Mohon tunggu...
Wiwi Widiastuti
Wiwi Widiastuti Mohon Tunggu... Guru - Hijab Traveler

Penulis novel "Merajut Cinta di Atas Sajadah Jingga", antologi “Dekapan Hangat Ibunda”, antologi “Dermaga Hati”, antologi "Belajar dari COVID-19", antologi "Permata Khatulistiwa", antologi "Guru Takdir Terindah dalam Hidupku", beberapa judul puisi, cerpen, dan artikel. Saya senang membaca dan menulis puisi, novel, juga traveling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hingga Senja di Tapal Batas

2 Januari 2023   17:47 Diperbarui: 28 Januari 2023   22:23 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen pribadi

Biarkan ibu menghempas angin menerpa jiwa membentur sukma

Maafkan ibu nak,

Ibu tak kuasa menatap wajahmu yang lugu berselimut pilu

Engkau terlihat begitu lelah hingga tidurmu mendengkur

Dalam irama mimpi yang mendaur

Tak terasa tetesan bulir-bulir nan syahdu

Jatuh dari sudut mataku yang sendu

Bersama langit yang berpendar bahagiamu kan kukejar

Membawamu terlepas dari kehidupan yang keras

Hingga senja di tapal batas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun