Dalam situasi pandemi seperti ini banyak sektor yang terpengaruh, sebagai contoh di daerah Bali yang sebagain besar penduduknya bekerja di sektor pariwisata.
Dengan diberlakukannya aturan yang membatasi perjalanan wisata, membuat banyak usaha penunjang pariwisata gulung tikar dan terpaksa merumahkan karyawannya.Â
Bagi yang terbiasa bekerja di sektor ini, tanpa mengandalkan sektor lain, tentu akan merasa sangat kebingungan, dari mana mendapatkan pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun jika hanya meratapi nasib tanpa berusaha  cerdas berperilaku maka keadaan ekonomi akan makin terpuruk, bagi yang  sejak awal memiliki dana cadangan yang dapat digunakan sebagai modal usaha di tengah pandemi, tentu hal ini akan dapat menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga akan berperan juga dalam skala yang lebih besar untuk menjaga makropudensial aman terjaga.
Dana cadangan kadang-kadang sering dilupakan sebagian orang karena dengan berbagai alasan misalnya menganggap dirinya akan selalu sehat dan bisa terus bekerja, gaji yang diterima sangat besar atau bahkan melebihi dari yang ditargetkan jadi bisa digunakan untuk mencicil berbagai jenis barang yang sebenarnya kurang dibutuhkan, atau pengeluaran konsumtif hanya mengikuti trend sehingga hal tersebut membuat gaji yang didapatkan dalam satu bulan akan habis untuk menutup cicilan.Â
Mengelola keuangan dengan baik bukan berarti kita pelit dan tidak menikmati hidup, bisa diambil contoh jika seseorang mendapatkan gaji 10 juta dalam satu bulan, lalu dialokasikan untuk berbagai keperluan misalnya:
1. Empat juta untuk biaya sehari-hari (40 %), kebutuhan sehari-hari ini bisa berupa biaya makan, biaya listrik dan air serta keperluan anak dan transportasi, serta yang harus juga dipikirkan membayar asuransi kesehatan untuk keluarga.
2. Tiga juta untuk cicilan (30%),cicilan disini bisa saja untuk keperluan kendaraan atau rumah, hal-hal yang benar-benar sangat dibutuhkan dalam hidup, bukan sekedar cicilan barang-barang yang meningkatkan gengsi.
3. Dua juta sebagai dana cadangan (20%), dana cadangan ini bisa disimpan dalam bentuk tabungan maupun deposito, juga barang seperti emas, yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
4. Satu juta sebagai dana kebaikan ( 10%) misalnya untuk sedekah, diberikan kepada orang tua, disumbangkan dan lainnya.
Jika kita berasumsi, pengumpulan dana cadangan sudah dilakukan sejak 5 sampai 10 tahun sebelum terjadinya pandemi yang membuat keadaan ekonomi menjadi sulit, maka dalam 5 tahun tersebut kita telah memiliki dana cadangan 10 juta atau jika 10 tahun kita telah memiliki dana cadangan 20 juta.