Sebelum seseorang memilih dirinya akan menjadi Guru,maka hendaknya mereka harus menyiapkan berbagai karakter dan keahlian ada dalam pribadinya.Seorang pendidik dituntut dapat menjadi obat ketika siswa tersakiti,pendidik harus bisa menjadi hakim ketika siswa mengalami kasus ketidak adilan,pendidik dituntut menjadi penghibur ketika siswa berduka.
Seorang pendidik juga harus bisa menjadi psikolog ketika ada siswanya mengalami beban mental,seorang pendidik dituntut bisa bersikap diluar umur dan karakternya bahkan seorang pendidik harus mampu menyembunyikan  dan mengesampingkan masalah yang dihadapinya ketika berhadapan dengan siswa.
Namun percayalah wahai pendidik bahwa tidak akan mengurangi kewibawaan kalian ketika kalian sesekali menjadi tak tahu,tak akan mengurangi harta kalian ketika kalian membantu,tak akan sia-sia waktu yang kalian luangkan untuk berkarya.bukankah semakin kita lama menjadi pendidik membuat kita semakin kaya?....
Ya,Kaya akan pengalaman hidup,kaya akan amal kebajikan,kaya akan konsep dalam menghadapi berbagai masalah,kaya akan Do'a dari anak-anak didik yang telah kalian didik dengan berbagai metode dan strategi,kaya akan aset berharga dalam berbagai instansi dan setiap sudut kehidupan.
Karena jika orang tua hanya memiliki anak dan kolega disalah satu instansi saja itu sudah membanggakan dan memudahkan segala urusan mereka,apa lagi dengan menjadi guru mereka akan punya anak yang bekerja dikepolisian,kedokteran,pendidikan,fasilitas umum,dll walaupun hanya sekedar"anak didik" namun hal tersebut sangat membuat para pendidik bangga dan akan dipermudah dan diprioritaskan dalam segala urusan.
Bukankah akan menjadi sangat kaya ketika seorang pendidik telah banyak mengatasis masalah-masalah siswanya???Wallahua'lam bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H