Mohon tunggu...
Wiwid Febriansyah
Wiwid Febriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo...saya seorang mahasiswa di salah satu universitas yang ada di jawa tengah, khususnya purwokerto yaitu Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Saya mengambil jurusan Teknik Elektro dan memiliki minat yang besar dalam pemrograman. Saya percaya bahwa kombinasi antara keahlian teknik dan pemrograman akan membuka pintu-pintu tak terbatas dalam dunia inovasi dan teknologi yang bisa saya tuangkan dalam tulisan sesuai dengan hobi saya. :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

India Bermitra dengan Google dan Meta untuk Tangani Penipuan Kripto "Pig Butchering"

5 Januari 2025   16:28 Diperbarui: 7 Januari 2025   05:22 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
India | Sumber : iStock

India semakin serius dalam memerangi penipuan kripto dengan menggandeng dua raksasa teknologi global, Google dan Meta (sebelumnya Facebook), untuk menanggulangi ancaman penipuan kripto yang dikenal dengan nama "pig butchering." Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Dalam Negeri India yang diungkapkan dalam laporan tahunan tahun 2024, guna melindungi masyarakat, terutama kelompok rentan, dari kerugian finansial yang besar akibat skema penipuan ini.

Apa Itu Penipuan "Pig Butchering"?

Penipuan "pig butchering" adalah jenis penipuan investasi yang semakin marak, terutama dalam dunia kripto. Para penipu menargetkan kelompok rentan seperti pemuda pengangguran, ibu rumah tangga, pelajar, dan individu yang mengalami kesulitan finansial. Skema ini dimulai dengan menggoda korban melalui iklan atau pesan yang menjanjikan keuntungan besar dari investasi kripto. Dengan membangun hubungan kepercayaan secara perlahan, para penipu meyakinkan korban untuk mentransfer sejumlah besar uang ke dalam skema penipuan.

Kejahatan Cyber | Sumber : iStock
Kejahatan Cyber | Sumber : iStock

Laporan Kementerian Dalam Negeri India mencatat bahwa penipuan ini semakin berkembang, dengan total kerugian lebih dari $3,6 miliar pada tahun 2024 saja. Banyak dari penipuan ini berlangsung melalui platform media sosial dan mesin pencari seperti Google, yang memungkinkan penipu untuk memasang iklan yang membingungkan calon korban.

Kolaborasi dengan Google dan Meta

Menanggapi masalah ini, India memperkuat kemitraan dengan Google dan Meta. Melalui inisiatif ini, Kementerian Dalam Negeri India bersama dengan Indian Cyber Crime Coordination Centre (I4C) telah mengembangkan protokol untuk bekerja sama langsung dengan platform-platform ini guna mendeteksi dan menangani aktivitas mencurigakan.

I4C berfungsi sebagai pusat yang aktif memantau aplikasi pinjaman digital dan malware yang menyasar pengguna rentan. Pusat ini berbagi informasi mengenai pengiklan phishing dengan Google untuk memblokir iklan penipuan dengan lebih cepat, sementara Meta membantu mengidentifikasi dan menghapus halaman-halaman yang terkait dengan penipuan. Google bahkan telah berkolaborasi dalam mengintegrasikan Google Pay ke dalam sistem pelaporan penipuan keuangan, yang memungkinkan transaksi penipuan untuk dicegat dan diselidiki secara real-time.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Perlindungan

Selain kolaborasi dengan perusahaan besar, pemerintah India juga telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dari penipuan kripto. Salah satu langkah penting adalah melibatkan edukasi dan pelatihan bagi lembaga penegak hukum untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menganalisis transaksi blockchain. Ini membantu mereka untuk melacak dan menyita aset digital yang terlibat dalam penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun