Bulan Ramadan telah memasuk hari ke-10 di tahun 1444H ini. Jadi bagaimana puasanya teman-teman? Masih semangat menjalankan ibadah puasa? Semoga teman-teman semua diberi kesehatan dan ketetapan iman, sehingga mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik hingga nanti sampai akhir Ramadan.
Bagi saya Ramadan itu bulan istimewa. Bulan yang memang berbeda daripada bulan-bulan lainnya. Bahkan siapapun akan mengakui jika nuansa Ramadan itu berbeda, baik warga muslim maupun non muslim bisa merasakannya.
Bulan Ramadan terasa lebih hidup. Di setiap sore, tepi-tepi jalan pasti banyak orang berjualan. Jenis jualannya pun bermacam-macam, lengkap dari minuman, kue-kue untuk berbuka, serta lauk pauk untuk makan berat. Kegiatan di Masjid juga semakin hidup. Setelah Ashar biasanya masjid sunyi, tapi kini terdengar anak-anak maupun orang dewasa yang mengaji, lalu dilanjutkan dengan buka puasa bersama.Â
Ba'da Isya di mana biasanya masjid terlihat sepi, kini orang-ornag justru berbondong-bondong untuk salat tarawih. Setelah salat tarawih selesai, masjid tidak lantas sunyi. Â Jama'ah kembali mengaji hingga malam sedikit larut. Lalu pada dini hari, speaker masjid mulai terdengar panggilan untuk sahur. Bahkan ada rombongan pemuda yang berkeliling komplek untuk membangunkan warga agar tidak terlambat bersantap sahur.
Ramadan memang bulan yang "hidup" bagi saya. Bukan hanya nuansanya saja, bahkan orang-orang yang biasanya tidak berdagang, di bulan Ramadan ii banyak yang menggelar lapak untuk menjemput rezeki di bulan ini.
Dalam kehidupan religi juga, warga muslim terlihat banyak yang memperbanyak tilawah dan bersedekah. Bagaimana tidak, Allah telah berjanji akan melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang berbuat baik di bulan ini.
Memang benar bulan Ramadan itu bulan penuh berkah. Sugguh beruntung kita ,kaum muslim, Allah anugerahi bulan penuh pengampunan dan penuh berkah ini. Tetapi kita sebagai muslim juga harus jeli, bahwa sesungguhnya Allah tetapkan ada bulan Ramadan karena banyak makna yang Allah inginkan hambanya untuk diambil pelajaran. Apa saja makna Ramdadan itu?
Makna Ramadan Sesungguhnya Bagi Kaum Muslim
44 tahun saya hidup hingga hari ini, dan mungkin sekitar 38 tahun saya selalu menjalankan puasa, sudah seharusnya saya memahami apa sesungguhnya yang Allah inginkan kepada hamba-Nya. Mengapa sebulan penuh kita wajib berpuasa? Pasti Allah ingin kita belajar dari bulan Ramadan ini. Bahkan hukum puasa di bulan ini adalah wajib, bukan sunah. Kalau wajib berarti jika kita tinggalkan wajib menggantinya di lain hari. Jika tidak maka ganjaranya adalah neraka. Pasti Allah ingin kita belajar dari bulan Ramadan ini, kan?. Nah, bagi saya pribadi, makna Ramadan sesungguhnya dan mungkin bagi muslim lainnya adalah
1. Wadah untuk Menguji Kesabaran
Ramadan selalu identik bahwa kita tidak boleh makan dari subuh hingga magrib. Dalam hal ini, sungguh kita diuji kesabarannya. Mungkin jika di Indonesia lama berpuasa adalah sekitar 12 -13 jam. Selama 12 jam ini kita harus menahan haus dan lapar. Coba bayangkan yang kerjaanya di lapangan, terpapar sinar matahari. Sedang yang kerjaannya di dalam ruangan ber-AC saja masih merasakan haus dan lapar. Tetapi jika dia tidak bersabar tentu akan mengalah begitu saja, akhirnya minum dan makan.Â
Selain menahan haus dan lapar, hal lain yang bisa kita pelajari adalah menahan hawa nafsu, seperti menahan syahwat. Suami istri saja di larang berhubungan intim dari subuh hingga magrib. Apalagi kalian yang belum menikah. Sedangkan biasanya syahwat yang muncul itu minta dituntaskan. Tetapi jika kita sabar dan mematuhi perintah Allah, maka hal seperti ini akan sangat mudah.
Hal lain yang sering saya lihat adalah orang yang merokok di saat bulan puasa. Sebagian besar ulama mengharamkan merokok saat bulan Ramadan. Artinya merokok dapat membatalkan puasa. Tidak merokok adalah salah satu cara kita bersabar menahan hawa nafsu. Nah, jika kamu biasanya merokok tak melihat tempat dan waktu, maka jika kamu mau belajar bersabar akan tidak merokok saat waktu yang diharamkan.
2. Melatih Kedisiplinan
Bulan Ramadan jika kamu mau memikirkanya, ia mengajarkan kita untuk berdisiplin. Coba lihat di mulai dari subuh, subuh hingga magrib kita di larang makan minum, atau berhubungan badan (pasangan yang sah). Setelahnya berbuka, di mana kita dianjurkan untuk menyegerakan berbuka. Lalu ba'da Isya, kita dianjurkan melaksanakan salat tarawih baik 8 rakaat maupun 20 rakaat. Di dini kita dianjurkan mengakhirkan sahur. Pola seperti ini aslinya mengajarkan kita kedisiplinan. Jika tidak disiplin pasti akan ada satu momen yang terlewatkan.
3. Bulan yang Penuh Pahala dan Berkah
Bulan Ramadan adalah bulan di mana Allah telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda. Tak heran jika banyak yang berlomba-lomba berbuat amalan baik di bulan ini dengan bersedekah dan  memperbanyak amalan-amalan sunah lainnya. Dengan janji Allah ini, dan kemudian kita sebulan penuh melakukan kebiasaan baik maka Allah berharap setelah bulan Ramadan ini usai, kita juga tetap melakukan amalan-amalan baik tersebut.
Nah, 3 makna Ramadan tersebut bagi saya sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagi bekal kita untuk menghadap Allah SWT nanti. Maka alangkah sungguh sia-sia bagi kaum muslim yang tidak menggunakan bulan Ramadan ini untuk berbuat dan beramal baik. Mengambil makna yang Allah siratkan di bulan Ramadan ini.Â
Semoga kita bisa menyelesaikan puasa kita dengan baik, bisa memperbanyak amalan-amalan baik  di bulan ini, dan terus berlanjut hingga bulan bulan setelahnya. Semoga iman islam tetap di dalam hati kita. Selamat menunaikan ibadah puasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H