Mohon tunggu...
Wiwiet Edhita Amalia
Wiwiet Edhita Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris

To live in freedom, move forward, love yourself, and build something of your life.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tranformasi Limbah: Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 dan PKK Gondangsari Olah Minyak Jelantah Jadi Sabun Cuci Tangan

14 Agustus 2024   22:00 Diperbarui: 30 Agustus 2024   17:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil akhir pembuatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair guna cuci tangan. (Dokumen Pribadi)

Gondangsari – Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 bekerja sama dengan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menggelar pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan pada Minggu, 4 Agustus 2024. Kegiatan ini diadakan di rumah Bapak Sulambyah selaku Kepala Dusun Gondangsari, dan dihadiri oleh sekitar 50 warga setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif bagi permasalahan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah yang sering kali dibuang secara sembarangan tanpa menyadari potensinya, dan mengajarkan bagaimana cara memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan yang ramah lingkungan.

Ana Nailatul Maghfiroh selaku penanggung jawab menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah dengan bijak dan bertanggung jawab, serta memotivasi masyarakat agar menyadari potensi yang ada di sekitar mereka. 

“Minyak jelantah merupakan limbah dari penggunaan minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali dan tidak layak untuk dikonsumsi. Masyarakat seringkali membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan, karena mereka tahu bahwa minyak tersebut sudah tidak berguna dan tidak layak untuk dikonsumsi. Padahal, minyak jelantah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat seperti sabun cuci tangan yang dapat mengurangi polusi dan masalah lingkungan, serta dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat.” ujarnya.

Pamflet Pengolahan Limbah Minyak Jelantah (Dokumen Pribadi)
Pamflet Pengolahan Limbah Minyak Jelantah (Dokumen Pribadi)

Tahapan kegiatan pelatihan dimulai dengan persiapan, sosialisasi, dan praktik. Pada tahap persiapan, TIM KKN UNNES GIAT 9 mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum dimulainya kegiatan di rumah Pak Sulambyah. Selanjutnya, tahap sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang proses dan manfaat pembuatan sabun dari minyak jelantah. Dalam sosialisasi ini, peserta dijelaskan mengenai langkah-langkah pembuatan sabun, pentingnya pengelolaan limbah, serta manfaat dari sabun yang dihasilkan. Setelah sosialisasi selesai, peserta langsung terlibat dalam praktik pembuatan sabun cuci tangan. Mereka diajarkan langkah-langkah mencampurkan bahan dengan benar dan mengikuti prosedur saponifikasi untuk menghasilkan sabun berkualitas dan aman digunakan.

Ibu-Ibu PKK dan Bapak Kepala Dusun menunjukkan hasil pembuatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan. (Dokumen Pribadi)
Ibu-Ibu PKK dan Bapak Kepala Dusun menunjukkan hasil pembuatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan. (Dokumen Pribadi)
Antusiasme peserta selama pelatihan sangat tinggi, tercermin dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap tahap pembuatan sabun cuci tangan dari limbah minyak jelantah. Mereka menunjukkan minat besar untuk belajar dan berpartisipasi, baik dalam sosialisasi maupun praktik langsung, yang mencerminkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah serta keinginan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada. 

Hasil akhir pembuatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair guna cuci tangan. (Dokumen Pribadi)
Hasil akhir pembuatan limbah minyak jelantah menjadi sabun cair guna cuci tangan. (Dokumen Pribadi)

Bapak Sulambyah selaku Kepala Dusun Gondangsari, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini dan berharap program serupa dapat dilaksanakan di masa mendatang. 

“Saya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK. Semoga program ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan produk lokal yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis” ujarnya. 

Harapannya, lebih banyak masyarakat yang akan terinspirasi untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh, baik dalam menjaga kesehatan dan lingkungan melalui pengelolaan limbah yang lebih baik, maupun menjadikannya peluang usaha untuk menambah nilai ekonomi di Dusun Gondangsari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun