Gondangsari – Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 bekerja sama dengan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menggelar pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan pada Minggu, 4 Agustus 2024. Kegiatan ini diadakan di rumah Bapak Sulambyah selaku Kepala Dusun Gondangsari, dan dihadiri oleh sekitar 50 warga setempat. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif bagi permasalahan limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah yang sering kali dibuang secara sembarangan tanpa menyadari potensinya, dan mengajarkan bagaimana cara memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan yang ramah lingkungan.
Ana Nailatul Maghfiroh selaku penanggung jawab menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah dengan bijak dan bertanggung jawab, serta memotivasi masyarakat agar menyadari potensi yang ada di sekitar mereka.
“Minyak jelantah merupakan limbah dari penggunaan minyak goreng yang sudah digunakan berkali-kali dan tidak layak untuk dikonsumsi. Masyarakat seringkali membuang limbah minyak jelantah secara sembarangan, karena mereka tahu bahwa minyak tersebut sudah tidak berguna dan tidak layak untuk dikonsumsi. Padahal, minyak jelantah dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat seperti sabun cuci tangan yang dapat mengurangi polusi dan masalah lingkungan, serta dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat.” ujarnya.
Tahapan kegiatan pelatihan dimulai dengan persiapan, sosialisasi, dan praktik. Pada tahap persiapan, TIM KKN UNNES GIAT 9 mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum dimulainya kegiatan di rumah Pak Sulambyah. Selanjutnya, tahap sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang proses dan manfaat pembuatan sabun dari minyak jelantah. Dalam sosialisasi ini, peserta dijelaskan mengenai langkah-langkah pembuatan sabun, pentingnya pengelolaan limbah, serta manfaat dari sabun yang dihasilkan. Setelah sosialisasi selesai, peserta langsung terlibat dalam praktik pembuatan sabun cuci tangan. Mereka diajarkan langkah-langkah mencampurkan bahan dengan benar dan mengikuti prosedur saponifikasi untuk menghasilkan sabun berkualitas dan aman digunakan.
Antusiasme peserta selama pelatihan sangat tinggi, tercermin dari keterlibatan aktif mereka dalam setiap tahap pembuatan sabun cuci tangan dari limbah minyak jelantah. Mereka menunjukkan minat besar untuk belajar dan berpartisipasi, baik dalam sosialisasi maupun praktik langsung, yang mencerminkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah serta keinginan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
Bapak Sulambyah selaku Kepala Dusun Gondangsari, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan ini dan berharap program serupa dapat dilaksanakan di masa mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK. Semoga program ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan produk lokal yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis” ujarnya.
Harapannya, lebih banyak masyarakat yang akan terinspirasi untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh, baik dalam menjaga kesehatan dan lingkungan melalui pengelolaan limbah yang lebih baik, maupun menjadikannya peluang usaha untuk menambah nilai ekonomi di Dusun Gondangsari.