Mohon tunggu...
Wiwid Febriansyah
Wiwid Febriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo...saya seorang mahasiswa di salah satu universitas yang ada di jawa tengah, khususnya purwokerto yaitu Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP). Saya mengambil jurusan Teknik Elektro dan memiliki minat yang besar dalam pemrograman. Saya percaya bahwa kombinasi antara keahlian teknik dan pemrograman akan membuka pintu-pintu tak terbatas dalam dunia inovasi dan teknologi yang bisa saya tuangkan dalam tulisan sesuai dengan hobi saya. :)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Inovasi Crumble Zone Pada Kereta Cepat

10 Januari 2024   08:29 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi Crumble Zone Pada Kereta Cepat-Mungkin sudah banyak yang tahu kereta api tercepat yaitu kereta api shinkansen dari negara jepang. Kereta api Shinkansen dari Jepang memang telah mendapatkan ketenaran sebagai kereta tercepat di dunia. Dengan kemampuan mencapai kecepatan tinggi, Shinkansen tidak hanya menjadi sarana transportasi yang efisien, tetapi juga ikon teknologi dan kehandalan. Inovasi ini mencerminkan komitmen Jepang untuk terus mengembangkan sistem transportasi modern yang dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi kepada penumpangnya.

Selain Shinkansen, Train Grande Vitesse (TGV) dari Prancis juga telah menetapkan standar baru dalam hal kecepatan kereta api di Eropa. Pencapaian luar biasa TGV pada tahun 2007 dengan kecepatan mencapai 574,8 km/jam menandai momen bersejarah dalam evolusi kereta cepat. Kepemimpinan Prancis dalam inovasi transportasi ini menjadi landasan bagi pengembangan teknologi kereta api di seluruh dunia.

Menariknya, TGV juga dikenal karena rekam jejak keamanannya yang luar biasa. Selama lebih dari dua dekade, kereta ini berhasil menjaga reputasi sebagai salah satu moda transportasi yang tidak pernah mengalami insiden. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya terus-menerus para insinyur yang secara teliti melakukan penelitian mendalam, mempelajari insiden-insiden pada masa lalu, dan memanfaatkan hasil temuan tersebut untuk meningkatkan desain, teknologi, dan sistem keamanan pada kereta api TGV.

Para insinyur di seluruh dunia, termasuk yang terlibat dalam pengembangan TGV, secara aktif mempelajari dan mengevaluasi insiden-insiden kereta api masa lalu untuk terus meningkatkan keamanan transportasi. Salah satu peristiwa bersejarah yang menjadi titik pembelajaran adalah insiden kereta api di Inggris pada tahun 1988, yang melibatkan 3 kereta. Kejadian ini menjadi landasan bagi perubahan signifikan dalam desain dan teknologi kereta api untuk mencegah dan mengurangi dampak tabrakan.

kecelakaan kereta | sumber freepik
kecelakaan kereta | sumber freepik

Dalam insiden tersebut, terjadi fenomena yang dikenal sebagai "overlapping," di mana kereta-kereta saling tumpang tindih satu sama lain setelah terjadinya tabrakan. Sebagai respons terhadap temuan dari insiden ini, para insinyur TGV dan sejumlah proyek kereta cepat lainnya mulai menerapkan konsep crumple zone. Modifikasi sederhana pada gerbong kereta, seperti penambahan crumple zone, membantu menyerap energi dampak ketika terjadi tabrakan.

Crumple zone, juga diterapkan pada pada mobil, kemudian diadaptasi untuk kereta api. Penempatan crumple zone pada setiap ujung gerbong kereta membantu melindungi ruang kabin dari kerusakan serius saat terjadi tabrakan. Fungsi utama crumple zone adalah untuk mendistribusikan dan meredam energi dampak sebelum mencapai ruang kabin, sehingga meningkatkan keselamatan penumpang.

Crumple zone | Sumber youtube (daftar top) 
Crumple zone | Sumber youtube (daftar top) 

Desain crumple zone pada kereta TGV dan kereta cepat lainnya menunjukkan inovasi yang terus berkembang dalam upaya meningkatkan keamanan transportasi. Selain berfungsi sebagai tameng pelindung, crumple zone juga dirancang dengan fitur khusus, yaitu lubang-lubang bergelombang. Tujuan dari desain ini adalah untuk mencegah terjadinya overlapping saat terjadi insiden tabrakan. Dengan kata lain, crumple zone tidak hanya menjadi penyerap energi dampak, tetapi juga berperan aktif dalam mengurangi risiko situasi yang lebih berbahaya selama kejadian tidak terduga.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat, beberapa negara mengambil pendekatan edukatif dengan melakukan uji tabrak antara kereta dan mobil. Edukasi ini bertujuan untuk memberitahukan bahwa pengereman pada kereta memiliki keterbatasan yang perlu dipahami oleh semua pihak.

Penting untuk dicatat bahwa kendati kereta dilengkapi dengan sistem rem darurat, rem tersebut tidak mampu membuat kereta berhenti secara mendadak. Sebaliknya, fungsi utama rem darurat adalah untuk menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara dengan tujuan mempercepat proses penghentian kereta. Meskipun dapat mempercepat waktu penghentian, rem darurat tetap mengikuti prinsip bahwa pengereman secara mendadak tidak mungkin dicapai oleh kereta, mengingat karakteristik dan bobotnya yang jauh melebihi kendaraan bermotor konvensional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun