Lalu apa langkah yang sebenarnya dapat dilakukan. Pemerintah sebenarnya telah merancang gerakan literasi sekolah yaitu Gerakan Literasi Sekolah yaitu sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan ini dilakukan selama 15 menit setiap hari, sebelum pelajaran dimulai.
![Literasi. dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/04/img-20190904-051833-5d6ed9260d82305b4b391642.jpg?t=o&v=555)
Gerakan ini tidak hanya berlaku untuk siswa di sekolah, namun untuk semua warga sekolah, serta peran aktif dari orang tua di rumah serta masyarakat sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.
![Siswa membaca mading yang dibuat oleh temannya yang tergabung dalam ekstrakurikuler jurnalistik](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/04/img-20190904-051845-5d6ed9fd097f36371b3b3c82.jpg?t=o&v=555)
Selain itu interaksi orang tua dan anak saat mengerjakan PR juga akan membuat hubungan antara orang tua dan anak lebih terjalin dengan baik. Anak akan memahami PR yang mereka kerjakan dengan diberikan penjelasan-penjelasan.
Dengan demikian anak akan menguasai materi dengan baik, karena interaksi terjadi dua arah.Â
Mungkin juga ada banyak aplikasi untuk membantu dunia pendidikan yang ada di internet.
Namun sebaik-baiknya internet, saya kira pendidikan yang diberikan guru atau orang tua di rumah lebih penting, karena selain mentransfer pengetahuan juga terselip kasih sayang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI