Mohon tunggu...
nash
nash Mohon Tunggu... Lainnya - jobseeker

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jalan Cepat, Hidup Lebih Sehat

29 Juli 2024   13:50 Diperbarui: 29 Juli 2024   15:26 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jalan cepat (Freepik/freepik)

Berjalan tampaknya menjadi aktivitas yang digandrungi oleh banyak orang saat ini, terutama generasi muda. Berjalan kaki secara teratur memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Seperti dapat meningkatkan detak jantung, memperbaiki sirkulasi, dan memperkuat otot.

Mengutip dari lama Healthline, orang dewasa yang aktif biasanya mencapai 4.000 - 18.000 langkah per hari, dengan 10.000 langkah sebagai jumlah ideal untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Ada banyak intensitas dari berjalan, salah satunya adalah jalan cepat. Berjalan cepat adalah salah satu bentuk latihan aerobik yang bermanfaat untuk kesehatan. Intensitasnya lebih tinggi dibandingkan berjalan biasa, tetapi masih lebih rendah dibandingkan berlari.

Menurut National Heart Lung and Blood Institute seperti dikutip dari laman Times of India, kecepatan maksimum yang disarankan dari berjalan cepat adalah 4,5 mph. Jika kamu bertanya berapa banyak waktu yang harus diberikan untuk latihan ini, mulailah dengan setidaknya 30 menit per hari.

Adapun manfaat dari berjalan cepat yang perlu kamu ketahui di antaranya adalah:

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Masih mengutip dari laman Times of India, rutin berjalan cepat disebut-sebut dapat meningkatkan kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal, orang yang berjalan cepat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga setengahnya, jika dibandingkan dengan orang yang berjalan lambat.

2. Mencegah Diabetes

Berjalan dengan langkah cepat juga dapat mengurangi risiko diabetes dan baik untuk mengelola gula darah. Perubahan gaya hidup yang penting ini akan membantu menangkal penyakit kronis ini.

Menurut tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine, orang yang mengikuti jalan cepat (3--4 mil/jam atau 4,8--6,4 km/jam) memiliki risiko diabetes tipe 2 sebesar 24 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang berjalan santai.

3. Membantu Menurunkan Berat Badan

Menambahkan rutinitas jalan cepat dapat membantumu membakar kalori lebih cepat dan lebih efisien. Kecepatan jalan berhubungan langsung dengan kalori yang dibakar.
Menurut penelitian Medicine & Science in Sports and Exercise, ketika orang meningkatkan kecepatan lari, mereka membakar lebih banyak kalori. Di sini, meningkatkan kecepatan juga berarti dapat berjalan cepat jika berlari tidak memungkinkan bagimu.

4. Meningkatkan Kesehatan Mental

Berjalan meningkatkan sirkulasi darah ke otak. Ketika otak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang lebih baik, otak akan berfungsi dengan baik, sehingga meningkatkan fokus dan daya ingat. Sesi jalan cepat selama 10 menit dapat meningkatkan kewaspadaan mental, energi, dan suasana hati yang positif.

5. Berpotensi Panjang Umur

Berjalan cepat juga dikaitkan dengan umur panjang yang lebih baik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Communications Biology, kecepatan berjalan yang lebih cepat dikaitkan dengan lebih sedikit penanda penuaan pada sekelompok besar orang dewasa yang lebih tua dan dapat mengurangi penanda penuaan hingga 16 tahun pada usia paruh baya.

Hal yang Perlu Kamu Tahu

Berjalan cepat memang membakar lebih banyak kilojoule per jam dibandingkan berjalan lambat, tetapi tidak berarti kamu harus memaksakan diri hingga kehabisan napas. Apalagi, buat kamu yang belum terbiasa dengan aktivitas berjalan.

Sebaiknya, atur kecepatan sehingga masih bisa berbicara dengan nyaman. Aturan praktis ini memastikan Anda berjalan dengan aman dalam detak jantung target, memberikan manfaat kesehatan optimal.

Pemanasan dan pendinginan setelah berjalan juga sangat penting dilakukan. Cara terbaik untuk pemanasan adalah dengan berjalan perlahan. Mulailah dengan kecepatan santai untuk memberi waktu pada otot untuk pemanasan, lalu tingkatkan kecepatannya.

Setelah berjalan, regangkan otot kaki dengan lembut, terutama betis dan paha depan serta belakang. Lakukan peregangan selama sekitar 20 detik per otot. Jika merasa nyeri, kurangi intensitas peregangan. Hindari memantul atau tersentak untuk mencegah cedera otot dan kekakuan.

Pakaian yang ringan disarankan saat melakukan aktivitas fisik. Terlalu banyak lapisan dapat meningkatkan keringat dan suhu tubuh, membuat kamu tidak nyaman atau menyebabkan iritasi kulit.

Pendinginan bertahap juga dapat membantu mencegah kekakuan dan cedera otot.

Semoga bermanfaat ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun