Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini (2024) telah menerbitkan 46 judul buku, 22 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Buku terbaru "Tangguh: Anak Transmigran jadi Profesor di Amerika", diterbitkan Tatakata Grafika, yang merupakan biografi Peter Suwarno, associate professor di School of International Letters and Cultures di Arizone State University, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sepak Bola dan Hal Pelik Bernama Hak Siar

3 Agustus 2019   21:53 Diperbarui: 4 Agustus 2019   08:25 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi televisi berlangganan| Sumber: Pixabay

(Foto: SkySports)
(Foto: SkySports)

Mari kita petakan duduk permasalahannya dengan gamblang!

Untuk musim 2019/20 yang akan mulai kick off akhir pekan depan, hak siar Liga Primer dipegang jaringan baru Mola TV. Harga yang dipatok adalah Rp 1 juta perak untuk perangkat dekoder dan Rp 4 juta untuk smart TV. "Amal jariah" siaran gratisan diberikan melalui TVRI, namun hanya sebiji pertandingan sepekan, ditambah tayangan streaming melalui aplikasi ponsel pintar, tapi juga sangat terbatas.

Kompetisi liga lokal yang sangat populer dan tak kalah menarik, Shopee Liga 1 musim 2019, ada di tangan Grup Emtek melalui Indosiar dan jaringan TV berlangganan Orange TV. La Liga Spanyol dan Seri A? Ada di kanal-kanal BeIN Sports, yang bisa disaksikan melalui jaringan TV berbayar MNC Vision, Transvision, dan juga K Vision.

Peliknya adalah, karena hak-hak siar itu bersifat eksklusif, maka mereka saling mengacak siaran eksklusif jaringan tetangga. Sebagai contoh, Indosiar di Orange TV bisa menayangkan siaran langsung Liga 1, namun kanal yang sama di MNC Vision atau K Vision, misalnya pasti akan diacak. 

Begitu juga ketika Transmedia mengambil hak siar Piala Dunia. Kanal Trans TV dan Trans7 di Orange TV atau K Vision pasti lenyap saat mereka menayangkan pertandingan-pertandingan langsung Piala Dunia.

Padahal saya dan anak-anak bangsa yang lain kan ya ingin menyaksikan semua kompetisi tanpa kecuali, meski masing-masing punya favorit sendiri-sendiri. Masa ya kami semua harus pasang semua antena parabola itu agar tak pernah ketinggalan?

Satu-satunya jalan keluar hanyalah dengan antena UHF, tempat semua kanal bisa ditonton gratis. Masalahnya, banyak daerah pedalaman---salah satunya desa saya di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah---tak mampu menangkap sinyal UHF sama sekali (that's why berlangganan TV satelit bukan kemewahan, tapi kebutuhan).

Situasi makin memusingkan karena tak ada yang abadi. Deal-deal hak siar itu tentu, sebagaimana umumnya kontrak bisnis, hanya berlangsung dalam rentang waktu tertentu. Ketika satu kontrak habis dan hendak diperpanjang, masa kontrak berikutnya bisa beralih ke entitas bisnis lain yang datang dengan penawaran lebih baik.

Sekitar tiga tahun lalu, saya ganti TV satelit dari Indovision (kini MNC Vision) ke K Vision karena perpindahan hak siar Liga Primer. Di K Vision, siaran-siaran Liga Primer tayang melalui tiga kanal BeIN Sports yang menayangkan 6-12 pertandingan per pekan. Musim ini, Liga Primer mendadak menghilang dari K Vision karena datang nama baru pemegang hak siar yang bernama Mola TV.

Agar bisa nonton aksi-aksi Salah dan Kane tanpa hambatan, saya terpaksa beli perangkat dekoder baru itu. Tapi mungkin tiga atau empat musim lagi, mereka bisa saja menghilang dari Mola TV untuk pindah ke TV entah apa lagi nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun