Mohon tunggu...
Wita Monica
Wita Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahasiswa

Hai semoga kalian suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi UPI: Mengubah Tantangan Menjadi Sebuah Harapan Melalui Program Kampus Mengajar di SD Trikarsa Bandung

2 Oktober 2021   06:46 Diperbarui: 2 Oktober 2021   06:52 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya virus COVID 19 membawa pengaruh pada beberapa aspek kehidupan seperti dalam bidang ekonomi, sosial maupun pendidikan. Kebijakan pemerintah dalam menutup sekolah dengan tujuan utuk mengurangi penyebaran virus COVID 19 membuat beberapa pihak mengalami culture shock, yang semula pembelajaran dilakukan dengan tatap muka harus berubah menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan). Hal  ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan itu sendiri dikarenakan beberapa sekolah di Indonesia belum mengenal teknologi, kesulitan dalam mencari sinyal  hingga tidak semua peserta didik mempunyai gawai. Dalam menyikapi hal ini maka KEMENDIKBUD membuat Program Kampus Mengajar yang mengajak mahasiswa berperan aktif mengabdi untuk mensukseskan pendidikan nasional dalam kondisi seperti ini.

SD Trikarsa Bandung merupakan salah satu sekolah sasaran dari Program Kampus Mengajar Angkatan 1.  Terdapat 5 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia  yang di tugaskan di SD Trikarsa ini yaitu berasal dari jurasan Pendidikan IPS, PGPAUD, Pendidikan Matematika, Dan Sastra Arab.

Mahasiswa tersebut membantu sekolah terutama guru dalam proses pembelajaran  selama kurang lebih 3 bulan lamanya,  adapun program yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas pendidikan Indonesia Tersebut  yaitu Membantu dalam kegiatan mengajar seperti membuat vidio pembelajaran interaktif , melakukan pembelajaran lewat whatsaap grup serta melakukan pembelajaran luring terbatas bagi peserta didik yang tidak memiliki gawai, sehingga peserta didik yang tidak memiliki gawai  dapat mengikuti pembelajaran dan mahami materi.

Tak hanya itu mahasiswa juga membantu dalam melakukan administrasi sekolah dan melakukan sharing session mengenai adaptasi teknologi yang mana dapat dipergunakan dan mempermudah  guru dalam proses belajar mengajar selama pembelajaran daring 

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa juga membantu sekolah dalam proses administrasi  seperti membuat RPP, merekap absen, nilai, dan merekap data peserta didik yang menerima bantuan RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan). Sebelum merekap nilai peserta didik, mahasiswa juga membantu dalam mengoreksi jawaban Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan merekap nilai peserta didik di e-raport sekolah.

Program Kampus Mengajar yang di buat oleh KEMENDIKBUD merupakan sebuah program inovatif yang memiliki banyak manfaat bagi beberapa pihak yaitu bagi mahasiswa dapat memberikan pengalaman yang sangat luar biasa serta dapat mengembangkan potensi mahasiswa di lapangan, bagi sekolah khususnya dengan adanya Program Kampus Mengajar ini sekolah merasa sangat  terbantu terlebih adanya sharing session mengenai adaptasi teknologi dan membantu dalam proses mengajar, sehingga Kampus mengajar dapat menjadi sebuah harapan di saat tantangan pendidikan di tengah pandemi COVID 19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun