Mohon tunggu...
Saya Membaca
Saya Membaca Mohon Tunggu... -

"Papua Butuh Sumber Daya Manusia" untuk membangun dirinya - sendiri\r\nTetapi Praktek pembangunan Indonesia Memunculkan gejala - gejala Pemusnahan Etnis Melanesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Menggugat Papua Barat di MSG dengan Uang Darah

7 Maret 2015   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:01 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425717446843828945

[caption id="attachment_401313" align="aligncenter" width="384" caption="Okto Mote, Jekjend ULMWP"][/caption]

Seorang pemimpin Papua Barat-Melanesia menyatakan Indonesia sedang lobi dengan pemerintah daerah untuk menghalangi Papua Barat masuk menjadi anggota MSG.

Tanggapan dari Sekertaris Jendral Organisasi Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Okto Mote mengikuti kunjungan menteri luar negeri indonesia ke Papua New Guinea, Kepulauan Salomon dan Fiji. Retno Marsudi kunjungi datang meminta dan menawarkan kepada negara-negara MSG melalui pergerakan.

Marsudi menyatakan indonesia komitmen untuk 20 milyar Dolar Amerika serikat di negara Fiji kepada program pembangunan anggota-anggota MSG ke depan.

Tetapi, Mote menanggapi, jakarta memalsukan ikatan bersama Melanesia ditutup, tetapi tidak mempunyai sebuah argumen melawan/menentang Papua Barat minta MSG.

"Oleh karena itu satu-satunya cara mereka (jakarta) dapat menghalangi Papua Barat Masuk anggota MSG adalah untuk memberikan uang ke negara-negara anggota MSG. Tapi dari mana uang ini ? Uang ini adalah uang darah. Uang itu berasal dari Papua Barat. Indonesia tidak memiliki sumber daya alam yang eksploitasi, kecuali dari Freeport McMoran (yang sedang mengoperasikan tambang besar di Papua), dan dari British Petroleum (yang sedang mengoperasikan proyek gas besar di Papua), dan hanya dari berbagai sumber daya alam lainnya di Papua Barat"

Sumber : http://www.radionz.co.nz/


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun