Mohon tunggu...
Wiwi Hartati
Wiwi Hartati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru biasa yang menginginkan murid yang luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

22 November 2022   07:30 Diperbarui: 22 November 2022   07:43 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MODUL 1.2 

NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

 

 

Description

Dalam mempelajari modul 1.1 tentang Pendidikan menurut Ki Hajar dewantara, dilanjutkan ke modul 1.2 tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak saya merasa diri ini menambah wawasan yang luas akan pentingnya seorang pendidik dalam memberikan pembelajaran. Masuk ke modul 1.2 dimulai dengan setiap calon guru penggerak membuat trapesium usia. Dari trapesium usia yang sudah saya buat, saya banyak mendapatkan pembelajaran baru, yaitu bahwa kejadian negatf atau positif meskipun sudah lama berlalu tetapi kejadian tersebut masih bisa saya ingat. Hal tersebut menjadi pembelajaran bahwa sebagai guru saya harus bisa menjadi momen positif untuk murid-murid saya dan mengusahakan jangan sampai ada momen atau kejadian negatif yang dirasakan oleh murid saya. Dengan demikian saya sebagai pendidik menyadari bahwa seorang pendidik harus belajar menciptakan momen-momen yang positif saat mengajar. Selanjutnya saya mengidentifikasi nila-nilai guru penggerak yang sudah ada pada diri saya. Kemudian bagaimana nilai-nilai guru penggerak tersebut bisa dilakukan dan dioptimalkan dalam pembelajaran maupun dalam kepemimpinan di sekolah tempat saya mengajar.

Saya sebagai calon guru penggerak yang melakukan belajar mandiri untuk memahami konsep materi. Materi yang harus dipahami, yaitu bagaimana manusia tergerak, bagaimana manusia bergerak, tahap ini dan bagaimana menggerakkan manusia. Dalam mempelajari konsep materi tersebut saya juga menjawab pertanyaan yang ada di modul untuk merefleksi dari belajar mandiri tersebut. Pada tahap ini saya akhirnya paham bahwa dalam melaksanakan pembelajaran saya harus benar-benar memahami bagaimana kondisi murid, seperti karakter murid Setiap murid memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda dan permasalaham yang berbeda pula.

Selanjutnya, kegiatan diskusi kelompok secara virtual pada hari jumat tanggal 10 November 2022 untuk membuat karya tentang rancangan satu kegiatan sebagai upaya mengkolaborasikan kekuatan nilai yang dimiliki setiap anggota kelompok. Hasil diskusi dari kelompok saya (kelompok 1) memilih nilai kolaborasi, kenapa kolaborasi? Karena kami berlima  saat diminta nilai yang muncul pada setiap orang kami semua memunculkan nilai kolaborasi. Sehingga kami berdiskusi untuk membuuat rancangan kegiatan nilai kolaborasi. Kegiatan tersebut adalah kolaborasi dengan guru-guru lain atau menjadi coach bagi guru --guru lainnya. Mengkolaborasikan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Seperti pada saat KKG di kecamatan, saya mampu memimpin teman guru dalam kolaborasi tentang praktik pembelajaran yang baik, membuat media pada saat daring dan luring serta sharing tentang refleksi pembelajaran Kami dalam kelompok juga berkolaborasi dalam menyusun rancangan kegiatan. Hasil kolaborasi kelompok kami dibuat dalam bentuk PPT dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya secara virtual yaitu hari senin Tanggal 14 November 20022. Saya bertugas sebagai menjawab setiap pertanyaan dan bu Dhian sebagai notulen dan bu Rini sebagai moderator, pak Dheny dan pak Bambang sebagai penyampai materi. Setelah presentasi, kami diminta untuk membuat refleksi mengapresiasi peran satu rekan dalam kelompok. Saya membuat refleksi untuk rekan saya yaitu pak Bambang.

Saya membuat gambaran diri sebagai guru penggerak di masa yang akan datang yaitu setelah saya selesai pendampingan guru penggerak. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal 16 November 2022. Banyak hal yang saya lakukan sebagai implementasi Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dan peran sebagai guru penggerak sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya.  Kemudian kegiatan dialog virtual dengan instruktur pada hari Kamis Tanggal 17 November pukul 15.30 -- 17.00 WIB tentang nilai dan peran guru penggerak. Setelah dialog virtual saya membuat tulisan narasi kaitan antara materi pada hari Jumat Tanggal 18 November 2022 yang ada pada modul 1.1 filosofi Pendidikan KHD dan modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak. Semua kegiatan sudah terselesaikan, akhirnya saya melanjutkan untuk menyusun aksi nyata. Kegiatan apa yang saya lakukan untuk implementasi dari hasil belajar modul 1.2 ini.

Examination

Setelah mempelajari modul 1.2 dan mengikuti serangkaian kegiatan baik belajar secara mandiri maupun diskusi secara virtual, akhirnya saya memahami bagaimana nilai dan peran guru penggerak. Seorang calon guru penggerak harus memiliki nilai inovatif, kolaboratif, reflektif, berpihak pada siswa dan mandiri. Peran guru penggerak yaitu mampu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas baik di sekolah maupun lingkungan sekolah, mampu berkolaborasi dengan rekan dan membimbing rekan di sekolah, dan mampu mewujudkan kepemimpinan murid. Semua peran tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada trilogy Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu, ing ngarso sang tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Nilai guru penggerak tersebut sebelumnya masih belum saya lakukan dengan optimal misalnya pembelajaran yang berpihak pada siswa. Sebelumnya pembelajaran yang saya lakukan masih berfokus pada bagaimana anak menyelesaikan soal-soal ujian. Tetapi dengan mempelajari modul 1.2 ini saya memahami bahwa pembelajaran harus berpihak pada siswa. Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan kodrat anak.

Articulation of Learning

Point penting yang dipelajari pada modul 1.2 adalah tentang nilai-nilai dan peran guru penggerak. Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru memiliki nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, inovatif, kolaboratif, reflektif dan berpihak pada siswa. Guru juga harus mampu menjadi pemimpin pembelajaran, mampu berkolaborasi dengan rekan serta mampu menggerakkan rekan serta mewujudkan kepemimpinan murid. Selain itu saya juga mempelajari tentang bagaimana cara kerja otak, yang ana setelah saya belajar saya memahami sebagai berikut :

pertama yaitu sitem berfikir cepat dan sistem berfikir lambat, kedua kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari: kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kekuasaan dan penguasaan, kebebasan dan kesenangan. Ketiga, tahap tumbuh kembang anak. Bahwa setiap anak memiliki cara pandang sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya. Kemudian di modul juga menjelaskan diagram identitas gunung es yang menjelaskan konsep penumbuhan karakter. Fenomena gunung es di lautan dapat menggambarkan apa yang terlihat di permukaan tidak dapat menggambarkan apa yang ada di dalam laut. Fenomena ini dapat digunakan untuk membuat perumpamaan karakter. Karakter yang terlihat hanya 12% sedangkan 88% tidak terlihat. Karakter yang terlihat didasari oleh perilaku yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Untuk menumbuhka karakter perlu ada pengkondisian dan pembiasaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan keteladanan dan sistem aturan yang konsisten. Karakter yang baik pada siswa bisa kita tuntun dengan berpedoman pada trilogi Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara yaitu dengan memberi tauladan, memotivasi dan mendorong siswa untuk menumbuhkan karakter.

Materi yang sudah dipelajari tersebut dapat diimplementasikan sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak. Maka Saya harus mampu menjadi:

Pemimpin pembelajaran: menyusun desain pembelajaran, membuat asesmen dan melakukan refleksi pembelajaran di setiap pembelajaran yang dilakukan. Menyusun pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kebutuhan siswa, membuat refleksi atau evaluasi sebagai perbaikan pembelajaran berikutnya, dan dalam pembelajaran yang saya lakukan harus berpihak pada siswa sesuai dengan karakteristik siswa agar tujuan Pendidikan dalam memerdekakan anak bisa terwujud.

Menjadi coach bagi guru lain: memberikan bimbingan atau pendampingan ke rekan guru serumpun untuk melakukan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Hal ini dilakukan dengan adanya supervisi mata pelajaran serumpun, sehingga saya bisa melakukan pendampingan pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penyusunan asesmen, dan melakukan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan optimal maka saya sendiri juga harus mandiri, yaitu belajar untuk meningkatkan kompetensi diri.

Mendorong kolaborasi:bekerjasama untuk mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran. Kegiatan supervisi juga dilakukan untuk menemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran sehingga saya dan rekan guru bekerjasama untuk mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan. Selain itu saya juga bekerjasama denga guru serumpun untuk melaksanakan kegiatan proyek pembelajaran.

Mewujudan kepemimpinan murid: dalam pembelajaran saya mendesain sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa sehingga siswa bisa belajar dengan menyenangkan. Siswa akan aktif dalam pembelajaran sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Saya sebagai guru hanya menuntun siswa untuk pembelajaran di kelas.

Menggerakkan komunitas praktisi: dengan mengaktifkan komunitas belajar di sekolah, dimana guru mendiseminasikan hal baru yang di dapat di setiap mengikuti pelatihan atau workshop. Saya akan berkolaborasi denga rekan untuk membagikan praktik baik yang sudah dilakukan dalam pembelajaran sehingga bisa dijadikan referensi rekan di sekolah.

Semoga bermanfaat

Salam Bapak Ibu guru hebat.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun