Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cerita Menyaksikan dan Merasakan Langsung Fenomena Hujan Es di Depok

13 Oktober 2022   07:54 Diperbarui: 13 Oktober 2022   08:04 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena hujan es di Indonesia itu nyata. Terjadi di Bedahan, Sawangan, Depok, pada Minggu (9/10/2022) sekitar pukul 16.00 WIB (Doks Pribadi)

Hujan es di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok , Jawa Barat telah terjadi pada Minggu (9/10/2022).

Sebagai berita tentu itu agak terlambat. Namun sebagai warga Bedahan yang mengalami langsung peristiwa langka itu, saya hanya ingin berbagi cerita.

Dalam sebulan terakhir, hujan selalu turun di sekitar tempat tinggal saya.  Hujan biasanya turun sore hari atau malam hari.

Sejauh ini belum terjadi hujan pagi hari sehingga menganggu aktivitas warga keluar rumah untuk bekerja atau ke sekolah.

Peristiwa hujan es bukan pertama kali terjadi, namun baru kali ini saya bisa menyaksikan langsung hingga merekamnya.

Sore hari, setelah shalat ashar adalah aktivitas saya yang longgar. Biasanya saya isi dengan menyapu halaman hingga dua tiga rumah sebelah.

Saya melakukan itu disamping agar halaman tampak bersih dari dedaunan dan ranting  yang biasanya berserakan, jika sekadar aktivitas fisik.

Selama ini sejak muda lebih banyak beraktivitas di meja dan depan komputer atau laptop, termasuk HP.

Aktivitas lain di sore hari adalah gowes atau sepedaan, sekalian membeli lauk untuk makan malam, termasuk membeli air kelapa kegemaran saya.

Karena hujan, hari itu saya pilih tiduran seraya berharap, hujan reda hingga saya bisa beraktivitas keluar rumah.

Namun hujan yang bermula dari rintik-rintik tiba-tiba menimbulkan suara gaduh. Saya menyangka karena butiran hujan yang lebih besar setelah hujan rintik.

Eh anak perempuan saya setengah berteriak bahwa sedang terjadi hujan es.

Dia memilih ke lantai atas untuk membuktikannya, saya ke halaman rumah.

Ternyata benar-benar pemandangan yang mengesankan dan boleh dibilang baru pertama dalam hidup saya terhampar di depan mata.

Diantara suara gemeretak di atas genteng, saya menyaksikan butiran-butiran batu es berjatuhan dari genteng rumah tetangga sebelah ke halaman rumah saya.

Saya langsung merekamnya dan memungut satu dua butiran yang ternyata kejadian nyata. Hujan es di rumah saya.

Rekaman video anak saya di lantai atas juga menampilkan fakta itu, butiran es berjatuhan di sana.

Ada pun hujan es yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB tak sampai lima menit. Setelah hujan es, langsung diikuti hujan angin cukup kencang.

Hujan angin itu pun berhasil saya rekam. Tak lama kemudian muncul foto-foto di media sosial bahwa hujan angiin merobohkan sejumlah pohon di wilayah Sawangan hingga Depok.

Capture hujan es terjadi di Bedahan, Sawangan Depok, pada Minggu (9/10/2022)
Capture hujan es terjadi di Bedahan, Sawangan Depok, pada Minggu (9/10/2022)

Mengapa ada hujan es di Indonesia?

Bagaimana hujan es bisa terjadi di negeri tropis ini.

Dari sitius BMKG dijelaskan bahwa fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.

Kejadian hujan es dan hujan lebat disertai kilat dan angin kencang biasanya berdurasi singkat.

Fenomena hujan es lebih banyak terjadi pada masa transisi musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Indikasi akan terjadi hujan es adalah sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5C).

Juga disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)

Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut.

Ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).

Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.

Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri

Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba -- tiba. Apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang.

Nah, apa yang dijelaskan situs BMKG memang masuk akal.

Satu dan dua hari sebelumnya cuaca terasa panas dan tak hujan seperti biasanya.

Bahkan tetangga rumah bilang, pada siang hari sebelum terjadi hujan es, cuaca terasa panas sekali.

Beberapa jam sebelum turun hujan, langit di sekitar Sawangan mendung.

Hujan deras sore itu pun tiba-tiba turun yang ternyata berupa hujan es, lalu hujan angin, dan sekitar 30 menit kemudian terjadi gempa di wilayah Banten.

Gempa dalam durasi cepat itu terasa hingga Jakarta dan Sawangan, Depok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun