Sebagai negara dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia kaya akan bahan baku Jamu yang berlimpah.
Dalam sejumlah sumber disebutkan, sebuah data dari Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkap, terdapat 32.013 ramuan obat tradisional dan 2.848 spesies tumbuhan sebagai bahan baku obat tradisional.
Jamu menyimpan banyak khasiat bagi tubuh. Dalam sebuah catatan dalam Serat Centhini (1814-1823), berbagai jenis tumbuhan obat dapat dipakai sebagai bahan baku jamu tradisional. Di mana, dapat mengobati beberapa jenis penyakit, seperti panas dingin, meriang, cacingan, cacar, dan bahkan berkaitan dengan saraf, batuk hingga mata.
Menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Masih mengutip dari laman Indonesia.go.id, budaya sehat jamu resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 6 Desember 2023. Budaya sehat jamu menjadi WBTb Indonesia ke-13 yang berhasil dienkripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.
UNESCO menganggap, nilai budaya jamu sebagai salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan alam. UNESCO juga mengakui, budaya sehat jamu sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDG's).
Kini, di tengah arus modernisasi dan kehidupan yang dinamis, tradisi minum jamu di Indonesia tetap hidup dan diminati oleh banyak orang, termasuk di kalangan generasi muda. Fenomena ini menunjukkan bahwa jamu tidak hanya sebagai bagian dari warisan budaya yang tetap relevan seiring waktu, tetapi juga menarik bagi generasi penerus bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H