Mohon tunggu...
Awit Azir
Awit Azir Mohon Tunggu... -

Orang biasa, karena ngga ada yang patut dibanggakan, toh semua kesombongan, keangkuhan hanya Tuhan yang pantas menyandangnya, "

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jangan Terjebak di Kompasiana

22 Januari 2010   17:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah angin yang mana yang membawaku kemari atau dari link mana aku tersesat dalam pengembaraan ku di dunia maya, tadinya aku memang nyari maya dalam bentuk yang lain malahterjebak 11 hari dalam situs kumpulan orang – orang berbobot, kritis, dari berbagai warna dan pemikiran yang berbeda, lumayan untuk menghilangkan kejenuhanku melihat status jaring sosialyang kadang begitu-begitu saja.

Aku hanya orang biasa bukan penulis, pembaca atau wartawan kecuali hanya menulis catatan utang piutangku, namun setelah mangkal di situs ini terasa seperti ada virus yang merasukiku untuk belajar sekedar menulis atau membaca, walau kadang bingung sendiri apa yang akan aku tuliskan. Untunglah pa admin yang baik dan mengerti terkadang menambahkan atau mengedit sedikit hal – hal yang tidak layak dan itu sangat membantuku.

Walaupun pertamaaku terjebak dengan keinginanmasuk Headline, Terpopuler, inginPenilaian, ingin ada yang komment, bagiku semua itu adalah akibat otomatis dari apa yang kita perbuat, akibat / respon / apresiasi dari apayang kita tulis dan seberapa besar kita bersilaturahmi ( berinteraksi ) dengan orang lain. Walaupun emang ga munafik dan sangat manusiawi bahwa dengan kotak-kotak seperti ini seseorang adaperasaan ingin dihargai ingin dipuji disanjung dan lain-lain. Tapi bagiku masabodoh dengan semua itu yang penting misi dari catatan ku sampai dan orang bisa memetik hikmah atau manfaat dari catatanku walaupun hanya secuil atau hanya beberapa orang yang baca.

Kadang aku membaca beberapa artikel yang isinya banyak perdebatan yang melelahkan, setelah aku analisa versi naluriku kaya nya cuma ngabisin energi yang hasilnya tidak menjamin penyatuan hati, toh dari berbagai sudut pandang berbagai keaneka ragaman, dari berbagai sudut kacamata,tidak mungkin menghasilkan penyeragaman pandangan dan ilmu & keyakinan. Menurutku monggo silahkan jalankan apa yang benar menurut ilmu serta keyakinan dan konsistenlah serta jangan paksakan orang lain menurut atau menganut apa yangkita pahami, betul kata almarhum Gusdur (semoga Tuhan mengasihi Beliau) “Gitu aja kok Reppot” dan aku memilih no comment untuk daerah seperti ini.

Kalo akuliat di dasbordku sepertinya orang banyakan respon di artikel basah basah / rindu dari Mariska, atau genit nya setan - setan nya Babeh Helmi, hehe. (Maaf). semoga menjadi inspirasiuntuk terbentuknya penyatuan hati, dari pada kita terjebak oleh dukung dukungan (simpati) yang mungkin menurut kacamata aku, seberapa besarpun dukungannya toh tidak bakalan begitu berpengaruh, dan apakah setelah di dukung orang yang akan kita dukung akan berubah toh mereka akan kembali begitu - begitu juga. Tape deh… hehehe

Mungkin inilah makna hadist “Sampaikanlah olehmu walau hanya satu ayat” aku hanya ingin menyampaikan apa yang aku tahu dan aku rasakan yang ada dipikiran ku dengan hati yang jujur versiku, dan aku sadari mungkin hanya benar menurut aku, dan belum tentu benar menurut orang lain, tapi aku gak mau berdebat, hehehe. Jalankan saja apa yang menurut Tuhanmuhati dan nuranimu benar,.

salam damaikan hati

(Hanya orang yang belajar menulis dengan hati sebelum Tidur)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun