Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini (2024) telah menerbitkan 46 judul buku, 22 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Buku terbaru "Tangguh: Anak Transmigran jadi Profesor di Amerika", diterbitkan Tatakata Grafika, yang merupakan biografi Peter Suwarno, associate professor di School of International Letters and Cultures di Arizone State University, Amerika Serikat.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Remember December, Bukan tentang Memiliki

15 Februari 2016   09:43 Diperbarui: 15 Februari 2016   09:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu, pada bulan Januari 2015, aku dapat kabar bahwa Remember December diterima dan akan diterbitkan. Satu proses panjang pun menemui muara, meski masih harus menunggu hampir setahun lagi untuk mengantre giliran editing (baru bulan Desember ada kabar lagi tentang tanggal terbit dan desain kover). Cuman yang ini lancar. Editor langsung melakukan editing dan mengabari hanya ada satu poin revisi kecil.

Kembali, seperti buku-buku sebelumnya, cerita yang melatarbelakangi proses pengerjaan dan penerbitannya sangat seru dan berharga untuk di-share di forum-forum kepenulisan. Ini menambah panjang daftar pengalaman revisi-revisiku sebelumnya yang sangat bervariasi, sejak diminta menambah 100 halaman, mengurangi 100 halaman, membukukan seseorang tapi pas terbit malah sudah bubaran dengan orang itu, hingga harus sinau K-pop hanya dalam 48 jam dan harus menuakan usia para tokoh dari 17 ke 25.

Remember December sendiri berkisah tentang reuni Reva dan Dei setelah bertahun-tahun tak ketemu di Ciater (latar lokasi kupindah dari Kalibening ke sana). Mereka mantan tetangga, dan Reva masih memendam perasaan sayang pada Dei, meski ia hendak akan dicomblangkan dengan Salsa, kakak sepupu Dei, dan Dei sendiri sudah menjelang menikah dengan Dani.

Pertemuan keempatnya pun diwarnai perasaan Reva yang mirip lirik lagu So Far Away itu tadi—Dei ada dekat sekali dengannya namun terasa jauh tak terjangkau. Dan ketika rahasia terkuak satu demi satu, semua menyadari bahwa masing-masing tak beda jauh dari Reva, yaitu membawa kenangan masa lalu sendiri-sendiri yang susah dilupakan.

Buatku, justru sesudah penolakan GPU delapan tahun lalu, naskah ini menjadi eksperimen tersendiri. Karena alur cerita utamanya (yaitu adventure-nya) hilang, Remember December praktis hanya punya satu alur, yaitu kisah romannya. Ini kali pertama aku menulis novel yang beralur tunggal sejak Waiting 4 Tomorrow (2005). Biasanya kan selalu ada cerita suatu aktivitas (sepakbola, dunia sekretaris, wartawan, chef) dan kisah asmara hanya menjadi pemanis.

Dan seperti yang kuceritakan tempo hari, gara-gara itu, aku jadi terseret untuk keluar dari comfort zone-ku, karena biasanya tak pernah bersentuhan dengan cerita-cerita pure romance. Ini juga novel pertama yang berlokasi sepenuhnya di luar Semarang, bahkan Jawa Tengah. Cerita berlokasi di Ciater, Kabupaten Subang, dan Bandung. So, setelah bisa melepaskan diri dari tokoh utama yang serba mirip aku di The Supper Club (2014), kini satu lagi misi tercapai: latar tempat non-Semarang.

Lewat Remember December, aku ingin mengajak kita semua merenung tentang kisah masa lalu. Tiap dari kita pasti punya cerita spesial dari masa silam yang susah dilupakan—mungkin bahkan terus menghantui. Namun hidup harus terus berjalan, dan mau tak mau kita harus melangkah ke chapter berikutnya tanpa terus-terusan terjebak ke masa lalu itu.

Tempo hari aku terlibat sebuah deep and meaningful conversation tentang topik ini dengan teman dekat yang identitasnya harus kurahasiakan. Cerita lalu tak mungkin hilang dan dihilangkan, kecuali dengan amnesia. Kita harus menerimanya—berdamai dengan diri sendiri—dan tetap harus menerima kasunyatan andai, pada titik-titik tertentu dalam hidup, itu kembali mendatangi dan mengingatkan pada semua luka.

Karena cinta bukanlah tentang memiliki, melainkan menerima...

Ilustrasi: www.gramedia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun