Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

PSK Galau di Bulan Penuh Rahmat (6)

28 Juli 2012   20:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama paman Nabilah Ramon kemudian banyak belajar kehidupan. Belajar memotong dan menata rambut, belajar mode, belajar kecantikan, termasuk mempelajari bagaimana agar pelanggan bisa nyaman. Mengubah perilaku menjadi kebanci-bancian adalah salah satu pelajaran yang ia terapkan dengan baik.

Pada suatu malam ketika ia sendirian berada di salon, tiba-tiba paman Nabil datang dan mencumbunya. Ramon kaget dan secara spontan mendorong pamannya hingga terjengkang.

Giliran sang paman terkejut dengan penolakan Ramon. Hanya saja lelaki berumur 4O tahunan tak putus asa. Ia segera bangkit dan kembali memburu Ramon untuk mencumbunya.

Percobaan perkosaan oleh paman Nabil malam itu berhasil digagalkan. Namun akibatnya sang paman marah luar biasa. Ia mengancam akan mengusir Ramon.

Ancaman itu tentu saja membuat Ramon tak berkutik. Ia tak tahu harus singgah dimana lagi jika paman Nabil mengusirnya. Paman dan tante Ramon lainnya sebagian besar tinggal jauh di luar ibu kota, bahkan luar pulau.

Maka begitu paman Nabil memaksa melayani nafsu seksualnya, Ramon tak berdaya. Ia memutuskan meninggalkan paman Nabil setelah merasa punya uang cukup dan menguasai ilmu persalonan.

Di kawasan Tangerang ia nekat menyewa sebuah tempat dan menjadikannya sebuah salon. Ternyata tak mudah merintis usaha salon. Bisnis itu kemudian berkembang ketika ia pindah ke kawasan Mangga Besar.

Lalu Ramon pun merasakan benar-benar sukses setelah diajak oleh Jaka untuk mengelola usaha serupa di Surabaya. Hingga kini Ramon tak tahu bagaimana Jaka mengetahui bahwa dia bakal patnernya.

Selentingan yang berkembang, jaringan Jaka di dunia salon, bahkan dunia hitam memang luas, dari Surabaya hingga Jakarta. Lalu ia mendengar kabar tentang kemampuan Ramon dan langsung datang ke RR Salon untuk dipotong rambutnya.

Setelah ngobrol santai, tanya ini-itu, Jaka kemudian kembali keesokan harinya. Ia menawarkan menjadi patner bisnis dengan janji keuntungan luar biasa. Tentu saja Ramon tak perlu mengeluarkan dana sedikitpun. Semua ditanggung Jaka karena ia hanya membutuhkan keahlian Ramon.

Ternyata Ramon benar, usaha salon itu berkembang pesat. Dua tahun kemudian, Ramon ditarik Jaka agar berkosentrasi mengelola keuangan sekaligus mengawasi operasional semua salon yang ada. Itu adalah promosi luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun