Mohon tunggu...
nash
nash Mohon Tunggu... Lainnya - jobseeker

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menilik Sejarah Jamu, Minuman Tradisional yang Jadi Warisan Budaya UNESCO

3 Juni 2024   23:42 Diperbarui: 4 Juni 2024   00:23 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jamu (Pixabay/ulilamrie89)

Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia kaya akan bahan baku Jamu yang berlimpah.

Dalam sejumlah sumber disebutkan, sebuah data dari Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkap, terdapat 32.013 ramuan obat tradisional dan 2.848 spesies tumbuhan sebagai bahan baku obat tradisional.

Jamu menyimpan banyak khasiat bagi tubuh. Dalam sebuah catatan dalam Serat Centhini (1814-1823), berbagai jenis tumbuhan obat dapat dipakai sebagai bahan baku jamu tradisional. Di mana, dapat mengobati beberapa jenis penyakit, seperti panas dingin, meriang, cacingan, cacar, dan bahkan berkaitan dengan saraf, batuk hingga mata.

Menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Masih mengutip dari laman Indonesia.go.id, budaya sehat jamu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 6 Desember 2023. Budaya sehat jamu menjadi WBTb Indonesia ke-13 yang berhasil dienkripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

UNESCO menganggap, nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan alam. UNESCO juga mengakui, budaya sehat jamu sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG's).

Kini, di tengah arus modernisasi dan kehidupan yang dinamis, tradisi minum jamu di Indonesia tetap hidup dan diminati oleh banyak orang, termasuk di kalangan generasi muda. Fenomena ini menunjukkan bahwa jamu tidak hanya sebagai bagian dari warisan budaya yang tetap relevan seiring waktu, tetapi juga menarik bagi generasi penerus bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun