Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerka Jabatan untuk Iwan Bule

27 Februari 2018   09:11 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:42 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dianggap sukses mengamankan Pilkada DKI Jakarta. Salah satu kekhasnya saat Pilkada, ia tak pernah tampil sendirian. Tapi kerap mengajak Pangdam Jaya ketika itu Mayjen TNI Teddy Lhaksmana (kiri). Teddy kini sudah pensiun dengan pangkat Letjen namun masih menjabat Wakil Kepala BIN (foto Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mestinya sudah pensiun pada 19 Februari  2018. Namun karena Presiden Jokowi belum menunjuk pengganti, Buwas panggilan akrab Budi Waseso masih menjabat kepala BNN sampai sekarang.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Polri biasanya mengirim tiga nama. Lalu tim penentu akhir (TPA) di tingkat kepresidenan yang akan menentukan satu diantaranya. Tapi siapa tiga nama tersebut, Irjen Setyo tak menyebutkannya.

Meski demikian, sudah lama beredar nama Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto (Kabareskrim) dan Komjen Moechgiyarto (Kabaharkam) sebagai calon Kepala BNN 2018. Belakangan muncul nama Deputi Penindakan KPK Irjen Heru Winarko untuk melengkapi tiga nama tersebut.

Jika melihat kondisi organisasi di tubuh Polri saat ini maka rotasi posisi komjen adalah yang paling rasional dalam mencari pengganti Buwas di BNN. Artinya, Ari dan Moechgiyarto lebih berpeluang dibanding Heru Winarko yang masih menjabat bintang dua. Alasan lainnya, Kepala BNN biasanya diisi perwira tinggi senior yang kerap dijabat hingga pensiun.

Harus diakui, sejak Kapolri dijabat Jendral Tito Karnavian yang notabene angkatan 1987 dan masih berusia 54 tahun saat ini, pergerakan gerbong di tubuh polri agak tersendat. Betapa tidak, Tito yang disebut sebagai "Anak Ajaib" oleh pengamat politik Herman Sulistiyo, melewati hampir lima angkatan seniornya.

Sembilan jendral bintang tiga atau Komjen di bawah Tito merupakan angkatan 1984, 1985, dan 1986. Karena pergerakan ke atas terhenti, maka rotasi jabatan bintang tiga pun menjadi pilihan tak terhindarkan. 

Komjen Putut Eko Bayu Seno misalnya dari posisi Kabaharkam Polri yang dijabat sejak 2014 menjadi Irwasum Polri sejak September 2017. Komjen Moechgiyarto dari Kalemdiklat Polri menjadi Kabaharkam Polri di tahun 2017. Bahkan Komjen Suhardi Alius sudah mengisi tiga posisi jabatan bintang tiga, yakni Kabareskrim Polri (tahun 2013), Sekretaris Utama Lemhannas (2015) dan Kepala BNPT (2016).

Selain Buwas, satu nama lagi jendral bintang tiga yang akan pensiun adalah Komjen Arif Wachyunadi Sekretaris Utama Lemhanas. Mantan Kapolda Bali itu akan resmi pensiun per 14 Mei 2018. Artinya selain terjadi rotasi, dalam waktu dekat akan juga terjadi promosi untuk jendral bintang dua menjadi jendral bintang tiga.

Antrean panjang polisi berpangkat irjen akan bersaing mengisi posisi jabatan berpangkat komjen. Namun, satu posisi jabatan Komjen itu sudah dijanjikan untuk Asisten Kapolri Bidang Operasi yang juga mantan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan. Saat menjadi Kapolda Metro, Iwan Bule panggilan akrabnya, dianggap sukses. Terutama dalam mengamankan Pilkada DKI 2017. Kapolri pun telah menjanjikan jabatan bintang tiga bapak enam anak tersebut.

Iwan Bule sendiri tergolong unik. Meski seangkatan dengan Buwas, Arif Wachyunadi, dan Ari Dono, yakni angkatan 1984, namun masa pensiunnya  masih tergolong lama, yakni 31 Maret 2020. Iwan Bule sudah berpangkat bintang dua sejak tahun 2013. Dan sejak itu ia sudah mengalami rotasi jabatan sebanyak lima kali. Yakni Kapolda Jabar (2013), Kadivkum (2015), Kadivpropam (2016), Kapolda Metro Jaya (2016) dan Aspos Kapolri (2017)

Kapolri Jendral Tito sempat menyebut posisi Irwasum Polri untuk Iwan Bule. Saat itu Komjen Dwi Prayitno memasuki masa pensiun akhir 2017. Namun kala itu posisi Komjen masih rapat. Unggung Cahyono harus lebih dahulu naik pangkatnya menjadi Komjen. Unggung yang juga mantan Kapolda Metro Jaya jauh sebelum Iwan Bule sudah rotasi lima jabatan sejak menjadi irjen tahun 2012.

Unggung selanjutnya promosi menjadi Kalemdiklat Polri menggantikan Moechgiyarto yang rotasi ke  Kabaharkam Polri. Nah Putut Eko Bayu Seno yang digantikan Moechgiyarto mengisi posisi Irwasum Polri yang kosong. Iwan Bule pasti paham soal ini.

Nah, dalam momentum pergantian kepala BNN, yang tak kalah menarik adalah dimanakah Iwan Bule akan menempati posisi bintang tiganya? Apakah ia akan menempati Irwasum Polri seperti yang dijanjikan Tito? Menjadi Kabareskrim Polri, meski biasanya posisi ini diisi jendral promosi masih relatif muda ? Atau menjadi Sekertaris Utama Lemhanas yang akan kosong karena ditinggalkan Komjen Arif Wachyunadi? Atau tetap menjadi Asops Kapolri karena pertimbangan tertentu yang mungkin misterius?

Melihat rekam jejaknya, dimana pun Iwan Bule tentu bisa ditempatkan, bahkan termasuk menjadi Kepala BNN. Namun hanya jajaran Kapolri, atas sepengetahuan tim Kepresidenan yang tahu dimana Iwan Bule dibutuhkan.

DAFTAR KOMJEN BERDASARKAN URUTAN USIA

1  Kepala BNN Komjen Budi Waseso (1984) - 19 Februari 1960 (58 tahun)

2  Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Arif Wachyunadi (84) -  14 Mei 1960 (58 tahun)

3  Kabaintelkam Komjen Lutfi Lubihanto (1984) - 23 Januari 1961 (57 tahun)

4 Kalemdiklat Komjen Unggung Cahyono (1985) - 9 April 1961 (57 tahun)

5 Wakapolri Komjen Syafruddin (Akpol 1984) - 12 April 1961 (57 tahun)

6 Irwasum Komjen Putut Eko Bayu Seno (1984)- 28 Mei 1961 (57 tahun)

7 Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto (1984) - 23 Desember 1961 (57 tahun)

8 Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius (1985) - 10 Mei 1962 (56 tahun)

9 Kabaharkam Komjen Moechgiyarto (1986) - 25 Mei 1962 (56 tahun)

Catatan:Usia pensiun perwira Polri 58 tahun berdasarkan pasal 30 ayat 2 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun