Mohon tunggu...
I Putu Hendra Wirawan
I Putu Hendra Wirawan Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SD N 1 Melinggih Kelod yang juga merupakan Co-Kapten Belajar id

Lahir di Selumbung, sebuah desa tua di Karangasem Bali. Memulai karirnya sebagai guru di daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2012, namun kini ia aktif menjadi Kepala Sekolah di SDN 1 Melinggih Kelod salah satu Sekolah Dasar di Payangan, Gianyar. Ia baru saja menyelesaikan Study Magisternya di Universitas Pendidikan Ganesha pada Program Pendidikan Dasar. Selain mengajar ia rutin membuat Buku Cerita Anak dengan menggandeng penggiat sastra dan ilustrator lokal. Hobinya saat ini adalah lari dan melakukan Yoga di sela-sela kesibukannya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertemuan Komunitas Belajar di Warung Mujair Nyat-nyat

4 Februari 2024   22:45 Diperbarui: 4 Februari 2024   23:05 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Sedari Dulu ketika penyampaian materi mengenai pengelolaan kinerja oleh Co Kapten Kabupaten Gianyar didampingin Pengawas wilayah binaan Blah/dok. pri

Penting pula mengembangkan kolaborasi antar sesama guru agar tercipta keyakinan. Beliau mengungkapkan menjadi seorang pemimpin tidak boleh cuek, perlu kepedulian tinggi agar program berjalan sesuai rencana di awal.

Komunitas belajar berperan untuk memfasilitasi belajar bersama dan berbagi praktik baik, Memfasilitasi diskusi untuk memecahkan masalah/tantangan belajar murid dengan siklus inkuiri yaitu refleksi, perencanaan, penerapan, dan evaluasi (Kemdikbudristek, 2023). Sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah PMM, Webinar, Website serta Sumber belajar yang lain seperti yang dilakukan oleh Kepala Sekolah SD N 2 Pupuan, Kadek Ardyawan Putra Bersama Komunitas Belajarnya Bernama "Perean- Pembiasaan Ruang Edukasi Anak Negeri". Yang mana tujuan dari komunitas belajar ini agar guru-guru menjadi cakap dalam penggunaan Teknologi. Pembiasaan yang dimaksudkan bertujuan untuk membuat guru keluar dari zona nyaman agar bersama-sama belajar dalam komunitas. Seiringnya waktu berjalan dengan sistem baru di Kementerian Pendidikan dipandang perlu memaksimalkan teknologi terkait dengan Pendidikan yang mengembalikan konsep kodrat zaman di Abad 21 ini. Sejauh ini beliau mengatakan dalam Komunitas Belajar yang berjalan ditelaah dari segi dilema etika dan bujukan moral tentu ada karena guru-guru belum memahami maksud dan tujuan dari komunitas belajar ini.

Penggagas Komunitas Belajar Perean mengatakan penting adanya Pemimpin atau Ketua pada komunitas sebagai motor penggerak terjadinya Komunitas Belajar yang memberikan dampak bagi komunitas sehingga dalam hal ini Pak Kadek di awal masih memaksimalkan dirinya sebagai Pemimpin dalam mengelola Komunitasnya. Beliau berpendapat dengan adanya Pengelolaan Kinerja dirinya sebagai Kepala Sekolah merasa terbantu. Guru-guru sudah siap dengan aksi nyata yang mereka akan tampilkan dengan dibarengi dengan menyusun Rencana Hasil Kerja (RHK) yang mereka diskusikan dalam komunitas. Walaupun dalam dilemanya guru-guru masih memiliki pembenaran-pembenaran sehingga penting untuk menjalin komunikasi agar pelan-pelan guru keluar dari zona nyamannya. Dengan adanya program seperti sekarang ini dari pengelolaan kinerja ternyata berefek juga pada mereka karena guru-guru dapat konsisten dalam komunitas belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun