Tidak lama lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan turnamen Piala Dunia FIFA U-20. Beberapa stadion sudah dipilih untuk menggelar laga-laga kelas dunia pemain-pemain junior dari manca negara.
Sebelum kita menonton dan menikmati pertandingan-pertandingan tersebut, tidak ada salahnya kita mencari tahu apa sih Piala Dunia FIFA U-20 itu. Dan apa pengaruhnya terhadap perkembangan talenta-talenta muda sepak bola dunia.
Sejarah Piala Dunia FIFA U-20
Piala Dunia U-20 adalah turnamen sepak bola internasional untuk pemain di bawah usia 20 tahun. Turnamen ini diadakan setiap dua tahun sekali oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan diikuti oleh tim nasional dari berbagai negara di seluruh dunia. Namun khusus edisi tahun 2021 ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19.
Sejarah Piala Dunia U-20 dimulai pada tahun 1977, ketika FIFA pertama kali mengadakan turnamen tersebut dengan nama Piala Dunia untuk Pemain di Bawah Usia 20 Tahun. Turnamen tersebut diadakan di Tunisia dan diikuti oleh 16 tim nasional. Pada awalnya, turnamen ini hanya diikuti oleh tim dari Eropa dan Amerika Selatan, tetapi seiring berjalannya waktu, tim dari seluruh dunia mulai berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Format turnamen Piala Dunia U-20 terus berubah sejak pertama kali diadakan. Pada awalnya, turnamen dilangsungkan dalam format satu grup besar, di mana setiap tim bermain satu sama lain. Namun, sejak tahun 1997, turnamen menggunakan format knock-out, di mana tim bermain secara langsung dan hanya pemenang yang melaju ke babak berikutnya.
Tim-tim yang berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 biasanya berasal dari tim-tim yang sama yang berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA untuk pemain dewasa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, turnamen ini juga telah menjadi ajang bagi negara-negara kecil yang biasanya tidak berpartisipasi dalam Piala Dunia untuk pemain dewasa.
Siapa Yang Paling Sering Menjuarai Piala Dunia FIFA U-20?
Sampai saat ini, Brasil menjadi tim yang paling sukses dalam sejarah Piala Dunia U-20, dengan meraih gelar juara sebanyak lima kali, diikuti oleh Argentina dengan empat gelar juara. Italia dan Serbia meraih gelar juara dua kali, sementara Spanyol, Jerman, Portugal, Prancis, dan Nigeria masing-masing meraih satu gelar juara.
Selain gelar juara, turnamen ini juga memberikan penghargaan individu seperti Golden Ball untuk pemain terbaik, Golden Boot untuk pencetak gol terbanyak, dan Golden Glove untuk kiper terbaik.
Berikut adalah negara-negara pemenang Piala Dunia FIFA U-20 selama 20 tahun terakhir beserta pemain yang terpilih sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Pemain terbaik biasanya dipilih berdasarkan penilaian dari panel yang terdiri dari perwakilan FIFA dan media. Terdapat beberapa pemain lainnya yang juga tampil impresif dalam turnamen Piala Dunia FIFA U-20, namun hanya satu pemain yang mendapatkan penghargaan sebagai Pemain Terbaik setiap tahunnya.
Selanjutnya, Menjadi Bintang Tim Nasional Senior Atau Pindah Warga Negara
Piala Dunia FIFA U-20 merupakan ajang kompetisi sepak bola internasional yang prestisius bagi para pemain muda. Karena prestise yang dimilikinya, Piala Dunia FIFA U-20 bisa menjadi ajang penting bagi pemain muda untuk menunjukkan bakat mereka di level internasional. Para pemain muda yang sukses tampil di Piala Dunia U-20, bisa menjadi pusat perhatian klub-klub besar yang mencari bakat-bakat muda untuk dikontrak.
Banyak pemain sepak bola hebat dunia lahir melalui turnamen ini. Dan selanjutnya mereka semakin bersinar dan menjadi pemain bintang di level klub dan internasional. Beberapa pemain terkenal yang pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 antara lain Diego Maradona (Argentina), Lionel Messi (Argentina), Cristiano Ronaldo (Portugal), Ronaldinho (Brasil), Neymar (Brasil), dan Paul Pogba (Prancis).
Selain sukses di level senior tim nasional negaranya, tidak sedikit juga pemian yang memilih untuk pindah warga negara dan sukses menjadi pemain bintang di negaranya yang baru.
Hal ini memungkinkan karena terdapat aturan FIFA yang membolehkan seorang pemain sepak bola untuk bisa membela negara yang bukan negara asal kelahiran pemain tersebut asalkan memenuhi syarat-syarat tertentu. Salah satu syarat utamanya adalah pemain tersebut belum pernah bermain untuk tim nasional senior negaranya di turnamen resmi FIFA.
Beberapa pemain yang telah berpindah warga negara setelah memperkuat tim sepakbola negaranya di turnamen Piala Dunia U-20 antara lain:
- Diego Costa - Pemain asal Brasil yang bermain untuk tim nasional Brasil U-20 di Piala Dunia U-20 pada tahun 2007, kemudian berpindah warga negara menjadi Spanyol pada tahun 2013 dan memperkuat tim nasional Spanyol.
- Cdric Soares - Pemain asal Portugal yang bermain untuk tim nasional Portugal U-20 di Piala Dunia U-20 pada tahun 2011, kemudian berpindah warga negara menjadi Italia pada tahun 2021.
- Munir El Haddadi - Pemain asal Spanyol yang bermain untuk tim nasional Spanyol U-20 di Piala Dunia U-20 pada tahun 2013, kemudian berpindah warga negara menjadi Maroko pada tahun 2016 dan memperkuat tim nasional Maroko.
- Deco - Pemain asal Brasil yang bermain untuk tim nasional Portugal U-20 di Piala Dunia U-20 pada tahun 1997, kemudian berpindah warga negara menjadi Portugal pada tahun 2002 dan memperkuat tim nasional Portugal.
Bagaimana Peluang Tim Nasional Indonesia di Piala Dunia FIFA U-20 Edisi 2023?
Undian pembagian grup memang belum dilaksanakan, namun peluang Tim Nasional Indonesia U-20 di turnamen ini bisa dibilang sangat berat karena bagaimanapun juga ini adalah turnamen kelas dunia yang diikuti oleh tim-tim terbaik yang ada.
Namun demikian bukan berarti Tim Nasional Indonesia tidak memiliki peluang untuk bersaing melawan tim-tim hebat manca negara. Dari segi teknis rasanya sudah mulai terlihat peningkatan kualitas pemain dan permainan yang disuguhkan oleh Timnas Indonesia belakangan ini. Meskipun masih ada beberapa hal yang terlihat masih bisa ditingkatkan lagi.
Dari sisi non teknis, sebagai tuan rumah tentu sangat diuntungkan dari segi dukungan penonton. Dukungan militan dari suporter Indonesia tentu diharapkan dapat menambah semangat dan daya juang pemain-pemain Timnas sehingga dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya selama pertandingan untuk menang.
Selain itu, kondisi hawa dan cuaca Indonesia dinilai akan jadi hambatan bagi beberapa negara yang tidak terbiasa bermain di daerah tropis yang panas dan memiliki tingkat kelembaban udara tinggi. Sementara disisi lain kondisi ini sudah menjadi lingkungan sehari-hari bagi para pemain Indonesia.
Nah, terlepas dari kekurangan atau kelebihan teknis dan non-teknis, kita sebagai tuan rumah sudah seharusnya menyambut dan mendukung perhelatan Piala Dunia FIFA U-20 ini. Mari kita dukung Timnas Indonesia secara positif dan beri kesan yang baik kepada negara-negara peserta lainnya.
Sudah bukan zamannya lagi mencampur adukkan pandangan politik atau keyakinan dengan olahraga. Mari kita menjadi suporter Timnas yang militan dan dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H