Mohon tunggu...
Deswita Maharani
Deswita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

bukan artis, namanya emang deswita maharani | Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Bebas" 2019: Jadi Nagih Mau Rewatch!

21 Juni 2023   21:07 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:07 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Film Bebas merupakan film karya Riri Riza yang rilis tahun 2019 dari sebuah production house Miles Film dan CJ Entertaiment. Film ini bergenre drama dan komedi, yang secara garis besar mengangkat kisah tentang persahabatan SMA era 90-an. Film ini menceritakan tentang Vina, seorang ibu rumah tangga yang tidak sengaja bertemu dengan salah satu sahabat lamanya, Kris, dan karena suatu alasan ia menginginkan pertemuan kembali bersama anggota geng "Bebas" setelah 23 tahun terpisah tanpa kabar. Vina kemudian berupaya untuk mencari teman-temannya dan hal ini yang membuatnya kembali mengingat kenangan sewaktu SMA dulu.

Bebas adalah adaptasi dari film Korea berjudul Sunny (2011), namun Riri Riza dan Mira Lesmana berhasil membuat bentuk adaptasi yang disesuaikan dengan lokal Indonesia. Tentu ada beberapa yang berbeda seperti pemeran laki-laki yang tidak ada di film Sunny (2011) namun karakter ini dimunculkan di film Bebas, sebab versi Korea-nya berlatar belakang sekolah asrama putri, sedangkan pada Bebas sekolah SMA biasa. Film ini sangat recommended untuk ditonton, maka dari itu saya tertarik untuk me-review melalui tulisan secara detail dengan mengelompokkannya ke dalam beberapa bagian.

Dalam bukunya yang berjudul Memahami Film, Himawan Pratista (2008,  h. 2) mengelompokkan film berdasarkan dua unsur pembentuk yakni, unsur naratif dan unsur sinematik. Dua unsur ini saling berkesinambungan dalam terwujudnya suatu karya film yang baik.  Unsur naratif merupakan bahan yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik merupakan cara untuk mengolahnya.

 

Unsur Naratif

            Unsur naratif berkaitan dengan aspek cerita. Segala sesuatu yang berhubungan dengan ruang, waktu, perilaku dan penokohan, konflik dan masalah semua termasuk pada unsur naratif (Himawan Pratista 2008, h. 3).

            Mira Lesmana sebagai produser menyajikan film ini dengan alur maju-mundur. Pada awal film dikisahkan tokoh yang berada pada masa sekarang, kemudian throwback pada masa SMA di era 90-an. Meskipun film ini dapat dikatakan film yang berdurasi cukup panjang, yakni 1 jam 59 menit, namun menurut saya film ini sama sekali tidak membosankan, karena alurnya tidak monoton, bahkan film ini mampu membawa emosi seolah-olah seperti naik wahana roller coaster, di satu sisi saya yang menonton bisa tertawa terbahak-bahak karena tingkah konyol dari pemeran atau obrolan-obrolannya, namun di sisi lain, saya bisa tiba-tiba merasakan ketegangan, kecemasan hingga kesedihan dari pembawaan konflik/masalah yang dihadirkan dalam alur film ini.

            Film Bebas diperankan oleh 6 tokoh utama sebagai anggota geng yang disebut "Bebas", yakni Kris sebagai ketua, Jojo, Gina, Jessica, Suci dan Vina sebagai anggota. Uniknya, karena sutradara mem-plot film ini dengan alur maju-mundur, 6 tokoh ini diperankan oleh orang yang berbeda pada tiap masanya. Masing-masing dari 6 sekawan ini tentu memiliki karakter yang berbeda, hal ini menjadikan suasana persahabatan yang dibangun menjadi lebih hidup9.

  • Kris, alias Krisdayanti adalah orang yang pemberani, wanita tangguh, jago bela diri, dan karena Kris memiliki karakter yang kuat, makai ia dipercaya oleh teman-temannya menjadi leader dari geng bebas -- Kris muda diperankan oleh Sheryl Sheinafia, sedangkan Kris dewasa diperankan oleh Susan Bachtiar.
  • Jojo, adalah satu-satunya lelaki yang ada dalam geng, karakter Jojo agak kemayu, ia juga jago dance, dan selalu menjadi tutor koreografi bagi teman-temannya -- Jojo muda diperankan oleh Baskara Mahendra sedangkan Jojo dewasa diperankan oleh Baim Wong.
  • Gina, adalah anggota geng yang 'kaya raya' di masa mudanya, sedangkan saat dewasa ekonomi Gina harus diuji karena pernikahan yang gagal, terlilit hutang, dan harus mengurus ibunya yang sakit -- Gina muda diperankan oleh Zulfa Maharani sedangkan Gina dewasa diperankan oleh Widi Mulia.
  • Jessica, adalah wanita yang centil. Karakter Jessica cukup kuat pada film ini, ia menjadi orang yang berani show off, dan addict soal kecantikan -- Jessica muda diperankan oleh Agatha Pricilla sedangkan Jessica dewasa diperankan oleh Indy Barends.
  • Suci, adalah anggota geng bebas yang paling cantik, karakter dinginnya mampu menarik perhatian penonton. Suci muda terkenal sebab menjadi model pada sampul majalah Gadis -- Suci muda diperankan oleh Lutesha sedangkan Suci dewasa diperankan oleh Salvita Decorte.
  • Vina, alias Vina Panduwinata bisa dibilang karakter utama dari geng bebas, sebab POV Vina lebih banyak dimunculkan pada film ini, karakter yang pemalu, takut mengambil keputusan dan cenderung let it flow dengan teman-temannya -- Vina muda diperankan oleh Maizura sedangkan Vina dewasa diperankan oleh Marsha Timothy.

Konsep film ini tentang persahabatan anak SMA yang mana sekolah merupakan lokasi yang tepat dan sudah pasti relevan yang dipilih oleh sutradara dengan cerita yang termuat di film ini. Meskipun alurnya maju-mundur, tapi saya yang menonton tidak merasa bingung sebab saat pergantian lini waktu dapat dengan mudah dibedakan dengan suasana film. Contohnya saja, saat zona 90-an ada satu scene makan siang di rumah Vina, kakak Vina sebagai aktivis mahasiswa membahas soal sosial-politik masa Orde Baru yang pada saat itu sangat gencar-gencarnya, mungkin bagi penonton yang pernah berada di era itu akan relate dengan ceritanya.

Unsur Sinematik

            Unsur sinematik menurut Himawan Pratista (Memahami Film 2008, h. 4) merupakan aspek-aspek teknis yang ada dalam suatu produksi film. Bagian-bagian dari unsur sinematik yakni; 1) Mise-en-scene -- segala sesuatu yang tertangkap di depan kamera, 2) sinematografi -- perlakuan terhadap kamera dan film, 3) editing, dan 4) suara.

            Saya adalah penikmat musik era 90-an, meskipun saya lahir di 2000-an saya yakin penonton yang pernah mengalami langsung suasana di tahun 90-an pasti sangat akan bernostalgia ketika menonton film ini. Latar musik yang disajikan benar-benar membawa kita kembali ke era itu, belum apa-apa lagu Bidadari -- Andre Hehanusa yang tidak asing di telinga saya sudah diputarkan di awal scene muncul, menambah semangat saya untuk lanjut menghabiskan film ini. Selain itu  seperti band ternama dan terhits di Indonesia Dewa 19 -- Cukup Siti Nurbaya, Sendiri -- Chrisye dan masih banyak lagi. Gong nya dari film ini ada pada soundtracknya yakni lagu yang berjudul sama 'Bebas' dipopulerkan oleh rapper ternama pada zamannya Iwa K dengan aransemen yang sudah diupgrade dan juga dinyanyikan bersama para pemain mendukung suasana kebebasan yang tercipta pada cerita film ini.

            Tidak hanya dari lagu-lagu, nuansa 90-an juga dapat kita rasakan dari properti pendukung yang digunakan  seperti wolkman, gamebot, radio antena, telepon gembok, kue kepang, tabloid detik, dan majalah tempo hingga honda civic estilo -- kendaraan yang digunakan Suci turut mendukung kentalnya nuansa 90-an. Peran tim artistiknya nya juga harus diacungi jempol, wardrobe yang digunakan pemain terutama saat sekolah; rok pendek dilengkapi dengan kaos kaki panjang hampir se-lutut dan model rambut Suci yang dibuat keriting -ngembang menjadi representasi Gadis Cantik pada masanya. Selain itu ada jaket jeans yang dikenakan Vina dan pensil alis Viva yang digunakan Jessica turut membawa nuansa nostalgia yang begitu kuat.

            Riri Riza sukses membuat pemeran Bebas membawakan karakter yang kuat dalam film ini, terutama zona 90-an. Penggunaan Bahasa seperti slang Bahasa-G, dan istilah-istilah lainnya; spokat (sepatu), jibang (jijik banget), okay berat (orang kaya banget) ini populer banget di kalangan muda terutama anak gaul Jakarta. Seperti yang sudah saya bilang, pergantian lini masa tidak membingungkan didukung oleh suasana yang dibangun, penggabungan shot-shotnya juga disusun secara apik, sehingga transisi antar waktunya bisa  lebih halus.

Sinematografi dari film ini benar-benar ciamik, pencahayaannya juga disesuaikan antara penggunaan natural light dan artificial light, terutama pada pergantian lini waktu yang banyak menggunakan soft lighting di zona sekarang mendukung perkembangan zaman modern tangkapan cahaya oleh kamera sudah bisa lebih jelas, dan penggunaan hard lighting dengan hasil gelap, exsposure yang rendah, tone cenderung kuning, menambah kesan visual yang retro banget. Pengambilan gambarnya juga mendukung pesan yang ingin ditunjukkan ke pentonton seperti emosi, ekspresi wajah, kegiatan/kehidupan sehari-hari dapat lebih mudah tersampaikan.

Film kategori usia 13 tahun keatas ini bisa ditonton di platform seperti Netflix, Viu, atau aplikasi streaming lainnya. Meskipun film ini hasil adaptasi, namun menurut saya film ini masih bisa dinikmati bagi yang belum pernah menonton Sunny (2011) sebelumnya. Sebab film ini memiliki citra tersendiri dan cocok untuk berbagai generasi. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film Bebas, bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri, bebas berekspresi, bebas bermimpi, bebas memilih, hingga ketika dihadapkan oleh suatu keadaan kita bisa lebih dewasa untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu sebagai seorang pribadi kita tidak boleh lupa dengan diri sendiri bahwa hidup kita bukan hanya untuk orang lain. Tapi bagaimana kita bisa membahagiakan diri sendiri dan juga berdamai dengan masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun