Mohon tunggu...
WIWI CASNEWI
WIWI CASNEWI Mohon Tunggu... Administrasi - Logistic staff - Mahasiswa

Nama : Wiwi Casnewi NIM : 46121120062 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2 KWU_Strategi Penjualan Jasa dan Produk Online di Era Post-Pandemi

30 Mei 2023   10:35 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:25 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dua dekade terakhir, internet telah terbukti menjadi platform yang sukses untuk memasarkan barang dan jasa karena telah menghilangkan semua hambatan jarak. Internet juga membantu dalam bidang bisnis untuk mendapatkan data dan menganalisis informasi untuk pembuatan produk yang lebih baik dan efektif. Penggunaan dasar internet dalam bisnis adalah menjual produk. Sejak masa pandemi, cara pandang pemasaran produk atau jasa sudah mulai berubah tapi sebelum ini, perusahaan dan pelanggan tidak saling berhubungan. Media sosial dan teknologi jaringan mempercepat konsumen untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Perusahaan menggunakan banyak situs media sosial (seperti Facebook, Instagram, Tiktok, dan Twitter) atau situs web yang dikembangkan dengan baik untuk mempromosikan informasi mengenai merek mereka. Selain masalah seperti peningkatan pendapatan sekali pakai, kurangnya waktu luang, atau kenyamanan, pemasaran online menjadi lebih penting karena faktor-faktor seperti peningkatan jangkauan, pengurangan waktu perencanaan, biaya lebih rendah, model pembayaran fleksibel (penagihan online, opsi pembayaran, dan opsi pemesanan), peningkatan penargetan, teknologi yang lebih baik, dan penurunan poin penjualan.
Pada masa pandemi gaya hidup masyarakat berubah. Peningkatan penjualan produk dan jasa secara online menjadi kecenderungan masyarakat untuk terbiasa dalam transaksi jual beli dan pada akhirnya memengaruhi perilaku belanja online pelanggan. Dengan adanya bantuan pemerintah dalam manajemen logistik, konsumen lebih bergantung pada platform e-commerce. Karena penguncian yang lama, bisnis pinggir jalan ditutup sepenuhnya sebagian besar pemiliknya mengalihkan bisnisnya ke platform online.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi yang tidak terduga, menyebabkan gaya hidup, preferensi, dan kebiasaan konsumen berubah. Meskipun banyak bisnis menghadapi kerugian besar selama periode penguncian ini, beberapa sektor ekonomi seperti E-commerce telah diuntungkan karena perintah tinggal di rumah dan jarak sosial. Covid-19 juga telah mengubah total cara berpikir dunia, dengan mengubah kebersihan pribadi dan menjaga jarak sosial sebagai prioritas seseorang. Pandemi ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi grafik perkembangan industri e-commerce di dunia.

a. Merumuskan Strategy Bisnis pada Visi dan Misi

Definisi visi dalam proposal bisnis memiliki gambaran mengenai tujuan yang utama, harapan, hal yang ingin dicapai oleh perusahaan, baik lembaga, intsansi, organisasi, maupun individu di masa yang akan datang. Sedangkan misi dalam proposal bisnis yang merupakan bagian dari strategi bisnis adalah pemaparan berupa langkah-langkah yang menjadi pedoman untuk dilakukan, dengan yakin bahwa tujuan untuk mewujudkan visi yang telah dibuat.   Dalam visi misi perusahaan terdapat tujuan, sasaran, gagasan perusahaan yang harus dijalankan. Kesuksesan dan kegagalan perusahaan ditentukan oleh faktor yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarakan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa visi misi proposal bisnis adalah srategi impian perusahaan dan penjabaran masa depan yang harus dicapai dan di jalankan. Perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi nya, Perusahaan harus menetapkan terlebih dahulu misi nya setelah itu ditetapkan pula visinya. Melakukan visi tanpa menguraiakan misi sebelumnya, sama halnya tidak memilki tujuan yang hendak dicapai.
Visi perusahaan menggambarkan apa yang diinginkannya atau bagaimana keinginannya. Oleh karena itu memiliki visi adalah impian yang paling utama. Dengan memberikan arahan strategis, visi organisasi berfungsi sebagai katalis untuk tujuan perusahaan dan tujuan penting lainnya. Visi jelas merupakan aspek penting bagi keberhasilan karena mempengaruhi masa depan perusahaan. Kemampuan bisnis untuk mengatasi hambatan yang tak terelakkan dalam pertumbuhannya didorong oleh visinya. Itu juga mengungkapkan harapan dan optimisme tentang prospek masa depan. Ini berarti bahwa perusahaan harus mengejar tujuan mereka setiap hari agar visi perusahaan mereka menjadi kenyataan suatu hari nanti. Ini menyiratkan bahwa visi pada dasarnya adalah apa yang harus diusahakan oleh perusahaan untuk diwujudkan, dan harus selalu berfungsi sebagai peta jalan yang menggagas, menginspirasi, dan mendorong manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.
organisasi adalah pernyataan mengapa organisasi itu ada, tujuan luas yang dilayaninya dalam masyarakat, batas-batas yang ada di dalamnya, dan bagaimana organisasi itu memandu operasi dan keputusan sehari-hari. Ini juga berfungsi sebagai tolok ukur untuk mengukur aktivitas dan rencana perusahaan. Seiring dengan strategi, visi, dan tujuan, pernyataan misi adalah salah satu elemen penting dari rencana bisnis. Sebuah misi menawarkan organisasi rasa tujuan dan menetapkan batasan, yang keduanya penting untuk efektivitas, kesuksesan, dan kelangsungan hidup jangka panjang organisasi. Pernyataan misi, seperti pernyataan visi, merupakan aspek penting dari perencanaan dan manajemen bisnis strategis untuk semua jenis perusahaan. Pernyataan misi memengaruhi strategi dan hampir setiap aspek kinerja organisasi, itulah sebabnya mengapa misi sangat diperlukan dan penting bagi perusahaan untuk berkembang. Akibatnya, para pemangku kepentingan di perusahaan harus membuat pernyataan misi tertulis yang mengartikulasikan tujuan perusahaan dan menentukan prioritas di antara persaingan permintaan akan sumber daya yang terbatas. Pernyataan misi adalah bagian penting dari integrasi perusahaan karena menyelaraskan setiap orang dengan tujuan yang sama dan mendorong mereka untuk bekerja sama untuk mencapai kesuksesan perusahaan. Pernyataan misi harus mencerminkan keyakinan pemilik dan prinsip panduan. Strategi kinerja pekerjaan yang paling efektif ketika seorang anggota adalah seorang karyawan, konsultan, atau pemilik adalah memastikan bahwa nilai dan misi individu konsisten dengan nilai dan misi organisasi. Pengusaha, manajer, eksekutif, dan pemilik usaha kecil perlu memiliki visi masa depan sebelum menulis pernyataan misi. Perusahaan lebih memilih pernyataan misi karena berfokus pada nilai pelanggan yang membantu mengembangkan budaya layanan pelanggan. Pengembangan budaya layanan pelanggan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan meningkatkan perilaku karyawan yang berdampak langsung pada kinerja keuangan. Oleh karena itu, pernyataan misi perlu dikaitkan dengan nilai pribadi dan bisnis, serta aspek yang membedakan dari perusahaan lain.
Strategi adalah Sistem kegiatan yang merupakan duplikasi dari rencana bisnis. Strategi adalah rencana tindakan kontinjensi atau keputusan yang mengikat yang dikembangkan oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu (Econjournals dalam Casadesus et al., 2010). Bisnis didefinisikan sebagai kombinasi penggabungan beberapa perusahaan menjadi satu entitas baru. Strategis bisnis  membentuk visi perusahaan, yang menggambarkan citra masa depan perusahaan. Visi organisasi adalah hasil dari imajinasi kreatif, yaitu tindakan membayangkan masa depan. Visi masa depan berdasarkan konsep yang melampaui masa kini dan memotivasi generasi pemilik dan manajer usaha kecil disebut visi organisasi. Semua jenis perusahaan, terutama perusahaan kecil dan menengah, visi organisasi diakui sebagai bagian penting dari proses manajemen bisnis. Akibatnya, pernyataan visi memengaruhi strategi bisnis dan sebagian besar aspek kinerja secara keseluruhan. Jika pemilik usaha kecil tidak memiliki visi, mereka tidak akan tahu kemana tujuan mereka, bagaimana membuat strategi untuk sampai ke sana, atau bagaimana mengetahui kapan mereka telah tiba pada tujuan. Sebagaimana di uraikan dalam strategi bisnis diperlukan adanya visi dan misi, Mulai dari visi perusahaan, pernyataan misinya, dan strategi bisnisnya bertujuan untuk memahami jalan menuju kompetensi inti dan dasar perusahaan bagian untuk akhirnya membaik Langkah-langkah ini, jika dikembangkan dengan benar, memastikan bahwa kompetensi inti akan mendukung perusahaan strategi untuk memenuhi pernyataan visi dan misi perusahaan. Mendefinisikan visi dan misi perusahaan, mengidentifikasi tujuan strategis, analisis rinci lingkungan perusahaan (internal dan eksternal), perumusan strategi itu sendiri, implementasinya dan evaluasi selanjutnya yang terkait dengan kontrol. Menentukan dan memelihara proses adalah sesuatu yang umum di sektor apa pun. Menyampaikan, mengoordinasikan, memotivasi, atau membangun tim dan kerja tim adalah hal yang umum di bidang aktivitas apa pun, kecuali mungkin di industri olahraga. Juga kompetensi yang sama mampu mendefinisikan misi, visi, keyakinan, dan nilai serta konsep yang ada dalam organisasi.

I.2. Visi

1. Berorientasi sebagai solusi pemenuhan kebutuhan belanja melaui online di masyarakat
2. Berorientasi sebagai platform e-commerce belanja online yang mudah dijangkau oleh masyarakat
3. Berorientasi pada kemudahan dalam menyediakan kebutuhan belanja online terutama produk-produk kebutuhan pokok dengan lengkap dan berbagai varian merk.

I.3. Misi

1. Mendapatkan kepercayan dan kepuasan dari konsumen.
2. Mendapatkan hasil keuntungan dari penjualan produk-produk kebutuhan pokok melalui e-commerce.
3. Memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik kepada konsumen.

1.4 Tujuan

Sebagai perusahaan dan konsumen dapat menjelajah melalui internet untuk memperoleh informasi produk yang dibutuhkan dan ketika konsumen benarbenar puas dengan fitur produk, keunggulan kompetitifnya adalah, membandingkannya dengan yang lain. Aktivitas belanja online yang bertujuan untuk berbagi informasi bisnis, menjaga hubungan bisnis dan melakukan transaksi bisnis melalui telekomunikasi jaringan komunikasi untuk pemenuhan produk-produk kebutuhan pokok. E-commerce membawa penjual dan pembeli potensial dengan jarak satu klik dan menghemat waktu karena hemat biaya dan sebagai flatform pencarian produk dagangan sesuai kebutuhan konsumen.

I.5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Bisnis usaha jasa online kami untuk pelayanan operasional jam kantor dimulai dari jam 8.00 s/d 17.00. open office dari hari senin-jumat. Dengan mesin customer service kami menyediakannya 1x24 jam setiap hari untuk layanan pengaduan dan problem sebagai kemudahan konsumen dalam bertransakasi dengan merasa aman, nyaman, dan kepuasan pelanggan.

BAB II
TINJAUAN UMUM

b. Analisis Peran Leadership (kepemimpinan)

dok.pribadi
dok.pribadi

Pada masa pandemic lalu, untuk menghindari kontak langsung dengan orang (untuk menjaga jarak sosial) sebagian besar pelanggan lebih memilih belanja online. Bekerja dari rumah sebelum dan sesudah gelombang pertama telah menciptakan perubahan positif dalam tren belanja online. Hal ini mendorong konsumen untuk mencoba saluran, produk, dan merek baru, yang mengakibatkan pergeseran perilaku pembelian konsumen dan jalur pembelian.

1.Bisnis apa yang bisa menjadi tren di era post-pandemi? (What)
Dalam era sekarang ini, bisnis jasa konsultasi berbasis online menjadi sesuatu yang sangat efektif. Karena bisnis tersebut dapat lebih efisien di pandang dari sisi pelaku bisnis dan konsumen yang menjadi visi dan misi bidang usaha ini. Strategi kompetitif dari sebuah organisasi atau perusahaan dan misi adalah pernyataan yang mendeskripsikan tentang tindakan yang akan dilakukan organisasi atau perusahaan tersebut demi memenuhi visinya, Oleh sebab itu perusahaan sendiri membutuhkan strategi agar visi dan misi dapat tercapai (Herfita et al., 2013).
Dalam bisnis jasa konsultasi berbasis online, dibutuhkan peran Leadership yang mana seorang leadership dalam bisnis ini harus memiliki feksibilitas dalam perannya untuk menghadapi perubahan tren pemasaran. Hal ini dapat diukur dari kesesuaiannya dengan situasi yang dihadapi dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan (Suryadi, 2010).
Leadership sebagai usaha mempengaruhi banyak orang dengan komunikasi demi mencapai tujuan, Seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang lain melalui petunjuk ataupun perintah serta tindakan sehingga orang lain termotivasi untuk melakukan dan merespons ke arah yang positif, menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan, dengan adanya dukungan dan kemampuan sehingga menimbulkan rasa percaya diri berupaya melakukan organisasional dengan baik. Kepemimpinan secara umum telah dikonseptualisasikan sebagai kemampuan untuk mengatasi masalah, menginspirasi, dan mendorong orang lain untuk mewujudkan potensi mereka menuju penyampaian tujuan organisasi.
Saat ini, organisasi perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka tentang lingkungan dan untuk menciptakan perubahan organisasi yang luas untuk bertahan hidup dan berkembang. Dalam konteks ini, peran pemimpin yang menggerakkan organisasi menuju masa depan, mengenali kebutuhan lingkungan dan memfasilitasi perubahan yang sesuai, menjadi lebih jelas. Pemimpin seperti itu disebut transformasional pemimpin. Para pemimpin ini dapat memperkuat pemahaman dan keadilan staf, dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja dalam organisasi. Kualitas kehidupan kerja mencakup setiap perbaikan dalam organisasi budaya yang meningkatkan kepuasan karyawan dan martabat manusia dan menyebabkan perkembangan mereka dan pertumbuhan dalam organisasi. Di sisi lain, persepsi diskriminasi dan ketidakadilan mendemoralisasi dan mendemotivasi karyawan dan menurunkan produktivitas kinerja mereka. Dalam dunia yang sangat cepat berubah, manajemen organisasi menjadi lebih penting dari sebelumnya dan sekarang dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan dalam organisasi. Tidak hanya manajer tingkat atas yang perlu ditampilkan kemampuan mereka, tetapi semua manajer di semua tingkatan organisasi juga merasa perlu untuk bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan. Terlepas dari pekerjaan mereka, mereka harus tahu caranya mempengaruhi orang lain, memprovokasi mereka untuk bekerja dan juga mereka harus bertanggung jawab atas hasilnya. Kepemimpinan transformasional adalah proses yang kompleks dan dinamis di mana para pemimpin mempengaruhi mereka nilai, keyakinan, dan tujuan pengikut. Para pemimpin ini menggerakkan organisasi menuju masa depan, mengenali kebutuhan lingkungan dan memfasilitasi perubahan yang sesuai. Mereka juga menciptakan perspektif peluang potensial bagi karyawan dan mengembangkan komitmen terhadap perubahan, budaya perbaikan dan kebutuhan untuk merancang strategi baru untuk penggunaan energi dan sumber secara efisien.

c. Porter's Five Generic Strategies

dok.pribadi
dok.pribadi

2.Mengapa bisnis tersebut menjadi tren di ere post-pandemi? (Why)
Dengan analisa Porter Five Forces dapat melakukan identifikasi strategi bisnis. Strategi generik dapat membantu organisasi mengatasi lima kekuatan kompetitif dalam industri dan melakukan lebih baik daripada organisasi lain dalam industry (Tanwar, 2013).

Dalam bisnis ini dapat dianalisa identifikasi strategi dengan Porter Five Force sebagai berikut:
1.Persaingan industry
Melakukan riset pasar dan mengevaluasi tingkat persaingan saat ini dalam bisnis ini Karena mempengaruhi profitabilitas. Memiliki ciri khas dalam jasa konsultasi yang diberikan.
2.Ancaman pendatang baru
Potensial persaingan dengan mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan pendatang baru.
3.Ancaman jasa pengganti
Jasa tambahan yang mejadi nilai lebih yang dimiliki pelaku usaha.
4.Kekuatan minat pembeli jasa
Harga yang kompetitif yang ditawarkan
5.Kekuatan minat provider
Provider yang popular dan dipakai untuk menawarkan jasa yang diberikan.

d. Analisis 5P (Product, Price, Promotion, Place, and People)

Kemudian diterapkannya analisa 5P, Bisnis harus menghasilkan keuntungan melalui penjualan untuk terus menyediakan produk dan layanan yang lebih baik kepada konsumen mereka dan memuaskan pelanggan internal (Salam et al., 2015).
1.Product
Jasa konsultasi yang dijual haruslah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan target pasar. dengan melakukan riset terlebih dahulu tentang selera pasar, tren pasar yang sedang berkembang saat ini, dan melihat seberapa besar peluang pasar yang dibidik.
2.Price
Menentukan harga pasar dengan mempertimbangkan pemasaran dan komisi orang yang bekerja secara online.
3.Promotion
Agar promosi yang dilakukan bisa tepat sasaran, maka Anda harus melakukan riset terhadap Jasa konsultan yang dijual dan siapa saja calon konsumen potensial untuk membeli jasa tersebut. Setelah itu, Anda hanya perlu memilih, melalui media mana dalam melakukan promosi via media  online.
4.Place
Tempat pemasaran dan tempat kerja jasa yang ditempatkan dalam situs atau palikasi berbasis online.
5.People
Sumber daya manusia yang direkrut secara online dan dikontrol dengan nilai performance.

e. SWOT Analysis

dok.pribadi
dok.pribadi

SWOT Analysis adalah metode untuk membantu para pemilik usaha dalam mengatur tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dimiliki secara sistematis yang memiliki empat (4) komponen yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (BERRY, 2018).
Pada bisnis ini dilakukan analisa SWOT yaitu

Strengths (kekuatan)
1. Batas kurang (lokasi global):
E-commerce dapat ditangani secara global sebagai tidak ada batas tertentu diperlukan. Itu memungkinkan semua perusahaan untuk memperluas market mereka ke tingkat global.
2. Penghematan waktu:
 Ini menghemat waktu dan transportasi. Karena tidak perlu pergi ke mana pun secara fisik.
3. Tidak ada batasan waktu:
 Ini dapat digunakan di mana saja kapan saja seperti di sana tidak ada kendala waktu.
4. Perbandingan Harga/Produk:
 Membantu konsumen untuk membandingkan harga dan produk secara efektif dan efisien.
5. Hemat biaya:
 Mengurangi masalah logistik dan menempatkan bisnis kecil setara dengan raksasa.
6. Komunikasi langsung dengan konsumen:
 Situs jejaring sosial, iklan online jaringan dapat menjadi media untuk dibicarakan toko online.
7. Peningkatan interaksi pelanggan:
 Umpan balik cepat dan formulir komentar adalah fitur utama untuk berinteraksi dengan pelanggan.
8. Segmentasi pasar sasaran yang fleksibel:
Target segmen pasar di sini di e commerce fleksibel dapat dimodifikasi setiap saat.
9. Pertukaran yang sederhana dan lebih mudah informasi:
 Meningkatkan berbagi informasi di antara pedagang dan pelanggan dan memungkinkan meminta cepat, tepat pada waktu pengiriman.
10. Menurunkan biaya transaksi:
 Hal-hal dapat diotomatisasi di internal dengan menerapkan toko online. Jika daring tersedia fasilitas download maka biaya distribusi dapat dipotong.
11. Pengaturan produk yang mudah:
 Produk dapat diatur di rak dalam hitungan menit. Dengan toko online itu cukup mudah.
12. Prosedur pembelian lebih cepat:
E commerce berarti lebih baik dan cepat layanan pelanggan. Pelanggan daring layanan membuat pelanggan lebih bahagia. Karena tidak adanya perantara untuk membeli produk. Jadi prosedur pembelian akan cepat dan cepat.
13. Tidak ada perusahaan fisik yang didirikan:
Melakukan bisnis elektronik hemat biaya karena tidak diperlukan pengaturan fisik untuk itu.
14. Transaksi mudah:
Transaksi keuangan melalui elektronik transfer dana sangat cepat dan dapat dilakukan dari belahan dunia manapun.
15. Produk Sesuai:
 Hampir semuanya bisa dijual di internet. Bahkan jika produk ditargetkan ke pasar yang lebih kecil pembeli akan berada di suatu tempat di internet.
16. Biaya operasi rendah:
 Bisa dimulai dan dilanjutkan dengan investasi rendah. Biaya staf sangat rendah.

Weaknesses (kelemahan)
1. Keamanan:
 Masalah keamanan membingungkan pelanggan terutama tentang integritas pembayaran proses
2. Situs web palsu:
 Situs web palsu tidak hanya dapat mempermalukan perdagangan tetapi membawa nama buruk perusahaan juga.
3. Penipuan:
 Kekhawatiran tentang penyalahgunaan keuangan dan data pribadi merupakan kelemahan besar dalam perdagangan.
4. Lebih sedikit diskon dan tawar-menawar:
 Hampir tidak ada bisnis online yang menawarkan diskon dan tawar-menawar tidak dapat dilakukan.
5. Waktu pengiriman yang lama:
 Waktu pengiriman bisa dalam hitungan hari atau minggu yang mana seseorang tidak bisa menunggu.
6. Tidak tahu tentang kualitas dan fisik kondisi produk:
 Produk online tidak dapat disentuh, dipakai atau duduk di atas produk.
7. Batasan produk:
 Jumlah produk terbatas tersedia.
8. Kurangnya layanan pribadi:
 Produk fisik bisa tersedia tetapi kekurangan dalam layanan pribadi yang tidak berwujud.
9. Lebih banyak biaya pengiriman:
 Ongkos kirim bertambah jika kita memesan secara online.
10. Eksposur terbatas:
 Di daerah berkembang di mana internet tidak ada diakses tidak akan memiliki atau sedikit paparan
 perdagangan elektronik.
11. Iklan terbatas:
 Peluang iklan terbatas tersedia karena di e commerce satu tidak bisa pergi untuk iklan massal.
12. Kepuasan pelanggan:
 Tidak ada interaksi antara pelanggan dan penjual. Oleh karena itu ruang lingkup meyakinkan pelanggan tidak ada. Banyak pelanggan lebih memilih untuk membeli produk dengan menjangkau secara pribadi ke
 pasar daripada membeli melalui Internet.

Opportunities (Kesempatan)
Mengubah tren:
1. E commerce bahkan cepat dan efektif transaksi keuangan dapat dilakukan dari mana saja bagian dari dunia. Orang-orang di masa depan akan merasa lebih nyaman untuk membeli produk hanya melalui internet
2. Teknologi baru:
 Setiap hari jumlah pengguna internet semakin meningkat. Orang merasa lebih nyaman untuk berbelanja online.
3. Ekspansi global:
 e-commerce dapat dioperasikan dimana saja kapan saja tanpa ada gangguan.
4. Ketersediaan tinggi (24 jam dan tujuh hari seminggu): Seiring dengan setiap klik pencarian produk, akan semakin sering muncul di halaman utama dan memudahkan konsumen.
5. Pertumbuhan bisnis yang luas:
 e-commerce memiliki ruang lingkup yang luas dan lebih luas visi untuk tumbuh.
6. Kurangi kompetisi lokal:
 Layanan pelanggan online adalah kompetitif keuntungan bagi perusahaan.
7. Iklan:
 Iklan hemat biaya dibandingkan dengan sistem offline konvensional.

Threats (Ancaman)
 1. Pesaing:
 Persabidang. Mereka membuat orang terbiasa biaya perusahaan mereka.
2. Perubahan lingkungan, hukum dan peraturan:
Perubahan tren, mode, dan mode bisa kesusahan E Commerce berdampingan berubah hukum dan peraturan juga dapat mempengaruhinya.
3. Inovasi:
Pelanggan sekarang menjadi hari selalu dalam pencarian produk inovatif. Inovasi dapat berupa produk, tempat, promosi dan bahkan harga.
4. Masalah privasi:
Ketakutan bahwa informasi dapat disalahgunakan menyebabkan ke email spam atau penipuan identitas.
5. Tidak ada interaksi langsung:
Dalam e commerce tidak ada interaksi langsung dari pelanggan dan penjual. Itu sebabnya
tawar-menawar tidak ada. Orang lebih suka membeli secara fisik dibandingkan dengan online.
6. Penipuan:
Orang yang menggunakan cara yang tidak adil untuk beroperasi perdagangan dapat merusak kepercayaan konsumen.
7. Risiko:
Sifat penipuan dan risiko berbeda karena saat pelanggan mengandalkan persiapan yang tidak terlihat,
dia percaya dan melakukan transaksi.

f. Cost Volume Profit Analysis

dok.pribadi
dok.pribadi

Analisis Cost Volume Profit (CVP) merupakan alat yang digunakan untuk menghubungan antara biaya, volume dan laba dengan fokus pada interaksi antara harga produk, volume aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap, dan produk campuran yang terjual. Analisis CVP digunakan dalam membuat keputusan-keputusan bisnis seperti menentukan produk apa yang harus diproduksi atau dijual, kebijakan harga seperti apa yang harus digunakan, strategi pemasaran seperti apa yang harus dilaksanakan, dan fasilitas yang produktif seperti apa yang diperlukan (Lulaj & Iseni, 2019).

Perusahan memilki perencanaan pengendalian dan pengambilan keputusan sehingga manajemen penting adanya hubungan timbal balik keuntungan. Motif utama perusahaan bisnis adalah membuat & memaksimalkan keuntungan. Laba sektor-sektor yang menuntut adalah bagian terpenting dari perencanaan nasional. Teknik populer untuk mempelajari hubungan CVP adalah analisis titik impas (BEP) yang harus dikelola dengan baik. Analisis biaya volume laba adalah Analisis impas berkaitan dengan studi pendapatan dan biaya masuk fungsi. Analisis CVP membantu manajer merencanakan laba untuk mengendalikan biaya & hasil keputusan. Analisis CVP juga sangat membantu dalam :

  • Menentukan titik impas dalam hal unit atau nilai penjualan
  • Mengetahui batas keamanan
  • Memperkirakan keuntungan atau kerugian pada berbagai tingkat output
  • Menilai kemungkinan efek dari keputusan manajemen seperti peningkatan atau atau penurunan harga jual, adopsi metode produksi baru, mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan meningkatkan output.
  • Membantu manajemen menemukan kombinasi biaya yang paling menguntungkan dan volume
  • Menentukan harga jual yang optimal
  • Menentukan volume penjualan di mana tujuan laba perusahaan akan
  • Menentukan volume penjualan maksimum untuk menghindari kerugian
  • Menentukan produk yang paling menguntungkan dan paling tidak menguntungkan
  • Menentukan titik impas baru untuk perubahan tetap atau variabel biaya

Konsep perhitungan dasar analisis CVP dipergunakan untuk laporan Contribution Margin (CM). Dalam penerapnnya Contribution Margin terdapat selisih antara penjualan dan biaya variabel (Variable Cost) yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaani. Selisih yang telah diketahui dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap (Fixed Cost/FC) dengan penjabaran perhitungan di atas maka terdapat sisa yang dikategorikan sebagai laba. Apabila hasil menunjukkan CM>CF perusahaan akan memperoleh laba dari perhitungan secara keseluruhan. (Sihaloho & Situmorang : 2018)

1). Biaya-Volume-Laba. Biaya-volume-laba adalah alat yang diperlukan untuk peramalan juga untuk manajemen kontrol. Rumus jualnya:

Penjualan = Beban variable + Beban tetap + Laba

2). Analisis margin kontribusi

Margin kontribusi adalah kelebihan pendapatan penjualan atas biaya variabel, jadi margin kontribusi berarti berapa banyak yang tersisa dari pendapatan penjualan setelah ditutup biaya variabel yang dikontribusikan terhadap laba periode tersebut. Margin kontribusi digunakan untuk menutup biaya tetap terlebih dahulu.

Margin Kontribusi = penjualan - biaya variabel atau

Margin Kontribusi = Biaya tetap + laba

Contribution Margin Per Unit (CMPU) = Harga Jual Per Unit - Variabel

g. Break-even point

Analisis Break-even point adalah upaya sederhana untuk memperkirakan titik volume di mana perusahaan dapat mencapai titik impas (tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak membuat kerugian) pada suatu produk, lini produk, di pabrik, atau bahkan di seluruh bisnis. Hal ini didasarkan pada pengakuan bahwa beberapa biaya bersifat tetap sehubungan dengan volume dan lainnya bersifat variabel. Contoh biaya tetap dapat berupa biaya mesin atau bangunan atau pengeluaran R&D, sedangkan biaya bahan baku biasanya merupakan biaya variabel. Ketika biaya tetap dan variabel ini terkait dengan tingkat harga konstan, perhitungan sederhana dan bagan yang terkenal membentuk inti dari analisis titik impas. Tingkat volume penjualan di mana pendapatan produk (harga volume) sama dengan total biaya tetap ditambah total biaya variabel (biaya variabel per unit volume) adalah titik impas. Untuk sebagian besar bisnis, ada juga tingkat profitabilitas yang diinginkan. Ini diilustrasikan sebagai volume B, di mana perbedaan antara pendapatan total dan biaya total mewakili target dampak laba. Analisis struktur biaya memungkinkan manajemen untuk dengan mudah mengidentifikasi item biaya mana yang merupakan sebagian besar dari total pengeluaran, berapa banyak pengurangan yang dapat dilakukan untuk ini, dan biaya mana yang dapat dikendalikan dan mana yang tidak. Perhatian harus diambil dalam alokasi biaya tetap. Beberapa biaya yang sebelumnya dianggap tetap dapat dibuat variabel dengan mengadopsi teknik seperti rekayasa ulang.

Analisis impas sederhana karena mengasumsikan harga konstan dan biaya variabel unit konstan. Analisis impas memiliki peran dalam pengendalian manajemen jangka pendek di mana variasi volume dan harga yang relatif kecil dipertimbangkan. Misalnya, kesenjangan antara harga dan biaya variabel per unit (sering disebut biaya marjinal) adalah margin kontribusi, yaitu jumlah kontribusi terhadap biaya tetap dan keuntungan. Dalam jangka pendek, mungkin menarik untuk menurunkan harga di bawah harga normal

tingkat yang akan memulihkan semua biaya tetap dan memberikan beberapa keuntungan ke tingkat yang setidaknya memungkinkan pemulihan biaya tetap. Ini mungkin menarik karena jika tidak, penjualan ini mungkin tidak terjadi sama sekali (skenario resesi tipikal).

Selama periode yang lebih panjang, dalam menghitung titik impas dan laba target, penting untuk memeriksa apakah volume ini mewakili pangsa pasar. Posisi saham seperti itu harus dapat diperoleh dan berkelanjutan pada tingkat biaya yang dapat diterima. Seringkali, perusahaan tidak melakukan pemeriksaan ini. Jika keuntungan saham yang substansial diperlukan untuk mencapai titik impas, penilaian yang hati-hati harus dibuat bahwa hal ini sebenarnya dapat dicapai. Demikian pula, analisis sensitivitas harus dilakukan pada harga untuk menilai dampak pada margin kontribusi dan konsekuensinya pada volume impas dan pangsa pasar.

Dari sisi penjual flexible tempat, Hemat biaya, dan Transaksi lebih mudah. Dari sisi konsumen flexible waktu dan tempat, harga lebih murah, dan metode pembayaran online.

3. Bagaimana bisnis tersebut dapat menjaga performanya?    (How)

Awal Performa bisnis ini dianalisa dengan Break Event Point sebagai acuan perkembangan profit yang didapat dengan bisnis ini

1. Rumus BEP Unit

BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga jual per unit - Biaya variabel per unit)

Atau

BEP (Dalam unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit

2. Rumus BEP Rupiah

BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Per Unit - Biaya Variabel Per Unit) x Harga Per Unit

Atau

BEP (Dalam rupiah) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi Per Unit x Harga Per Unit

Sebagai contoh kasus :

PT. XYZ memproduksi dan menjual pulpen berkualitas. Biaya tetapnya kira-kira berjumlah Rp.400.000, sedangkan setiap pena seharga Rp.12 untuk diproduksi. Perusahaan menjual produknya dengan harga masing-masing Rp.20. Pendapatan, biaya, dan keuntungan diplot berdasarkan asumsi yang berbeda tentang penjualan dalam grafik titik impas yang disajikan di bawah ini. Sumbu horizontal menunjukkan penjualan dalam hal kuantitas (pena terjual), sedangkan pengeluaran dan pendapatan dalam rupiah digambarkan dalam sumbu vertikal. Garis horizontal mewakili biaya tetap (Rp.400.000). Terlepas dari barang yang dijual, tidak ada perubahan dalam nilai ini. Garis diagonal, yang dimulai dari titik nol, menyatakan pendapatan total perusahaan (pena dijual seharga Rp.20 per buah) yang meningkat sesuai dengan tingkat produksi. Tabel berikut ini menunjukkan hasil penjualan pulpen dengan jumlah yang berbeda (Diagram 1): Garis diagonal lainnya yang dimulai dari Rp.400.000, menggambarkan total biaya dan kenaikan sebanding dengan barang yang dijual. Diagonal ini menunjukkan efek biaya dari biaya variabel. Kurva pendapatan dan biaya total bersilangan pada 50.000 pena. Ini adalah titik impas, dengan kata lain titik di mana PT. XYZ tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Selama penjualan di atas 50.000 pena, perusahaan akan mendapat untung. Jadi, pada 20.000 pulpen terjual perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp.240.000, sedangkan jika penjualan meningkat menjadi 80.000 pulpen, perusahaan akan mendapatkan keuntungan Rp.240.000.

 

3. Perhitungan Titik Impas

Titik impas dapat dengan mudah dihitung. Karena harga penjualan adalah Rp.20 per pena dan biaya variabelnya adalah Rp.12 per pena, selisih per barang adalah Rp.8. Selisih ini disebut margin kontribusi per unit karena merupakan jumlah yang dikontribusikan setiap pena tambahan terhadap laba. Dengan kata lain, setiap pulpen yang terjual menawarkan Rp.8 untuk menutupi biaya tetap. Dalam contoh kita, biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp.400.000 terlepas dari jumlah penjualan. Karena setiap pena menyumbang Rp.8, penjualan harus mencapai tingkat berikut untuk mengimbangi biaya di atas (Diagram 2):

 

Teori impas didasarkan pada fakta bahwa ada tingkat produksi minimum di mana suatu usaha tidak menghasilkan untung atau rugi. Tingkat ini disebut titik impas (BEP). Total biaya operasi sama dengan total pendapatan yang diperoleh saat ini. Total biaya terdiri dari biaya tetap dan variabel.  Titik impas (titik kritis, titik netral atau titik impas) adalah indikator yang mewakili titik di mana omset yang berasal dari produksi yang dijual mencakup semua biaya variabel yang terkait dengan volume penjualan dan biaya tetap yang terkait dengan periode tersebut, jadi bahwa hasilnya adalah nol. Dengan kata lain, titik impas sesuai dengan tingkat aktivitas (dalam hal perputaran atau volume) di mana perputaran yang diperoleh dari penjualan produksi sama dengan biaya, dan profitabilitas adalah nol, titik awal dari mana entitas menghasilkan keuntungan tertentu, aktivitasnya menjadi menguntungkan.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam dua dekade terakhir, internet telah terbukti menjadi platform yang sukses untuk memasarkan barang dan jasa karena telah menghilangkan semua hambatan jarak. Internet juga membantu dalam bidang bisnis untuk mendapatkan data dan menganalisis informasi untuk pembuatan produk yang lebih baik dan efektif. Penggunaan dasar internet dalam bisnis adalah menjual produk.

visi misi proposal bisnis adalah srategi impian perusahaan dan penjabaran masa depan yang harus dicapai dan di jalankan. Perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi nya, Perusahaan harus menetapkan terlebih dahulu misi nya setelah itu ditetapkan pula visinya. Melakukan visi tanpa menguraiakan misi sebelumnya, sama halnya tidak memilki tujuan yang hendak dicapai.

Dibutuhkan peran Leadership yang mana seorang leadership dalam bisnis ini harus memiliki feksibilitas dalam perannya untuk menghadapi perubahan tren pemasaran

Dengan analisa Porter's Five Generic Strategies dihasilkan riset pasar dan mengevaluasi tingkat persaingan saat ini dalam bisnis ini Karena mempengaruhi profitabilitas. Memiliki ciri khas dalam jasa konsultasi yang diberikan. Potensial persaingan dengan mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan pendatang baru. Jasa tambahan yang mejadi nilai lebih yang dimiliki pelaku usaha. Harga yang kompetitif yang ditawarkan. Provider yang popular dan dipakai untuk menawarkan jasa yang diberikan

Dengan analisa 5P dihasilkan Jasa konsultasi yang dijual haruslah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan target pasar. Dengan melakukan riset terlebih dahulu tentang selera pasar, tren pasar yang sedang berkembang saat ini, dan melihat seberapa besar peluang pasar yang dibidik. Menentukan harga pasar dengan mempertimbangkan pemasaran dan komisi orang yang bekerja secara online.Agar promosi yang dilakukan bisa tepat sasaran, maka Anda harus melakukan riset terhadap Jasa konsultan yang dijual dan siapa saja calon konsumen potensial untuk membeli jasa tersebut. Setelah itu, Anda hanya perlu memilih, melalui media mana dalam melakukan promosi via media online. Tempat pemasaran dan tempat kerja jasa yang ditempatkan dalam situs atau palikasi berbasis online. Sumber daya manusia yang direkrut secara online dan dikontrol dengan nilai performance.

Dengan analisa SWOT dihasilkan dalam Strengths (Kekuatan): Batas kurang (lokasi global), Penghematan waktu, Tidak ada batasan waktu, Perbandingan Harga/Produk, Hemat biaya, Komunikasi langsung dengan konsumen, Peningkatan interaksi pelanggan, Segmentasi pasar sasaran yang fleksibel, Pertukaran yang sederhana dan lebih mudah informasi, Menurunkan biaya transaksi, Pengaturan produk yang mudah, Prosedur pembelian lebih cepat, Tidak ada perusahaan fisik yang didirikan, Transaksi mudah, Produk Sesuai,  dan Biaya operasi rendah. Dalam Weaknesses (kelemahan): Keamanan, Situs web palsu, Penipuan, Lebih sedikit diskon dan tawar-menawar, Waktu pengiriman yang lama, Tidak tahu tentang kualitas dan fisik kondisi produk, Batasan produk, Kurangnya layanan pribadi, Lebih banyak biaya pengiriman, Eksposur terbatas, Iklan terbatas, dan Kepuasan pelanggan. Dalam Opportunities (Kesempatan) dihasilkan Mengubah tren, Teknologi baru, Ekspansi global, Pertumbuhan bisnis yang luas, Kurangi kompetisi local, Iklan. Dalam Threats (Ancaman) dihasilkan Pesaing, Perubahan lingkungan, hukum dan peraturan, Inovasi, Masalah privasi, Tidak ada interaksi langsung, Penipuan, dan Risiko. Analisis CVP juga sangat membantu dalam menentukan titik impas dalam hal unit atau nilai penjualan, mengetahui batas keamanan, memperkirakan keuntungan atau kerugian pada berbagai tingkat output, menilai kemungkinan efek dari keputusan manajemen seperti peningkatan atau atau penurunan harga jual, adopsi metode produksi baru, mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan meningkatkan output, membantu manajemen menemukan kombinasi biaya yang paling menguntungkan dan volume, Menentukan harga jual yang optimal, menentukan volume penjualan di mana tujuan laba perusahaan, menentukan volume penjualan maksimum untuk menghindari kerugian,  menentukan produk yang paling menguntungkan dan paling tidak menguntungkan, dan menentukan titik impas baru untuk perubahan tetap atau variabel biaya. Konsep perhitungan dasar analisis CVP dipergunakan untuk laporan Contribution Margin (CM). Pada analisa Break-even point Analisis struktur biaya memungkinkan manajemen untuk dengan mudah mengidentifikasi item biaya mana yang merupakan sebagian besar dari total pengeluaran, berapa banyak pengurangan yang dapat dilakukan untuk ini, dan biaya mana yang dapat dikendalikan dan mana yang tidak. Perhatian harus diambil dalam alokasi biaya tetap. Beberapa biaya yang sebelumnya dianggap tetap dapat dibuat variabel dengan mengadopsi teknik seperti rekayasa ulang.

Sumber :

1. https://www.researchgate.net/publication/323732677_An_analysis_of_the_transformational_leadership_theory

2. http://archive.sciendo.com/EJES/ejes.2018.4.issue-2/ejes-2018-0043/ejes-2018-0043.pdf 

3. file:///C:/Users/WIWI/Downloads/03_IRMM_13280_saah_okey.pdf

4.https://www.researchgate.net/publication/264894754_The_impact_of_marketing_mix_5_Ps_elements_on_sales_of_UPS_A_case_of_Karachi_Market_-_Buyer's_perspective

5. https://www.sobtell.com/images/questions/1499828304-SWOT%20Analysis%20-%20printable.pdf

6. http://iosrjournals.org/iosr-jbm/papers/Vol15-issue1/B01511117.pdf?id=7380

7. https://jurnal.ibmt.ac.id/index.php/jeksekutif/article/view/152/145

8. http://repositori.wbi.ac.id/bitstream/handle/123456789/64/Article.pdf?sequence=11&isAllowed=y

9. https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jas/article/view/129/129

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun