Senja menjelang matang,
hampir seperti jarak
yang mahir mengisahkan rindu.
Di matamu; Malaikat bertasbih.
Waktu berhenti sejenak
Semesta damai tanpa riuh kota.
Aku mencintaimu sebagai jendela
yang tak banyak bertanya,
ini musim apa?
Aku ingin kita saling mencintai tanpa perlu ada tapi dan kenapa.
Langit pelan-pelan disekap kegelapan.
Kata-kata berdenyut di dada,
memulangkan harapan
yang telah lelah seharian
menanti jawaban.
Di bibir langit
Kukecupkan permintaan kepadamu:
Jangan kau beri kerinduan
yang terus mencari
tanpa pernah ku temui.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H