengembangkan isi tulisan itu dalam kata-kata meskipun terkadang kita sendiri bingung memahaminya (biarlah, ini masih proses, :D ). lalu menghubung-hubungkannya dengan fakta atau cerita yang pernah kita dapatkan atau dengar. hmm.. pasti menjadi santapan nikmat buat otak kita yang lapar akan ilmu dan pengetahuan baru. soalnya kalau hanya satu ide yang diputar-putar maka otak akan bosan dan lama-lama mogok makan..semoga tidak..

Tentu ini bukan cara yang kekal, jadi kira-kira cara lain apa yang bisa kita terapkan untuk pelan-pelan mendelete budaya copas?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun