Mohon tunggu...
Deswita Maharani
Deswita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bukan artis, namanya emang deswita maharani | Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Representasi Wanita dalam Iklan Keju Prochiz Edisi Ibu Bekerja atau Ibu Rumah Tangga

22 Juni 2023   00:12 Diperbarui: 22 Juni 2023   00:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa hubungannya dengan feminisme? Analisis saya terhadap iklan ini berkaitan dengan pesan yang di tampilkan pada iklan terakhir "tidak semua ibu sama, tapi semua ibu spesial". Spesial dalam arti, apa pun profesinya, bagaimana pun cara dia men-treat, dia tetaplah menjadi seorang ibu. Ibu yang berperan untuk anaknya, ibu yang mengayomi, mengurus, memperlakukan, dan mendidik anaknya dengan baik. Menjadi seorang ibu rumah tangga atau seorang wanita karier itu hanya sebuah pilihan. Seperti kutipan yang saya ambil dari Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani mengatakan bahwa itu hanya by choice, atau pilihan. 

Wanita juga bisa menjadi wanita karier sama halnya dengan laki-laki, bahkan bisa berperan mengambil dua profesi sekaligus, seorang wanita karier dan seorang ibu. Jika kita berpikir secara rasional dan lebih modern, hal seperti ini seharusnya sudah menjadi sesuatu yang wajar. 

Namun, stereotip yang timbul dari ideologi atau pemahaman masyarakat tradisional mengenai wanita yang tidak boleh bekerja, yang harus di rumah saja, yang harus mengurus anaknya saja, kita tidak dapat lepas dari itu karena stigma seperti itu hanyalah sebuah 'budaya' yang memang sudah ada, budaya yang turun temurun di wariskan dalam bentuk pemikiran yang hingga pada akhirnya terbawa sampai sekarang. Seiring dengan adanya pergeseran budaya modern, dalam hal ini adalah ideologi, pemikiran yang sudah mengakar pada karakteristik masyarakat modern adalah pandangan terhadap wanita, representasi perempuan selayaknya sudah menjadi sebuah kesetaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun