Mohon tunggu...
Wiwik Laela Mukromin
Wiwik Laela Mukromin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Unismuh Makassar

Saya seorang dosen Komunikasi Penyiaran islam yang juga intens mengikuti perkembangan politik tanah air. Hobby olah raga bulu tangkis, gowes, berenang dan memasak. Pecinta karya-karya psikologi terapan, politik, komunikasi dan agama. Kandidat Doktoral UIN Alauddin Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Membangun Komunikasi, Relasi dan Kolaborasi bagi Kaum Milenial di Era 5.0

22 Februari 2023   02:30 Diperbarui: 22 Februari 2023   02:36 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          Sebagai pembuka pada materi ini, silahkan menyimak youtube yang ada di bawah ini :

Ini beberapa penyebab, komunikasi tidak efektif dan petunjuk/tips untuk membuat komunikasi menjadi efektif.

(187) CONTOH KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF - YouTube -https://youtu.be/shtTZ1EOcCc?t=364

          Dalam peragaan video diatas, nampak sekali jika tidak ada kesamaan pemahaman terhadap pesan yang disampaikan, baik dari pemberi pesan (komunikator) maupun penerima pesan (komunikan) maka akan terjadi komunikasi yang tidak efektif. Selanjutnya akan kita pelajari bersama, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu?

A. Pengertian Komunikasi

              Komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan.  Jika tidak terjadi kesamaan, maka disebut dengan miss comunication.Menurut Stuart (1983), akar kata dari komunikasi berasal dari kata communico (berbagi). Kemudian berkembang ke dalam bahasa latin, communis (membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih) Apakah yang harus dibagi?yaitu pesan. Pesan harus dibagi dengan persamaan pemahaman.

            Komunikasi bisa disampaikan secara lisan, tulisan dan atau peragaan (sikap), bahasa tubuh, symbol dan sebagainya. Antara pemberi pesan dan penerima pesan, harus terjadi kesamaan dalam memahami, sehingga terjadi komunikasi yang komunikatif.

B. Definisi komunikasi menurut para ahli 

            Setidaknya ada sekitar 126 definisi tentang komunikasi, namun satu sama lain tidak ada yang bertentangan. Diantara definisi komunikasi tersebut adalah sebagai berikut :

  • Menurut Harold D. Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yangmenjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)  dalam bukunya Deddy Mulyana. 2008. Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, hal.69 
  • Menurut Everett M.Rogers, bahwa Komunikasi adalah suatu proses pengalihan ide dari sumber ke penerima, dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku penerima tersebut.
  • Menurut Shannon dan Weaver, (1949) komunikasi adalah bentuk interaksi yang saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas bentuk verbal, namun juga non verbal, seperti ekpresi muka, seni, lukisan dan teknologi (Pengantar Ilmu Komunikasi, Prof.Dr.Hafied Cangara, M.Sc, 1998, hal 20) 
  • Menurut Gode, komunikasi merupakan suatu proses yang membuat sesuatu yang awalnya dimiliki oleh satu orang menjadi oleh dua orang atau lebih.
  • Menurut onong Uchjana Effendy bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).

         Ada 5 unsur komunikasi menurut Harold D.Lasswell :

  • 1.Who (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator.
  • 2.Says (what) pesan/materi yang disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna dan  bentuk/organisasi pesan.
  • 3.In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (media cetak/elektronik/media sosial dll)
  • 4.To Whom? (untuk siapa/penerima) yang terdiri dari orang/kelompok/organisasi/negara. Disebut tujuan (destination)/ pendengar (listener)/khalayak(audience)/ komunikan/penafsir/penyandi balik (decoder).
  • 5.With What Effect (dampak/efek) yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti adanya perubahan sikap, bertambah pengetahuannya dll.

           Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentubaik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/efek kepada komunikan sesuai yang diinginkan komunikator. Yang memenuhi 5 unsur who, says, in which channel, with what effect.

Dengan demikian komunikasi merupakan jembatan untuk terjalinnya relasi (jaringan) dan membentuk kolaborasi (kerjasama) dikarenakan adanya kesamaan visi dan missi dalam perusahaan,organisasi atau sesama individu.

C. Siapakah kaum Milenial?

            Generasi millennial adalah masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas, tak terkecuali aktivitas belanja. Dengan kemajuan teknologi cara pembayaran membuat generasi ini makin cashless (cenderung tak membawa uang tunai). Kaum Milenial  atau generasi Y yaitu generasi yang lahir pada 1981-1996 (saat ini berusia 24-41 tahun). Sedangkan generasi Z yang lahir  tahun 1997 hingga 2012 sehingga pada 2023 diperkirakan berusia 11 hingga 24 tahun.  Selanjutnya Gen X adalah generasi yang lahir pada 1965-1980 (sekarang berusia 40-55 tahun)

            Ciri ciri generasi milenial lainnya yaitu generasi ini cukup kreatif, mampu memberikan informasi, mempunyai kemampuan luar biasa, dan seperti memiliki wawasan yang luas dan selalu ingin tahu, kreatif, inovatif, terbiasa dengan multi tasking, fleksibel dalam menghadapi perubahan dan lain sebagainya. . Jika dibandingkan dengan generasi X, para milenial diketahui lebih nyaman dan berteman sangat baik dengan teknologi. 

Tantangan generasi milenial pertama adalah berupa masalah ekonomi. Dilansir dari Bisnis, di usia produktif, milenial harus berhadapan dengan dampak dari krisis ekonomi terdahulu. Masalah ini di antaranya adalah kerugian modal dan tingginya angka pengangguran. generasi milenial juga memiliki banyak kekurangan dan risiko yang dihadapi di kehidupan masa depan.  

Pengertian risiko menurut Hanafi adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang,sebagai akibat  atas terjadinya suatu peristiwa ketidakpastian. Banyak risiko yang timbul dari lingkungan dan gaya hidup generasi milenial yang dapat menimbulkan kemungkinan berakibat buruk terhadap kehidupan yang akan datang. Untuk mengurangi terjadinya risiko tersebut, perlu adanya sebuah manajemen risiko untuk mengelola risiko pada tingkat yang masih bisa diterima. 

           Minimal ada 3 resiko yang akan dihadapi generasi milenial, yaitu resiko keuangan, resiko bermedia sosial dan resiko kesehatan.

  • Risiko keuangan, hal ini terjadi disebabkan gaya hidup generasi milenial yang tidak mau berinvestasi atau menabung. Jika mendapatkan uang dalam jumlah besar, dihabiskan untuk bersenang-senang, seperti nongkrong berlama-lama di kafe-kafe modern, jalan-jalan ke tempat hiburan /wisata yang instagramable, lebih mendahulukan memenuhi kebutuhan tersier dibanding primer dsb.
  • Risiko bermedia sosial,yakni sebagai dampak dari kebebasan berpendapat, kaum milenial bisa terjerumus pada kejahatan media, crime bullying, malas bergerak karena segala sesuatu yang dibutuhkan bisa terpenuhi tanpa beranjak dari tempatnya, tidak menyelaraskan antara pikiran dan perbuatan,sehingga terjerumus pada hal-hal yang negatif. dan yang lebih penting, tidak disadarinya bahwa bermedia sosial merupakan cermin kepribadiannya.
  • Risiko kesehatan, hal ini bisa terhadi karena kegemaran kaum milenial pada gadget, permainanan game on line dsb yang bisa menyebabkan terganggunya kesehatan, seperti tidak bisa konsentrasi, susah bergaul (berkomunikasi), tidak bisa menulis dengan baik dsb.

D. Ciri-ciri era 5.0

             Sebelum kita bahas lebih jauh era 5.0 maka ada baiknya kita bahas masing-masing era dengan ciri-cirinya sebagai berikut :

  • Revolusi Industri 1.0 berlangsung periode antara tahun 1750-1850. Saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia.Revolusi generasi 1.0 melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri  terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

  •  Revolusi industri generasi 2.0 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Ini terjadi ditahun 1870 hingga 1914, awal Perang Dunia I.  
  • Revolusi Indusri 3.0 terjadi awal abad 20 (1970) ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet, adanya sofware dan hardware pada komputer. Menurut sosiolog Inggris David Harvey  era ini sebagai proses pemampatan ruang dan waktu. Ruang dan waktu semakin terkompresi dan dikenal dengan revolusi digital. Waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi kedua dengan hadirnya mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital sekarang mengusung sisi kekinian (real time).  
  • Era  4.0 ditemukannya alat-alat tekhnologi seperti komputer, internet, perangkat lunak, dan lain-lain.Dimulai tahun 2011 saat  manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif (ketidakpastian)teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.
  • Era 5.0 ditetapkan, tanggal 21 Januari 2021 ditetapkan sebagai awal era ini.Selain teknologi yang semakin canggih, ditandai dengan munculnya alat bantu manusia berupa robot.Pada era ini segala permasalahan hidup dan kehidupan manusia dipermudah dengan berbagai kemajuan tekhnologi. Kecepatan dan ketepatan dalam menghasilkan teknologi baru, semakin memudahkan manusia untuk memberi solusi dalam hidupnya. Tujuan society 5.0 adalah membuat kehidupan manusia semakin nyaman dan menyenangkan. Terobosan spektakuler pada era ini salah satunya dibidang kesehatan, dengan sekali pemeriksaan bisa mengetahui segala macam penyakit yang ada pada diri seseorang secara real time,lahirnya big data, ETLE lalu lintas dan lain sebagainya.

                Pada era 5.0 manusia dituntut untuk cekatan mengsinkronkan antara keilmuan dan teknologi, salah satunya dalam bidang manufaktur, manusiatidak perlu capek-capek untuk mencari berbagai informasi yang dibutuhkan, mulai dari belanja, jasa kebersihan, jasa makanan, transportasi bahkan pelayanan umrah sudah masuk pasar bebas di shoppee, dan dengan satu kali klik, maka transaksi sudah terjadi.

Oleh karenanya pada era 5.0 saat ini, manusia dituntut berpikir cepat dan cerdas. memunyai daya analisa yang mumpuni, sehingga kegiatannya semakin efektif dan efisien. bagaimana dampaknya bagi pengembangan dakwah?Tentu ada positif dan negatifnya. Berdampak positif, jika dakwah dengan sasaran kaum milenial yang membutuhkan kecepatan informasi dengan efektif dan efisien, dan berdampak negatif, jika dakwah diterapkan pada kaum generasi Z atau para lansia, yang tidak bisa diajak berfikir secara cepat. 

               Perbedaan era society 4.0 dan society 5.0 adalah :

  • Pada era society 4.0 lebih menekankan supaya semua pekerjaan bisa dikerjakan secara otomatis dengan menggunakan kecerdasan buatan (Al), Internet of Things (IOT) hingga robot dikerjakan tanpa mengandalkan pean manusia.
  • Sedangkan era society 5.0 , bahwa kecerdasan manusia dan Internet of Things merupakan bagian dari teknologi manusia. pada era ini, kebutuhan internet juga untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Misalnya, membeli sesuatu dengan sidik jari, kedipan mata dst.

Dengan memahami karakteristik era 5.0 maka peranan komunikasi sangatlah penting untuk membangun relasi dan selanjutnya melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak secara langsung, tanpa di batasi oleh waktu dan ruang. 

Contohnya media zoom atau google meet menjembatani keterbatasan waktu dan jarak saat seseorang melakukan interaksi. Oleh karenanya, pada era ini akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk menjalin relasi seluas-luasnya dengan berbagai pihak, dan selanjutnya bisa melakukan kolaborasi (kerjasama) dalam berbagai hal. Namun, salah satu efek yang saat ini belum dapat diatasi adalah munculnya para hacker dan pemberitaan hoax, sehingga menuntut masyarakat untuk tetap saring sebelum sharing.

Wallahu "alam bisshawab.

Jakarta, 22 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun