Selayaknya Kompasiana, yang setiap tulisan yang masuk harus diseleksi dahulu, sehingga tulisan-tulisan yang tidak bermutu tidak bisa terbit, Facebook pun saya rasa juga perlu diperlakukan seperti ini. memang rasanya tidak mungkin menyeleksi tulisan dari berbagai penjuru dunia. namun mau bagaimana lagi?
Gara-gara catatan di Facebook, yang katanaya jejaring sosial untuk menambah teman, saya pribadi mengalami kejadian yang tidak menyenangkan. Sedikit curhat nih. Ini mungkin berawal dari kekecewaan mantan saya terhadap saya. Pada pergantian tahun baru 2011 kemarin, mantan saya menuangkan unek-uneknya melalui catatan di facebook. Namun sungguh disayangkan banyak kata-kata yang tidak semestinya dibaca khalayak umum dia tuliskan disitu. dia mengungkapkan segala kebahagiaanya dan kekecewaanya terhadap saya, teman-teman dia, orang tua dia, keluarga dia, pacar dia, bahkan pacar saya.
Mungkin masih pantas jika kekecewaan itu diungkapkan untuk saya, yang menajdi masalah dia menuangkan segala unek-unek (kayak Uya Kuya dong), mengungkapkan ketidak sukaanya kepada pacar saya dengan kata yang menurut saya tidak pantas.
Gara-gara ini semua akhirnya 11 April 2011 keributan pun terjadi. Awalnya hanya antara pacar saya dan mantan saya. Namun kemudian merambah hingga pacar mantan saya dan terakhir saya menjadi sasaran karena dianggap tidak mampu memberi contoh teladan kapada pacar saya.
Andai saja tidak semua tulisan bisa diunggah di facebook, mungkin ini tidak akan terjadi. memang terasa tidak mungkin memfilter tulisan dari berbagai sudut belahan dunia. Namun masih ada satu solusi, kesadaran dari pribadi masing-masing pengguna facebook untuk menggunakan facebook dengan cerdas dan dewasa. Jangan sembarang tulisan, bahkan tulisan yang tidak pantas diunggah sehingga semua orang bisa membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H