Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Drama Politik" Pengunduran Diri Dirut PD Dharma Jaya

17 Maret 2018   13:29 Diperbarui: 18 Maret 2018   09:27 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
megapolitan.kompas.com

"Saya kalau mau dijatuhkan bukan dengan cara begini! Ini kan pasar terus-terusan minta ayam," imbuhnya.

Saat Marina mengajukan pengunduran diri, Sandiaga mengaku telah meminta Marina membatalkan rencana tersebut. Pasalnya, Idul Fitri sudah semakin dekat dan harga daging dipastikan akan meningkat.

Selain itu Sandiaga mengaku Marina adalah salah satu CEO terbaik yang dimiliki BUMD DKI. Ia merupakan satu-satunya CEO perempuan yang memimpin BUMD.

Namun sikap Sandiaga berbeda 180 derajat dengan sikap Gubernur Anies Baswedan. Anies justru mempersilahkan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati jika ingin mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kalau (Dirut PD Dharma Jaya) pengin mundur, mudur saja lah, gak usah pakai ancam-ancaman, mundur saja," ujar Anies di Gedung Intiland Jakarta, Jumat (16/3).

Anies menambahkan, pada masa kepemimpinannya sebagai gubernur tak ada satu orang pun yang tak bisa digantikan. Ia mengaku sangat menghargai orang yang bersikap profesional. Namun, saat ditanyai apakah sikap yang ditunjukan Marina menggambarkan ketidakprofesionalan, Anies tak menjawab dengan lugas. "Anda nilai sendiri. Jadilah orang profesional titik," kilah Anies.

Mungkin saking kesalnya, Ratna Dwi Kusumajati memang sempat menyebut kinerja Anies tidak sebaik masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Seperti yang dilansir Poskotanews.com,  Marina menilai kinerja dan koordinasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)  saat ini tidak sebaik saat pemerintahan Ahok. Marina mengaku sebenarnya bersedia membantu  pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, namun iklim kerja membuatnya sudah tidak betah.

Memang sempat ada bantahan dari Sandiaga Uno bahwa ada miskoordinasi antara Ratna Dwi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian  dan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta. Terutama terkait dengan acuan hukum dimana Ratna menggunakan Pergub lama, sedang yang lain pergub baru.

Kepala BKPD DKI Jakarta Michael Rolandi juga mengatakan bahwa dana PSO sudah cair. Michael mengatakan jumlah PSO yang cair sebesar Rp 54 miliar. Dana tersebut dibagi untuk pembayaran daging periode Desember 2017 sebesar Rp 13 miliar. Nah yang Rp 41 miliar itu untuk uang muka pengadaan (daging) tahun 2018.

Namun bantahan itu sepertinya tak kan mengubah sikap Marina, termasuk mungkin juga Anies yang takkan mau mempertahankannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun