Selain itu, masih banyak pula sungai-sungai di Bali yang masih asri, yang belum tercemar sama sekali oleh sampah maupun limbah. Sungai tersebut terdapat di bagian hulu. Dengan masyarakat yang masih memegang teguh konsep yang ditanamkan leluhur mereka.
Masyarakat Bali memiliki konsep yang merupakan kearifan lokal mereka yakni "Tri Hita Karana". Konsep ini diterapkan turun-temurun menjadi sebuah budaya, dan akhirnya melekat menjadi karakter warga Bali.Â
Tri Hita Karana tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu 1) hubungan manusia dengan Tuhan dimana manusia mencintai atau menjaga keharmonisan dengan Tuhan, 2) menjaga keharmonisan dengan sesama manusia, dan 3) menjaga keharmonisan dengan alam sekitar, hewan, tumbuhan, termasuk menjaga lingkungan sungai atau perairan. Karakter tidak bisa dibentuk secara instan, ia terbentuk atas kebiasaan-kebiasaan diwariskan terjadi secara turun-temurun.
Apakah Jakarta tidak ingin melakukan hal serupa ? Air adalah kebutuhan penting bagi masyarakat. Sungai harus dijaga, dan untuk menjaganya hal terpenting adalah karakter mencintai lingkungan. Karakter tersebut harus tertanam sejak dini pada generasi muda kita.Â
Dimulai dari kita sendiri, masyarakat, bahkan mungkin pemerintah, sehingga anak cucu kita mewarisi karakter yang kita miliki tanpa harus kita ajar dan didik mereka dengan cara menggurui. Mereka bisa memiliki karakter tersebut dengan meneladani kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H