Minggu depan di sekolah tempat saya mengajar akan diadakan simulasi UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Memang UNBK bukanlah menjadi hal yang baru di sekolah saya.
Sejak tahun lalu sekolah sudah berkomitmen untuk melaksanakan UNBK untuk menggantikan sistem UNKP ( Ujian Nasional Kertas dan Pensil). Bahkan saat itu orang tua siswa sangat antusias menyambut rencana tersebut. Mereka memberi bantuan dana untuk melengkapi fasilitas yang telah ada di sekolah yang merupakan bantuan pemerintah, agar UNBK dapat terlaksana.
Ini terjadi di Bali tepatnya di Kabupaten Tabanan, yang daerah yang pasokan listriknya sangat memadai, dengan jasa tenaga teknisi yang sangat mudah dicari, dan juga untuk membeli perlengkapan pendukung pelaksanaan UNBK juga sangat mudah. Mungkin tidak perlu sampai membeli ke Denpasar, karena di Tabanan cukup banyak toko yang menyediakan laptop, komputer dan alat-alat lainnya. Selain itu internet di kabupaten Tabanan juga sudah menjangkau sampai ke pelosok.
Bagaimana di tempat lain? Jika di Tabanan yang dilihat dari keadaan daerahnya, didukung listrik dan internet memadai seharusnya semua sekolah mampu melaksanakan UNBK, namun kenyataannya masih banyak yang belum melaksanakan UNBK secara mandiri. Sudah pasti di tempat lain yang listrik, atau internet tidak memadai, membeli fasilitas pendukung sangat jauh, dan tenaga teknisi mungkin juga sangat kurang, tentu UNBK hanyalah angan-angan.
Harapan saya sebagai seorang guru, di era digital ini, daerah-daerah yang masih tertinggal harus menjadi prioritas. Anak-anak di tempat tersebut juga harus mendapat perlakuan yang sama di bidang pendidikan. Mereka berhak mendapat pendidikan seperti anak-anak di kota-kota besar.Â
Mungkin kita semua tidak ingin mereka hanya berkhayal menikmati terangnya malam karena listrik yang akan membantu mereka belajar, berkhayal menggunakan komputer, tidak hanya sebagai sarana untuk mengikuti ujian tetapi untuk melengkapi keterampilan mereka di bidang teknologi.
Saya juga berharap dengan dilantiknya bapak Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, semoga Bapak Menteri mampu membawa pendidikan di Indonesia bisa lebih maju, fasilitas pendidikan harus merata di seluruh negeri ini, terutama bila UNBK ini akan terus dilaksanakan, karena selama ini untuk melaksanakan UNBK yang tergolong mahal sekolah harus mengandalkan biaya BOS yang tentu tidak cukup, sehingga sering dibantu oleh orang tua.Â
Jadi, mungkin sudah sepantasnya pemerintah merencanakan bagaimana agar seluruh sekolah di negeri ini memiliki sarana dan prasarana pendukung UNBK yang lengkap. Sehingga UNBK bukan hanya mimpi bagi anak-anak di pelosok negeri yang belum terjamah listrik, komputer dan internet. Kapankah mereka bisa merasakannya padahal mereka juga bagian dari generasi penerus bangsa?