India semakin serius dalam memerangi penipuan kripto dengan menggandeng dua raksasa teknologi global, Google dan Meta (sebelumnya Facebook), untuk menanggulangi ancaman penipuan kripto yang dikenal dengan nama "pig butchering." Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Dalam Negeri India yang diungkapkan dalam laporan tahunan tahun 2024, guna melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan, dari kerugian finansial yang besar akibat skema penipuan ini.
Apa Itu Penipuan "Pig Butchering"?
Penipuan "pig butchering" adalah jenis penipuan investasi yang semakin marak, terutama dalam dunia kripto. Para penipu menargetkan kelompok rentan seperti pemuda pengangguran, ibu rumah tangga, pelajar, dan individu yang mengalami kesulitan finansial. Skema ini dimulai dengan menggoda korban melalui iklan atau pesan yang menjanjikan keuntungan besar dari investasi kripto. Dengan membangun hubungan kepercayaan secara perlahan, para penipu meyakinkan korban untuk mentransfer sejumlah besar uang ke dalam skema penipuan.
Laporan Kementerian Dalam Negeri India mencatat bahwa penipuan ini semakin berkembang, dengan total kerugian lebih dari $3,6 miliar pada tahun 2024 saja. Banyak dari penipuan ini berlangsung melalui platform media sosial dan mesin pencari seperti Google, yang memungkinkan penipu untuk memasang iklan yang membingungkan calon korban.
Kolaborasi dengan Google dan Meta
Menanggapi masalah ini, India memperkuat kemitraan dengan Google dan Meta. Melalui inisiatif ini, Kementerian Dalam Negeri India bersama dengan Indian Cyber Crime Coordination Centre (I4C) telah mengembangkan protokol untuk bekerja sama langsung dengan platform-platform ini guna mendeteksi dan menangani aktivitas mencurigakan.
I4C berfungsi sebagai pusat yang aktif memantau aplikasi pinjaman digital dan malware yang menyasar pengguna rentan. Pusat ini berbagi informasi mengenai pengiklan phishing dengan Google untuk memblokir iklan penipuan dengan lebih cepat, sementara Meta membantu mengidentifikasi dan menghapus halaman-halaman yang terkait dengan penipuan. Google bahkan telah berkolaborasi dalam mengintegrasikan Google Pay ke dalam sistem pelaporan penipuan keuangan, yang memungkinkan transaksi penipuan untuk dicegat dan diselidiki secara real-time.
Langkah-Langkah Pencegahan dan Perlindungan
Selain kolaborasi dengan perusahaan besar, pemerintah India juga telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dari penipuan kripto. Salah satu langkah penting adalah melibatkan edukasi dan pelatihan bagi lembaga penegak hukum untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis transaksi blockchain. Ini membantu mereka untuk melacak dan menyita aset digital yang terlibat dalam penipuan.
Sistem Pelaporan dan Pengelolaan Penipuan Keuangan Siber Warga (CFCFRMS) yang telah terintegrasi dengan Google Pay telah membantu menyelamatkan lebih dari 16 miliar rupee India pada tahun 2023 dan memberikan bantuan kepada lebih dari 575.000 korban. Selain itu, India juga terus memperkuat platform Pelaporan Kejahatan Siber Nasional (NCRP) yang memungkinkan warga untuk melaporkan penipuan kripto secara mudah dan cepat.
Kolaborasi Internasional
Tidak hanya berfokus pada upaya domestik, India juga aktif dalam kerja sama internasional untuk memerangi kejahatan terkait kripto. Negara ini bekerja sama dengan Financial Action Task Force (FATF) untuk memperkuat standar global dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme yang melibatkan mata uang kripto. Ini penting mengingat sifat lintas negara dari kejahatan yang sering melibatkan kripto.
Mengapa Kolaborasi Ini Penting?
Kolaborasi antara pemerintah India, Google, dan Meta menunjukkan keseriusan negara ini dalam melindungi warganya dari ancaman penipuan digital. Kerja sama ini bertujuan untuk memutus mata rantai penipuan kripto yang terus berkembang dan merugikan masyarakat. Dengan semakin canggihnya teknologi dan semakin banyaknya korban, kolaborasi seperti ini sangat penting untuk menanggulangi ancaman yang bersifat lintas platform dan lintas negara.
Upaya ini tidak hanya berfokus pada pemberantasan, tetapi juga pada pencegahan dan edukasi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinvestasi, terutama dalam dunia kripto yang terus berkembang pesat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H