Dusun Kretek (07/08) -- Memperingati malam sepuluh suro, warga Dusun Kretek mengadakan pengajian bersama dengan mengundang tokoh masyarakat setempat dan dihadiri oleh kurang lebih 80 orang. Kegiatan malam suro diisi dengan berbagai kegiatan seperti mengaji bersama, santunan anak yatim, rabbana, dan makan bersama.
Kegiatan sedekah desa dan santunan anak yatim menjadi salah satu agenda tahunan yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati malam sepuluh suro. Namun, selama pandemi COVID-19, kegiatan ini terpaksa harus direhatkan sejenak guna memutus rantai penularan COVID-19. Semenjak kebijakan PPKM dilonggarkan, antusias warga Dusun Kretek memuncak sehingga kegiatan sedekah Desa dihadiri oleh banyak partisipan.
Berbeda dari acara lainnya, pada acara sedekah desa semua makanan ditempatkan dalam satu wadah besar yang berisikan nasi beserta beragam lauk pauk yang kemudian akan dimakan bersama. Bubur suro juga menjadi salah satu tradisi khas di Dusun kretek yang hanya dimasak setahun sekali melalui kegiatan sedekah desa. Bubur suro dipercaya dapat memberikan kesehatan dan membuat awet muda bagi orang yang memakannya. Bubur suro juga dipercaya dapat memberikan kesuburan untuk sawah dan tanaman apabila disebar atau diletakan di sawah.
Melalui kegiatan sedekah desa diharapkan mampu meningkatkan keakraban antarwarga serta meningkatkan rasa syukur terhadap limpahan rejeki yang diberikan. Acara ini juga turut diadakan untuk menyambut bulan mulia di hari asyuro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H