Bila aspek prosedur kerja polisi harus serinci yang dihadirkan CSI: Crime Scene Investigation, maka kendala utama adalah di proses penulisannya. Penulis harus paham cara kerja kepolisian, lalu mengkonsultasikannya pada petugas kepolisian yang dijadikan konsultan cerita, baru kemudian merevisi skenario. Pola kerja ini hanya cocok bagi sinetron yang tayang mingguan, sedang pada umumnya sinetron kita kan tayang tiap hari, dan yang syuting hari ini bakal tayang dua hari lagi.
Selain itu, bujet untuk honor konsultan pasti akan dicoret oleh produser eksekutif. Atau sang produser menganggap genre cerita ini masih terlalu cerdas bagi kebanyakan pemirsa TV (actually, inilah jawaban yang kuterima dari pihak PH sewaktu aku sok nekat mengusulkan cerita ala CSI dan NCIS tahun 2007 lalu!).
[caption caption="You Who Came from the Stars (Foto: minimore.com)"]
Fantasi & Sci-Fi
Pernah nonton Under the Dome atau Princess Hours? Yang pertama tentang sebuah kota yang terkurung sebuah kubah raksasa yang tak terlihat. Yang kedua tentang negeri Korea Selatan modern namun yang tak berpemerintahan demokrasi-republik seperti saat ini, melainkan masih menganut sistem monarki absolut layaknya pada zaman Dinasti Joseon.
Cerita-cerita bergenre ini yang ori buatan RI tak akan pernah hadir di layar kaca karena orang kita tak canggih dalam masalah orisinalitas. Sementara, syarat utama cerita fantasi dan fiksi ilmiah yang baik adalah di sisi itu. Konsep harus baru, sama sekali fresh dan beda. Sama-sama fantasi/sci-fi, namun konsep cerita Sense8 sudah beda jauh dari Wayward Pines atau You Who Came from the Stars.
Dan kita, sebagaimana diketahui, pernah menemukan judul Kau yang Berasal dari Bintang (untung judul Cewek Gue Rase Berekor Sembilan belum sempat diproduksi!).
[caption caption="Da Vinci's Demons (Foto: TVGuide.com)"]
Kisah Sejarah
Tiap kali nonton sinetron (silat) sejarah, dulu almarhum ayahku selalu protes soal warna pakaian yang warna-warni manyala. Pasalnya, pada abad pertengahan hingga era kolonial, pigmen untuk pakaian di Jawa hanya ada tiga: hitam, cokelat tua (kayak di baju lurik), dan biru gelap. Di Eropa setali tiga uang (di kisah Da Vinci’s Demons dan Outlander kayaknya tak baju oranye atau pink).
Maka bila sinetron berlatar belakang sejarah harus sedetail Jewel in the Palace dalam masalah kostum, tata rias, dan tata rambut, kembali yang dipersoalkan pasti bujet—plus konsultan sejarah, yang bisa memberi informasi ilmiah tentang itu semua. Belum lagi soal diet, di mana raja Pasundan pada abad ke-13 Masehi tentunya tidak makan apel Washington yang baru ada di Hindia Belanda pada awal abad ke-20!