Mohon tunggu...
WIWI CASNEWI
WIWI CASNEWI Mohon Tunggu... Administrasi - Logistic staff - Mahasiswa

Nama : Wiwi Casnewi NIM : 46121120062 Mata Kuliah : Kewirausahaan Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB2 KWU_Strategi Penjualan Jasa dan Produk Online di Era Post-Pandemi

30 Mei 2023   10:35 Diperbarui: 30 Mei 2023   12:25 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Perhitungan Titik Impas

Titik impas dapat dengan mudah dihitung. Karena harga penjualan adalah Rp.20 per pena dan biaya variabelnya adalah Rp.12 per pena, selisih per barang adalah Rp.8. Selisih ini disebut margin kontribusi per unit karena merupakan jumlah yang dikontribusikan setiap pena tambahan terhadap laba. Dengan kata lain, setiap pulpen yang terjual menawarkan Rp.8 untuk menutupi biaya tetap. Dalam contoh kita, biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp.400.000 terlepas dari jumlah penjualan. Karena setiap pena menyumbang Rp.8, penjualan harus mencapai tingkat berikut untuk mengimbangi biaya di atas (Diagram 2):

 

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Teori impas didasarkan pada fakta bahwa ada tingkat produksi minimum di mana suatu usaha tidak menghasilkan untung atau rugi. Tingkat ini disebut titik impas (BEP). Total biaya operasi sama dengan total pendapatan yang diperoleh saat ini. Total biaya terdiri dari biaya tetap dan variabel.  Titik impas (titik kritis, titik netral atau titik impas) adalah indikator yang mewakili titik di mana omset yang berasal dari produksi yang dijual mencakup semua biaya variabel yang terkait dengan volume penjualan dan biaya tetap yang terkait dengan periode tersebut, jadi bahwa hasilnya adalah nol. Dengan kata lain, titik impas sesuai dengan tingkat aktivitas (dalam hal perputaran atau volume) di mana perputaran yang diperoleh dari penjualan produksi sama dengan biaya, dan profitabilitas adalah nol, titik awal dari mana entitas menghasilkan keuntungan tertentu, aktivitasnya menjadi menguntungkan.

BAB III
KESIMPULAN

Dalam dua dekade terakhir, internet telah terbukti menjadi platform yang sukses untuk memasarkan barang dan jasa karena telah menghilangkan semua hambatan jarak. Internet juga membantu dalam bidang bisnis untuk mendapatkan data dan menganalisis informasi untuk pembuatan produk yang lebih baik dan efektif. Penggunaan dasar internet dalam bisnis adalah menjual produk.

visi misi proposal bisnis adalah srategi impian perusahaan dan penjabaran masa depan yang harus dicapai dan di jalankan. Perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi nya, Perusahaan harus menetapkan terlebih dahulu misi nya setelah itu ditetapkan pula visinya. Melakukan visi tanpa menguraiakan misi sebelumnya, sama halnya tidak memilki tujuan yang hendak dicapai.

Dibutuhkan peran Leadership yang mana seorang leadership dalam bisnis ini harus memiliki feksibilitas dalam perannya untuk menghadapi perubahan tren pemasaran

Dengan analisa Porter's Five Generic Strategies dihasilkan riset pasar dan mengevaluasi tingkat persaingan saat ini dalam bisnis ini Karena mempengaruhi profitabilitas. Memiliki ciri khas dalam jasa konsultasi yang diberikan. Potensial persaingan dengan mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan pendatang baru. Jasa tambahan yang mejadi nilai lebih yang dimiliki pelaku usaha. Harga yang kompetitif yang ditawarkan. Provider yang popular dan dipakai untuk menawarkan jasa yang diberikan

Dengan analisa 5P dihasilkan Jasa konsultasi yang dijual haruslah sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan target pasar. Dengan melakukan riset terlebih dahulu tentang selera pasar, tren pasar yang sedang berkembang saat ini, dan melihat seberapa besar peluang pasar yang dibidik. Menentukan harga pasar dengan mempertimbangkan pemasaran dan komisi orang yang bekerja secara online.Agar promosi yang dilakukan bisa tepat sasaran, maka Anda harus melakukan riset terhadap Jasa konsultan yang dijual dan siapa saja calon konsumen potensial untuk membeli jasa tersebut. Setelah itu, Anda hanya perlu memilih, melalui media mana dalam melakukan promosi via media online. Tempat pemasaran dan tempat kerja jasa yang ditempatkan dalam situs atau palikasi berbasis online. Sumber daya manusia yang direkrut secara online dan dikontrol dengan nilai performance.

Dengan analisa SWOT dihasilkan dalam Strengths (Kekuatan): Batas kurang (lokasi global), Penghematan waktu, Tidak ada batasan waktu, Perbandingan Harga/Produk, Hemat biaya, Komunikasi langsung dengan konsumen, Peningkatan interaksi pelanggan, Segmentasi pasar sasaran yang fleksibel, Pertukaran yang sederhana dan lebih mudah informasi, Menurunkan biaya transaksi, Pengaturan produk yang mudah, Prosedur pembelian lebih cepat, Tidak ada perusahaan fisik yang didirikan, Transaksi mudah, Produk Sesuai,  dan Biaya operasi rendah. Dalam Weaknesses (kelemahan): Keamanan, Situs web palsu, Penipuan, Lebih sedikit diskon dan tawar-menawar, Waktu pengiriman yang lama, Tidak tahu tentang kualitas dan fisik kondisi produk, Batasan produk, Kurangnya layanan pribadi, Lebih banyak biaya pengiriman, Eksposur terbatas, Iklan terbatas, dan Kepuasan pelanggan. Dalam Opportunities (Kesempatan) dihasilkan Mengubah tren, Teknologi baru, Ekspansi global, Pertumbuhan bisnis yang luas, Kurangi kompetisi local, Iklan. Dalam Threats (Ancaman) dihasilkan Pesaing, Perubahan lingkungan, hukum dan peraturan, Inovasi, Masalah privasi, Tidak ada interaksi langsung, Penipuan, dan Risiko. Analisis CVP juga sangat membantu dalam menentukan titik impas dalam hal unit atau nilai penjualan, mengetahui batas keamanan, memperkirakan keuntungan atau kerugian pada berbagai tingkat output, menilai kemungkinan efek dari keputusan manajemen seperti peningkatan atau atau penurunan harga jual, adopsi metode produksi baru, mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan meningkatkan output, membantu manajemen menemukan kombinasi biaya yang paling menguntungkan dan volume, Menentukan harga jual yang optimal, menentukan volume penjualan di mana tujuan laba perusahaan, menentukan volume penjualan maksimum untuk menghindari kerugian,  menentukan produk yang paling menguntungkan dan paling tidak menguntungkan, dan menentukan titik impas baru untuk perubahan tetap atau variabel biaya. Konsep perhitungan dasar analisis CVP dipergunakan untuk laporan Contribution Margin (CM). Pada analisa Break-even point Analisis struktur biaya memungkinkan manajemen untuk dengan mudah mengidentifikasi item biaya mana yang merupakan sebagian besar dari total pengeluaran, berapa banyak pengurangan yang dapat dilakukan untuk ini, dan biaya mana yang dapat dikendalikan dan mana yang tidak. Perhatian harus diambil dalam alokasi biaya tetap. Beberapa biaya yang sebelumnya dianggap tetap dapat dibuat variabel dengan mengadopsi teknik seperti rekayasa ulang.

Sumber :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun