Mohon tunggu...
Biso Rumongso
Biso Rumongso Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biyasa

Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan diingat 📝📝📝

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Valentine's Day, Emang Gue Pikirin...

1 Februari 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_158529" align="alignnone" width="600" caption="unhappy couple (google.com)"][/caption]

Menik gelisah, Valentine's Day tinggal hitungan hari. Tapi ia masih ngejomblo. "Ah, kenapa aku jadi melankolis begini. Bukankah semua lelaki itu sama saja, egois, mo menangnya sendiri..," ucap Menik seperti baru tersadar dari lamunannya.

Hari-hari belakangan ini, Menik tak pernah benar-benar bisa tidur nyenyak. Hari kasih sayang begitu menganggunya. Entah mengapa, tiba-tiba saja ia menginginkan hal-hal yang romantis. Misalnya, mendapat kado indah dari seorang lelaki pujaannya, entah siapa.

Sejak putus dengan Bono, kekasihnya , Menik tak pernah lagi berhasrat mencari penggantinya. Ada yang bilang ia mengalami trauma, Menik tak peduli. Ia berpacaran selama lima tahun, lalu tiba-tiba sang pacar menyatakan putus setelah diam-diam berhubungan dengan wanita lain. Saat itu Menik bukan hanya patah hati, tapi patah arang. Kalau saja nggak kepergok mamanya mau bunuh diri, mungkin ia hanya tinggal nama.

Sekarang Bono dikabarkan putus lagi dengan kekasihnya. Penyebabnya hanya gara-gara ia bertemu dengan pacar pertamanya semasa di SMA melalui fesbuk. Kabar itu semakin menguatkan anggapan Menik bahwa sang mantan pacar tersebut bukan lelaki pilihan. Ia merasa bersyukur telah putus dengannya sebelum terikat tali perkawinan.

"Kalau begitu carilah kekasih baru, Nik. Kamu tak bisa selamanya hidup seperti ini. Tak semua lelaki bersifat egois. Almarhum papamu contohnya," kata mamanya.

Karena kalimat itu sudah berulang kali ia dengar, Menik tak terlalu menanggapinya. Sang mama pun rupanya tak mau memaksa, ia tak mau anak tersayangnya kembali berbuat nekat karena menghadapi kejadian serupa.

Sebenarnya, dengan status anaknya yang jomblo, sang mama lebih diuntungkan karena ada teman ngobrol setiap harinya. Tapi ia tak mau egois. Kehidupan Menik masih lebih lama dibanding dirinya.

"Berarti keputusanmu menolak ajakan pertemanan Bono di fesbuk sudah tepat. Kalau ditanggapi ia pasti ngajak balikan lagi," ucap sang mama.

"La iya lah Ma. Di Fesbuk itu banyak kasus pasangan putus, bahkan suami-istri bercerai gara-gara bertemu lagi dengan pacar lamanya," jawab Menik bersemangat.

"Untung mama juga tak pernah mau ikutan fesbuk. Bisa-bisa mama CLBK dengan mantan-mantan mama dulu ya," ucapnya sambil terkekeh. Menik pernah menyarankan mamanya ikutan fesbuk. Sang mama hanya geleng kepala. Zamannya udah beda banget. Mamanya Menik tahu diri.

Dalam kesendiriannya, fesbuk kini menjadi teman penting bagi Menik. Kecuali saat bekerja di kantor, hari-hari Menik habis di depan laptop untuk berfesbuk ria atau twitteran. Lewat media social itu ia bisa tertawa-tawa, bercanda dengan banyak teman, baik teman sekantor, teman kuliah, teman SMA, hingga teman SD. Mamanya sering geleng kepala menyaksikan ia tersenyum-senyum sendiri di depan laptop.

"Hari Kamis serasa Valentine's Day...," kata seorang kawannya di fesbuk. Menik pun mengomentari. "Pas harinya malah lupa hehehe...". Valentine's Day 2012 jatuh hari Selasa, 14 Pebruari.

Kawan lainnya menulis, " Cinta itu buta. Pernikahan adalah mata untuk menyembuhkan kebutaan (mengutip Pauline Thomson)."

Menik pun mengutip kalimat bijak dari seorang pengarang 1855-1950 Agnes Repplier untuk menanggapinya. "Kita tak mungkin benar-benar mencintai seseorang yang tak pernah tertawa dengan kita."

Hingga dini hari, Menik masih setia di depan laptopnya. Ia menjadi satu-satunya yang masih online di jaringan fesbuknya. Saat itu kegelisahan kembali menyergap. Bayang-bayang masa lalu seperti berkelebatan. Menik rindu mengobrol dengan seseorang lebih dari sekadar di fesbuk.

Sebelum tertidur tanpa sadar ia menulis di dinding fesbuknya. "Valentine's day, emang gue pikirin..."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun