Berkah dari Q.S al Mulk Membawa Wisata ke Nusa Penida-Bali
Bahagia tidak terkira, itu yang membenak di hati Mbu Elda. Orang tua siswa peserta didik saya di SMP Negeri 4 Bogor, saat mendengar lantunan ayat Al-Quran dilafalkan dengan khusyu dan lancar oleh Elda, tanpa melihat tulisan ayat-ayatnya.
Mungkin bagi siapa saja bisa dengan mudah menghafal Quran Surat Al- Mulk ayat 1-30 dengan cepat. Tapi tidak bagi Elda, putri dari salah satu pejabat di Kota Bogor yang begitu perhatian terhadap Elda, meski kesibukannya sangat luar biasa.
Perjuangan Elda untuk bisa sampai hafal Quran Surat al-Mulk ayat 1-30, harus dimulai dari mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan fasih dan lancar.
Awal mula saya tidak tahu kalau Elda belum lancar membaca al Quran, hingga saat materi tentang al Quran saya tes satu persatu peserta didik di kelas 8F. Elda yang berparas manis, lugu, dan pemalu, ragu-ragu maju ke depan ruang kelas untuk tes baca Quran. Tentunya saya sebagai guru harus pandai-pandai merayu, memotivasi, dan membuat Elda percaya diri.
Sambil berjalan dengan perlahan saya gandeng Elda ke depan. Saat duduk di depan menghadap saya, Elda masih menutup mulutnya enggan membaca ayat al Quran yang tertulis pada buku materi pelajaran. Saya bisikan kalimat yang membuat Elda tersentuh. Tidak lama Elda mulai membuka suara, dengan terbata-bata membaca kata perkata dari setiap lafadz yang tertera.
Saya bimbing Elda sambil memperbaiki lafadz yang keliru dibaca. Bersyukur semua teman-teman sekelas Elda sibuk menghafal ayat al Quran, yang tertera pada buku materi pelajaran.
Sehingga Elda tidak merasa malu kalau suaranya akan terdengar oleh teman-temannya. Meski pada dasarnya teman Elda bukan teman yang senang melihat kekurangan orang lain, tetapi mereka teman yang solid dan berjiwa sosial tinggi. Itu semua bagian dari karakter yang ditanamkan di sekolah tempat saya mengabdi, SMP Negeri 4 Kota Bogor Jawa Barat.
Selesailah Elda melaksanakan tugasnya membaca ayat al Quran pada mata pelajaran PAIBP (Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti). Kini giliran Elda yang berbisik kepada saya kalau dia ingin belajar al Quran, baik memperlajari tajwid maupun makhorijul hurufnya. Tentu sebagai guru dan walikelasnya saya begitu senang mendengarnya.
Segera saya hubungi orang tua Elda untuk menyampaikan keinginan Elda belajar al Quran. Bak gayung bersambut, Mbu Elda sangat setuju atas keinginan putri sulungnya.
Mulailah Elda seminggu dua kali setiap pulang sekolah belajar al Quran bersama saya. Semangat dan percaya diri Elda muncul luar biasa. Elda mulai fasih membaca satu persatu huruf hijaiyah, hingga rangkaian setiap lafadz ayat-ayat al Quran.
Sampai suatu ketika saya berikan tugas kepada seluruh peserta didik kelas 8, untuk menghafal Quran Surat al Mulk ayat 1-30 pada bulan Ramadhan. Tidak sampai dua minggu, Elda terlebih dahulu yang selesai menyetorkan hafalannya.
Betapa bahagianya kedua orang tua Elda mendengar laporan dari saya tentang perkembangan belajar Elda, terutama dalam mempelajari al Quran. Sampai saat akhir Ramadhan tiba, Elda bersama keluarga berziarah ke makam neneknya. Elda melantunkan ayat al Quran surat al Mulk ayat 1-30 tanpa melihat mushaf al Quran, seketika mengundang air mata kebahagiaan bagi kedua orang tuanya.
Elda yang dulu lugu dan pemalu, kini ia tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan berprestasi, baik di SMA maupun di perguruan tinggi. Semua itu tidak terlepas dari bimbingan dan perhatian kedua orang tua Elda. Berkah hafalan Quran Surat al Mulk Elda juga membawa saya yang hobby traveling, berlibur ke Nusa Penida-Bali bersama keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H