NAMA:WISTIA ADI NURAHMAN
KELAS:Ilmu Komunikasi
Asal instansi:Universitas Informatika Dan bisnis Indonesia
Muhammad Fattah Hasan berdomisili di Bandung, kelahiran 20 Mei 2006. Fattah Hasan memulai ikut perguruan silat di saat umur dia 10 tahun dan masih berpendidikan sekolah dasar. Fattah mengikuti sosok ayahnya, maka dari itu Fattah Hasan pun termotivasi untuk ikut perguruan silat, nama perguruan silat yang Fattah dan sosok ayah ikuti adalah perguruan perisai diri yang berdiri pada tahun 1955 dan berdiri di kota SURABAYA.
Telah mengikuti banyak kejuaraan dan menurut dia kejuaraan yang paling berkesan disaat dia mengikuti kejuaraan walikota cup, hadiah nya pun sangat berharga yaitu piagam, sertifikat, dan uang yang bernilai cukup besar. Tidak luput dari sosok ayah yang menjuarai kejurnas di Bali pada tahun 1990, dari situ kita bisa lihat dalam istilah buah jatuh tak jauh dari pohonnya yang berarti sifat anak tidak jauh dari orangtuanya.
Di saat Fattah mengikuti kejuaraan, Fattah pernah mengalami cedera yang serius, jari kaki yang hampir putus dan recovery nya selama 1 Bulan, dari situ Fattah tidak merasa putus asa dan ia menjadi lebih giat latihan untuk meraih kejuaraan di turnamen mana pun.
Sebelum turnamen prepare yang disiapkan oleh Fattah yaitu tidur teratur, makan makanan yang terjaga, juga latihan dengan teratur dan konsisten, Fattah melakukan latihan dalam seminggu bisa mencapai 3 kali. Latihan itu sudah termasuk latihan bersama dan latihan privat, prepare itu juga sangat di pakai atlit atlit yang lain
Menurut Fattah, hasil dan feedback yang selama dia geluti dari mengikuti beladiri silat yaitu menjadi kebanggaan orangtua dan orang sekitarnya, Fattah pun memiliki bassic, jadi dia pun tidak khawatir dimana dia mengalami kejadian kejahatan yang tidak diinginkan oleh orang orang pada umumnya. Disaat Fattah mengikuti turnamen, Fattah berkata “ ada saingan paling terberat, setiap mengikuti turnamen” saingan tersebut asalnya dari perguruan tadjimalela, Fattah pun banyak mengalami kekalahan setiap lawan perguruan tersebut, meskipun mengalami banyak kekalahan Fattah tidak merasa kapok untuk melawan perguruan tersebut, dan selalu ingin juara.Membicarakan sosok ayah, Fattah merasa sangat di support oleh ayahnya, dan yang membuat Fattah menjadi semangat untuk latihan karena sosok ayahnya menjadi salah satu guru dari perguruan tersebut (perisai diri) dari situ pun Fattah memiliki jadwal latihan privat yang dilatih oleh ayahnya sendiri, maka dari itu Fattah memiliki ilmu yang bisa dibilang lebih atas dari anggota yang lain.
Bukan hanya ayah dan Fattah saja yang mengikuti perguruan silat, tetapi adik dan ibunya pun mengikuti perguruan beladuru silat yang juga di latih oleh ayahnya sendiri, ayahnya bisa mengajar atau menjadi guru karena ayahnya telah memiliki sertifikat untuk menjadi guru silat di perguruan tersebut (perisai diri).
Fattah memiliki jurus andalan yang diajarkan oleh ayahnya adalah menjepit kaki lawan dan lawan pun bisa terjatuh atau membuat kalah lawan yang dalam bahasa silatnya yaitu (jurus guntingan), dan jurus tendangan yang sangat kencang. Tenpat latihan yang biasa Fattah dilatih, di camp dan rumahnya sendiri. Untuk tahun 2023 ini Fattah beristirahat/jeda untuk mengikuti perguruan silat karena, Fattah berkata “ saya beristirahat/jeda karena di tahun ini saya memiliki kesibukan yaitu, sekolah (SMA) mungkin buat kedepannya saya akan menggeluti dunia persilatan lagi”. Itulah cerita Fattah Hasan yang sudah menjadi atlit sejak dini yang tercermin dari sosok ayah nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H