Mohon tunggu...
wita erni
wita erni Mohon Tunggu... Guru - Guru/mtsn padang panjang/

Musik/membaca/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terbiasa Baru Menjadi Kecanduan

10 Oktober 2023   17:16 Diperbarui: 10 Oktober 2023   18:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumen pribadi

Terbiasa makan sesuatu, terasa enaknya di lidah maka muncul keinginan untuk mengulanginya. Lama kelamaan jadilah CANDU.

Begitu juga dengan kebiasaan lainnya, seperti bermain game di gadget, lama kelamaan juga menjandi CANDU sehingga sulit menghentikannya.

Begitupun karena sudah kecanduan, orang yang terlibat narkoba juga begitu jika tidak masuk pusat rehabilitasi maka tetap juga akan sulit menghindari candu narkoba tersebut.

Adakah sama dengan orang yang sudah ketagihan menghafal Al Qur'an? Menjadi candu pulakah baginya? Bagaimanakah menjadikan Tahfiz Qur'an menjadi suatu candu*?

Bagi orang yang menjadikan  bacaan Al Qur'an dan menghafalkannya suatu kesukaan, maka dia akan merasa tuntutan di hati untuk selalu mengisi waktu dengan menambah tilawah dan hafalannya. Hatinya merasa  hampa saat tidak ada tambahan hafalan tersebut.

Bila ada keluangan waktu tanpa ada aktivitas  maka akan segera membuka mushaf lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk menambah hafalan Al Qur'annya.

Terkadang, saking asyiknya, mereka sampai lupa waktu. Kebiasaan ini sudah menjadi suatu kecanduan. Rasa tidak nyaman, gelisah hati, dan serasa ada yang hilang jika sehari saja terlewatkan kesempatan menambah hafalannya.

Suatu keberuntungan sekali bagi orang yang sudah memiliki kecanduan ini. Biasanya orang mencandu dalam hal yang bersifat negatif hingga membutuhkan tempat rehabilitasi.

Jika kecanduan menghafal Al Qur'an ini ada dalam diri seseorang maka dia amatlah beruntung. Allah akan membuka hati dan otaknya untuk itu.

Membaca Al Qur'an saja sudah berlipat ganda pahalanya apalagi orang menghafalnya. Dalam surat Al Hijr (9). Kita disuruh membaca untuk menjaga kemurniannya maka perlu menghafalnya.

Ketenangan jiwa dalam kehidupan
Itulah yang akan didapat dari pengalaman orang yang suka menghafal Al Qur'an seakan candu dengan uantaian huruf demi huruf, kata demi kata dalam mushaf Al Qur'an tersebut.

Kehampaan yang dirasakannya jika sehari saja tidak sempat menambah hafalannya.

Dua keuntungan yang diperoleh mereka penghafal Al Quran.

Pertama, di dunia hatinya selalu tenang dan lapang serta banyak kebaikan yang dilakukan agar tidak merusak hafalannya.

Kedua, di akhirat Allah menempatkannya di tempat yang tertinggi bersama salafusshalih yang mereka juga penghafal Al Qur'an.

Berdasarkan pengalaman orang yang kecanduan menghafal Al Qur'an ada beberapa kiat yang mereka lakukan.

1. Berwudhuk sebelum menghafal agar memegang mushaf dalam keadaan suci.
2. Waktu afdhal ketika subuh baik sebelum shalat subuh maupun sesudah shalat subuh.
3. Menyempatkan selalu tambahan hafalannya di waktu luang.
4. Menghindari melakukan maksiat seperti lalai shalat, berbohong, mengicuh orang,  bergunjing, mencemooh dan dosa kecil maupun dosa besar lainnya.
5. Menjaga hati dari hal-hal yang merusaknya seperti berburuk sangka.
6. Menjaga ikhtilath ( pergaulan dengan lawan jenis ).
7. Sering melalukan muraja'ah hafalannya ( pengulangan baik individu maupun berjamaah ).

WallahuA'lam bisshawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun