***
Cahya ingin mengikuti jejak Dayat. Salah satu cewek yang dia incar adalah Naning, dari bagian resepsionis.
Berbagai cara ia tempuh untuk memperoleh simpatinya. Misalnya, setelah kembali dari Surabaya, Cahya secara khusus membelikan oleh-oleh untuk Naning.
Wanita itu tampak senang-senang saja. Ia memang cukup ramah, mungkin sesuai dengan tuntutan pekerjaannya.
Masalahnya, saingan Cahya cukup banyak. Jurnalis muda lainnya juga berlomba memperoleh tempat di hati Naning. Seperti juga Cahya, masing- masing memiliki berbagai jurus pedekate.
Namun secara mengejutkan, Naning akhirnya menempelkan undangan pernikahan dengan Kiko, salah satu nama jurnalis yang tak pernah diduga bakal menjadi pemenangnya. Bagaimana Kiko dan Naning jadian? Hampir semua pesaingnya tak tahu dan tak memahaminya.
Mungkin hanya malaikat dan Kiko-Naning sendiri yang tahu. Banyak yang patah hati, termasuk Cahya. Namun mereka segera melupakannya, karena dunia toh tak sedaun kelor. Jumlah wanita juga lebih banyak daripada pria.
***
Bagaimana dengan Johan? Dibanding Dayat dan Cahya, ia memang paling pendiam. Ia tak gampang mengumbar kisah sekitar cewek yang diimpikannya.
Johan beralasan belum keburu ingin punya pasangan karena masih punya tanggungan. Yakni dua adik yang harus dibiayai sekolahnya.
Meski tak agresif, ternyata ada juga cewek di kantornya yang menyukai Johan. Suatu kali, Johan malah sempat diadili teman-teman satu kosnya karena dianggap menelantarkan wanita.