Siapa sih yng kalo pacaran kepikiran untuk putus? Siapa sih yang kalo nikah kepikiran untuk cerai? Rasa-rasanya tak ada orang yang mempersiapkan dirinya untuk berpisah, maunya pacaran sukses sampai menikah, punya anak, punya cucu, dan jadi keluarga besar yang bahagia.
Di ruang keluarga tergantung foto keluarga, ada foto kita bersama pasangan, anak dan mantu lengkap dengan cucu-cucu tercinta. Oh so sweet.
Tamu yang datang akan memuji keharmonisan keluarga,hingga bertanya kepada kita : Bagaimana caranya mempertahankan rumah tangga sampai awet sampai kakek nenek? dengan bangga kita bisa menjelaskan dengan sederhana : Rahasianya kita menerima pasangan kita dengan iklas apa adanya.
Itu idealnya....
Kenyataannya tak semudah itu kawan.Â
Kadang proses pacaran yang kita lalui sangat panjang, banyak suka duka dilalui bersama, banyak drama di sana-sini mengalahkan drama korea, sehingga akhirnya hubungan tak dapat dipertahankan lagi, Putus menjadi pilihan yang paling terbaik, walau menyakitkan.Â
Begitu juga dengan pernikahan, jika hari demi hari dilalui dengan pertengkaran, diam-diaman, hidup sudah tidak nyaman, cerai adalah pilihan yang terbaik, dibanding bersama tapi saling menyakiti, lebih baik berpisah tapi menyimpan rindu.Â
Itulah sebabnya saya sudah merancang hati ini untuk menerima kondisi apapun yang terjadi dalam hubungan, baik saat pacaran maupun saat pernikahan.
Saya percaya Jodoh di tangan Tuhan, saking percayanya saya gak pernah membatasi diri saya untuk menolak orang yang suka sama saya, bahkan yang menggoda saya. Saya berteman dengan siapa saja, tapi hati dan cinta saya hanya untuk pasangan saya.
Jika pasangan saya berpaling dari saya dan meninggalkan saya, saya ingat pesan ustad Abdul Somad, masih banyak ikan di laut, yang kira-kira artinya : masih banyak perempuan baik yang cocok untuk saya, dan mungkin lebih baik dari dia.
Jadi bagi kalian yang gagal dalam berhubungan, gak usah patah hati, apalagi merancang patah hati terbaik. merancang baju saja, atau merancang design rumah, lebih bermanfaat.
Hati yang patah tak mungkin diperbaiki, makanya jangan sampai patah hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H