Oksigen yang kita hirup bukan hanya sekedar bersumber dari pohon saja. Air juga berperan besar dalam kehidupan manusia. Tetapi, tidak semua air itu baik, lho!Â
Pencemaran air dapat menyebabkan turunnya jumlah oksigen di bumi. Air merupakan salah satu faktor terbentuknya oksigen yang dihasilkan dari fotosintesis. Ketika air tercemar, proses fotosintesis dan produktivitas pada tumbuhan juga menjadi terganggu. Air yang tercemar juga dapat membunuh ekosistem yang ada di air. Ketika air tercemar, reaksi kimia meningkat dan dapat mengganggu kesuburan tanah.
Secara umum, air yang sudah tercemar dapat kita ketahui dari berbagai parameter atau indikator.Beberapa hal yang menjadi ciri dari air yang tercemar adalah berubahnya temperatur air. Perubahan temperatur air karena pencemaran sudah terlihat jelas dan dapat dirasakan. Perubahan yang jelas juga terjadi pada warna, rasa, dan bau pada air yang sudah tercemar.
Salah satu metode penanganan pencemaran air adalah melalui filtrasi dan sterilisasi. Pada teknik pengolahan air, teknik filtrasi atau penyaringan adalah teknik pengolahan air yang diterapkan dengan bantuan media filter seperti pasir misalnya silika, antrasit, senyawa kimia atau mineral seperti kapur, zeolit, karbon aktif, resin, ion exchange, membran, biofilter, atau teknik filtrasi lainnya. Sterilisasi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme termasuk dalam bentuk spora atau dengan kata lain sterilisasi merupakan teknik membersihkan dan membebaskan suatu benda dari segala kehidupan mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dan virus).
Ada dua sistem teknologi filtrasi yang sudah banyak dikenal yaitu arah aliran dari atas ke bawah (downflow) dan aliran dari bawah ke atas (upflow). Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, terdapat cara membuat filter air sederhana, seperti berikut:
1. Letakkan kain kassa atau spons yang telah dicuci bersih di bagian paling bawah dari botol.
2. Setelah itu, simpan ijuk secukupnya di atas kain kass atau spons dan kemudian padatkan.
3. Kemudian tempatkan arang dan sabut kelapa di atasnya dan tekan-tekan hingga cukup padat.
4. Bahan terakhir adalah kerikil. Tuangkan batu kerikil ke dalam botol hingga terisi penuh.
5. Siapkan penyangga botol untuk menyangga botol di posisi tegak lurus agar bisa digunakan.
6. Jangan lupa tempatkan penadah air saringan di bawah mulut botol.
Ada berbagai cara untuk melakukan disinfeksi atau menghilangkan kuman penyakit dari yang akan kita konsumsi. Selengkapnya sebagai berikut:
1. Memanaskan atau memasak air.
Pasteurisasi atau pemanasan untuk air yang akan dikonsumsi pada suhu/temperatur 55°c - 60°c selama 10 menit akan memastikan sebagaian besar patogen atau kuman penyakit yang ada/terkandung dalam air.
2. Pemanasan dengan menggunakan sinar matahari.
Proses radiasi ultraviolet dan pemanasan air dengan bantuan wadah logam ataupun botol transparan.
3. Air perasan jeruk nipis.
Cara ini efektif untuk mengatasi virus kolera. Dengan menambahkan jeruk nipis hingga mencapai 1-5% dari air yang hendak dikonsumsi dapat menurunkan pH air di bawah 4,5. Pada tahap ini virus kolera dapat dikurangi hingga hampir 100%.
Nah, itu dia berbagai cara untuk memfilter dan mensterilisasi air agar oksigen yang kita hirup lebih baik dan bumi semakin hijau!
Sumber terkait:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H