Mohon tunggu...
Wita Utari
Wita Utari Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang belajar menulis.

Action speak louder than words.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masuknya "Korean Wave" sebagai Fenomena Budaya Populer di Indonesia

21 Maret 2021   20:42 Diperbarui: 22 Maret 2021   09:54 3534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu yang sangat berpengaruh dari fenomena Korean Wave adalah melalui drama Korea. Jauh sebelum musik dan fashion Korea, drama Korea telah berhasil mengambil hati banyak khalayak. Termasuk di Indonesia sendiri, saat ini drama Korea digandrungi oleh banyak remaja-dewasa. Fenomena Korean wave mulai melanda Indonesia awalnya dengan kemunculan drama Endless love di salah satu stasiun televisi swasta pada tahun 2002 silam. 

Dengan kemunculan drama tersebut, masyarakat Indonesia mulai menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Korea. Apalagi belakangan ini kehadiran drama Korea menjadi salah satu hiburan yang digandrungi oleh kebanyakan orang. 

Apalagi saat masa pandemi, yang memaksa mereka untuk tetap diam di rumah. Mereka bahkan rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton drama yang berasal dari negara Gingseng ini. Alasan yang membuat drama ini digandrungi adalah karena tokohnya yang cantik dan tampan atau alur ceritanya yang menarik. Ditambah dengan kemudahan akses menonton drama Korea via streaming seperti Viu, Netflix, Iflix dan lain-lain.

Professor Studi Asia-Amerika dari University Northwestern, Ji-Yeon Yuh menjelaskan bahwa drama Korea semakin masif menjangkau audiens adalah berkat kehadiran teknologi streaming yang memudahkan para penikmatnya dalam mengakses drama Korea.

Fenomena Korean wave yang menjadi budaya populer saat ini tentunya membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat yang mengikutinya, pengaruh itu berdampak positif maupun berdampak negatifnya. 

Apa saja pengaruh dari munculnya fenomena Korean Wave di Indonesia?

Budaya populer Korean Wave atau demam korea akan membawa pengaruh yang akan terjadi di masyarakat. Pertama, munculnya standarisasi yang diciptakan oleh penggemar demam Korea bahwa tipe ideal cantik atau tampan menurut mereka adalah perempuan atau laki-laki yang memiliki kulit putih, tubuh yang bagus dan tinggi. Hal itulah yang menyebabkan ada orang-orang yang rela operasi plastik demi terlihat cantik atau tampan, atau karena ingin mirip dengan idolnya. 

Kedua, gaya berpakaian. Gaya berpakaian yang ditonjolkan dari pakaian Korea adalah unik dan modis. Begitu banyak style Korea yang terbuka, sangat bertolakbelakang dengan kebudayaan Indonesia yang menjunjung tinggi kesopanan dalam berpakaian. 

Ketiga, gaya hidup. Gaya hidup yang konsumtif juga mempengaruhi kebudayaan Indonesia. Dengan keberadaan fenomena Korean Wave, orang-orang akan senang berbelanja membeli aksesoris Korea, Make up Korea, tiket musik K-Pop atau lainnya yang bahkan tidak mereka butuhkan. 

Keempat, bahasa Korea. Korea mempunyai bahwa yang unik secara pelafalan, sehingga tak sedikit penggemar Korea Selatan yang mempelajari bahasa Korea dan mempraktikkan dalam percakapan sehari-hari. Hal itu bukan suatu masalah. Belajar bahkan mahir dalam berbahasa selain bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang dapat dibanggakan. Namun tak lupa dengan bahasa dan kebudayaan dimana kita dilahirkan.

Dengan kemunculan budaya populer, dikhawatirkan akan menghilangkan budaya asli suatu negara. Orang-orang akan bersifat konsumtif hanya untuk mengikuti trend budaya populer itu. Dikhawatirkan dengan kemunculan budaya populer, kebudayaan Indonesia akan tergerus dengan kebudayaan Korea, sehingga lupa akan keberadaan budaya Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun