Zaman now, yang namanya travelingseolah sudah menjadi kebutuhan primer setiap orang. Bukan hanya demi sebuah keeksisan atau sekadar pamer foto di sosial media saja, akan tetapi traveling memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang tidak bisa dihindari. Hal ini terbukti dari banyaknya tempat-tempat wisata baru yang sebagian besar menawarkan spot-spot kece yang instagramable.
Bicara soal traveling, kini banyak sekali tempat-tempat wisata alam yang menarik perhatian. Akan tetapi, untuk mencapai tempat-tempat wisata tersebut bukanlah satu hal yang mudah. Apalagi untuk tempat wisata alam. Mulai dari perjalanan jauh, kondisi jalan yang bisa jadi naik turun, dan sebagainya.
Sebagai seorang blogger yang juga mempunyai blog yang membahas soal traveling, saya sendiri bisa dibilang sering traveling. Meskipun kapasitasnya tidak sesering mereka para travel blogger. Karena saya seorang yang mempunyai pekerjaan di dunia nyata, waktu buat saya traveling bisa dibilang terbatas.
Taman Satwa Taru Jurug, Solo
Liburan awal tahun 2017, saya bersama keluarga kecil saya mengunjungi Taman Satwataru Jurug. Saya sengaja memilih Jurug karena tempatnya bisa dibilang dekat dari rumah, motoran kurang lebih hanyai&qq[q satu jam, dan meskipun tidak komplit binatangnya tapi cukuplah untuk mengenalkan binatang pada anak saya.
Gancik Green Hill
Sering melihat foto-foto Gancik di instagram membuat saya kepo dan ingin mengunjunginya. Apalagi Gancik ini berada di kabupaten Boyolali, rasanya kok enggak banget kalau saya orang Boyolali tapi belum pernah ke Gancik.
Bagaimana tidak?
Area parkir dan Gancik sendiri berjarak hampir 2 km. Untuk menuju Gancik saya dan keluarga harus berjalan naik---seperti orang naik gunung. Saat itu saya mengajak anak kecil usia 2 tahunan yang tidak mungkin saya biarkan berjalan sendiri. Bayangkan, naik gunung dan menggendong anak yang berat badannya 10 kg lebih? Baru seperempat perjalanan saja saya sudah menyerah. Tapi untungnya, ada ojek yang mau mengantarkan saya dan keluarga menuju puncak Gancik. Cukup merogoh uang Rp 10.000,- perojek, saya dan keluarga sudah mencapai puncak nya.
Gancik ini tepatnya berada di lereng Merbabu. Bisa dibanyangkan, betapa indahnya pemandangan dari Gancik? Tapi juga bagaimana rasanya berjuang menuju Gancik? Kapok... tapi ingin ke sana kembali.
- Taman Pintar
Saya dan keluarga pergi ke Taman Pintar saat libur lebaran. Lagi-lagi saya mengajak anak saya (yaiyalah, wong ke Taman Pintar kan memang mau nyenengin anak).
Di Taman Pintar ini memang tempatnya tidak naik turun, tempatnya asyique, dan di dalam ruangan. Tapi jangan salah, saat saya mengajak anak saya ke Taman Pintar, saya kembali merasakan hal yang sama dengan saat saya mengajaknya ke Taman Satwataru Jurug.
- Candi Ijo -- Tebing Breksi -- Ratu Boko
Candi Ijo -- Tebing Breksi -- Ratu Boko. Traveling kali ini saya hanya berdua dengan suami. Akan tetapi, mengunjungi ketiga tempat itu juga bukan hal yang mudah. Selain jalan menuju Candi Ijo yang menajak, area Candi Ijo juga luas. Yang namanya traveling, sayapun juga tidak mau melewatkan satu spotpun.
Di Ratu Boko, banyak sekali situs yang bisa dipelajari. Akan tetapi, saya hanya mengujungi beberapa situsnya saja. Sudah capek, itu adalah alasan saya tidak mengelilingi Ratu Boko.
- Wisata Alam Grenden -- Hutan Pinus Kragilan
Ke Wisata Alam Grenden dan Hutan Pinus Kragilan, Magelang ini saya juga hanya berdua dengan suami saya. Jalan menuju ke dua tempat ini berkelok dan menanjak, saya dan suami naik motor. Perjalanannya saja sudah membuat badan pegal-pegal.
Area Hutan Pinus Kragilan sih menurut saya areanya aman dan tidak membuat badan pegal. Berbeda dengan Wisata Alam Grenden yang lebih luas dan naik turun. Hmm, di Wisata Alam Grenden ini kita seperti sedang out bond untuk menuju spot satu ke spot satunya. Akan tetapi, meskipun perjalanannya bikin pegal, semua terbayar lunas dengan pemandangan hutan pinus yang menyejukkan.
Kelima cerita perjalanan traveling itu memang seolah membuat saya kapok, tapi kapoknya kapok kangen. Sehabis traveling, badan memang pegal-pegal, tapi di balik badan pegal-pegal ada kenangan, cerita, pengalaman dan wawasan baru. Kalau ditanya apakah tahun ini pengen traveling, saya sich akan menjawab kalau saya ingin semakin sering travelingdan semakin jauh travelingnya.
Sedikit cerita, traveling itu banyak sekali manfaatnya, diantaranya :
- Traveling membuka mata kita, memberikan perspektif dan membantu kita bergerak ke depan
- Traveling memberikan kita edukasi
- Menciptakan hubungan yang penuh dengan makna
- Belajar bahasa baru
- Penuh tantangan
- Mengembangkan keterampilan
Pegal-pegal saat traveling?
Badan pegal karena traveling itu mah wajar. Wong Cuma leha-leha di rumah saja terkadang juga bikin badan pegal. Jadi kalau pegal karena habis traveling mah wajar saja.
Kalau dulu nih, pegal-pegal itu memang jadi masalah, etapi kalau sekarang sich no problem. Kemanapun dan kapanpun, di tas saya selalu ada Geliga Krim Otot. Jadi, mau apapun aktivitasnya, ke manapun travelingnya, di tas mah wajib ada Geliga Krim Otot.
Review Geliga Krim Otot
Geliga Krim Otot adalah krim yang membantu meredakan rasa sakit dan nyeri punggung, pundak, nyeri pada persendian, keseleo, kram dan masalah otot lainnya.
Kesimpulannya, kapanpun dan ke manapun travelingnya, Geliga Krim Otot adalah parthnernya. Traveling OK, pegal-pegal KO.
#HappyTraveling