Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini (2024) telah menerbitkan 46 judul buku, 22 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Buku terbaru "Tangguh: Anak Transmigran jadi Profesor di Amerika", diterbitkan Tatakata Grafika, yang merupakan biografi Peter Suwarno, associate professor di School of International Letters and Cultures di Arizone State University, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Video Game dan Fenomena "Been There, Done That!"

24 Oktober 2019   19:53 Diperbarui: 25 Oktober 2019   23:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah menamatkan 10 episode fase pertama ("Terran") dalam game Starcraft: Brood War keluaran Blizzard Entertainment dengan perjuangan keras disertai trial & error berkali-kali serta pemikiran njelimet seperti tengah menyelesaikan masalah hidup sungguhan di dunia nyata. Dan keberhasilan saat mencapai fase "Mission Accomplished" di episode kesepuluh itu benar-benar menggembirakan dan menyemangati hidup hingga berhari-hari sesudahnya!

Dalam hidup manusia biasa yang ibarat kata susah payah mati-matian mencari dan menunggu kehadiran momen-momen bahagia di kehidupan sehari-hari, keberadaan sebentuk kegembiraan maya yang bisa berefek demikian jauh dan positif adalah sangat bermanfaat. 

Kalau hanya ditunggu dan dicari, momen-momen bahagia itu akan jarang datang. Dan memang mereka tak terlalu sering muncul, bukan? Kadang bahkan sudah setengah mampus diburu dan diperjuangkan pun, hasilnya tak seperti yang kita mau. Ending-nya, kita terpuruk, lalu entah depresi atau ambil jalan pintas ke paranormal!

Video game memberi kita peluang itu ---untuk mendapatkan kegembiraan akan keberhasilan yang bisa kita tentukan sendiri kapan terjadinya. Tentu ada peluang ketika kita gagal, kalah, dan lalu uring-uringan. Itu risiko, yang justru membuatnya semakin asyik dilakukan, sebagaimana para atlet yang tetap terus berjuang sekalipun mereka belum tentu menang dan membawa pulang medali emas.

Namun pengaruh video game yang pada pandangan saya paling bermanfaat adalah apa yang saya sebut sebagai "latihan hidup". Beberapa jenis dan judul permainan menyediakan pada kita pelatihan soal perjuangan tak kenal menyerah dan problem solving. Kita jadi terlatih untuk memiliki kedua elemen penting itu sebelum itu dipraktikkan dalam level dunia nyata.

Pengalaman saya kala menaklukkan game Starcraft sungguh menghasilkan dua hal itu. Tak lekas ambruk kala gagal, melainkan terus mencoba dan mencoba lagi. Upaya perjuangan juga disertai perubahan metoda dan pendekatan. Kalau cara ini gagal, pakai cara lain. 

Kita melakukan trial & error ---belajar dari kesalahan untuk kemudian diperbaiki pada upaya percobaan berikutnya. Kita juga mempelajari pola pemikiran AI (artificial intelligence) lawan dalam game, sehingga mengenali pula kelebihan serta kekurangan mereka.

Karena sudah pernah merasakan dan melatih lewat permainan video, kita jadi lebih terkondisi soal karakter pantang menyerah dan kemampuan problem solving itu tadi saat harus benar-benar menggunakannya dalam permasalahan sungguhan. Semacam ungkapan "been there, done that". 

Misal patah hati untuk yang kedua puluh tiga kali jelas tak akan terasa terlalu nyesek, karena dulu-dulu juga pernah (dan sudah tahu apa yang harus dikerjakan untuk mengatasinya).

Ini penting untuk dikaji karena tak semua video game melulu hanya soal ketangkasan, seperti yang sering terlihat di arena permainan di mal. Beberapa jenis game melatih kemampuan berpikir kritis dan runtut saat menghadapi problem. Dan pada gilirannya, kemampuan berpikir kritis itu akan diikuti oleh peningkatan dalam kemampuan untuk menyelesaikan masalah.

Jenis yang seperti apa saja? Kita akan diskusikan hal ini dalam artikel literasi video game berikutnya. Satu hal lain yang nanti akan menjadi sangat penting adalah mengenali langkah-langkah praktis agar terhindar dari adiksi. Itu akan sangat berguna bagi keresahan kita akan anak-anak yan kecanduan main game online... atau lihat YouTube seharian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun