Mohon tunggu...
Wistari Gusti Ayu
Wistari Gusti Ayu Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru

Guru adalah profesi yang mulia, saya bangga menjadi guru

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membentuk Karakter Mencintai Lingkungan serta Menjaga Kelestaraian Air Melalui "Sungai Ramah Anak"

22 Agustus 2019   15:40 Diperbarui: 4 September 2019   14:55 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukad Tanah Pegat. Sumber: kintamani.id

Jika anak-anak melewatinya atau bermain disana, secara tidak langsung akan tertanam karakter cinta lingkungan dalam diri mereka. Mengajar dan mendidik anak mengenai kesadaran akan arti penting menjaga air yang dilihat dari air bersih yang melintasi sungai tersebut juga tidak perlu dilakukan dengan susah payah.

Seperti yang kita ketahui mengajar adalah proses mentransfer ilmu dengan berbagai cara agar orang lain dapat memiliki atau menguasai ilmu yang diberikan, dan mendidik tidak hanya cukup dengan hanya memberikan ilmu pengetahuan ataupun keterampilan, melainkan juga harus ditanamkan pada anak didik nilai – nilai dan norma – norma susila yang tinggi dan luhur. Mendidik lebih bersifat kegiatan berkerangka jangka menengah atau jangka panjang.

Dengan keadaan sungai bersih yang mereka lihat, dan budaya orang tua serta masyarakat yang menyayangi lingkungan, kita tidak perlu menggurui mereka, mereka pun tidak perlu dimarahi, atau terlalu banyak dinasehati,  namun dengan melihat sendiri lingkungan sungai yang begitu bersih akan membuat mereka sadar dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya terhadap alam. Anak-anak akan belajar dengan melihat budaya atau kebiasaan orang tua mereka dan juga menghargai usaha pemerintah.

Seperti pepatah "Guru kencing berdiri anak kencing berlari", jadi dari pepatah tersebut kita dapat memaknai, jika ingin generasi muda kita cinta terhadap lingkungan, menjaga air agar tetap bersih mengalir mengikuti kelokan sungai menuju muara tanpa ada sampah dan limbah di dalamnya, kita harus memberi contoh yang baik agar bisa diteladani. Bukan sekedar memberi nasehat.

Sungai- sungai di Bali yang layak menjadi contoh untuk mengajar dan mendidik anak untuk menyadari menjaga lingkungan terutama air adalah, Tukad Badung. Tukad Badung mengalir di tengah kota Denpasar, dekat dengan pasar Badung dan Kumbasari, dulu dikenal dengan sungai yang kumuh. 

Dilansir dari m.bisnis.com Pemerintah Kota Denpasar menjelaskan tentang penataan Tukad Badung yang terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon di Seoul, Korea Selatan. Tujuan penataan yang sama agar masyarakat dapat lebih menikmati sungai yang bersih dan indah.

Tukad Badung akan terlihat lebih indah di malam hari karena banyaknya lampu menghiasi sungai tersebut. Dengan penataan yang indah dan menjadi tempat wisata, yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, kita semua pasti tidak akan ingin mencemarinya lagi.

Berikutnya adalah Tukad Bindu yang juga merupakan sungai yang dulunya kumuh, kemudian dirancang menjadi sungai yang ramah anak. Anak-anak bisa bermain dan berenang di sungai tersebut. 

Tukad Bindu. sumber : phinemo.com
Tukad Bindu. sumber : phinemo.com
Selain itu juga terdapat Tukad Taman Pancing yang sudah lokasinya dekat dengan muara. Jika kita mendengar kata muara, pasti memikirkan tumpukan sampah, namun tidak berlaku di Tukad Taman Pancing. 

Seperti namanya, Tukad Taman Pancing, adalah tempat untuk bersantai sambil memancing. Di sisi kanan dan kiri Sungai terdapat tempat ramah anak. Dimana orang tua dapat menggelar tikar untuk bersantai bersama anak mereka sambil menunggu sang ayah memancing. Di pinggir sungai juga terdapat jogging track.

Di daerah Tabanan juga terdapat Sungai yang dijadikan tempat wisata, yang dapat dijadikan sarana edukasi anak, untuk menanamkan kecintaannya terhadap alam. Yaitu Tukad Tanah Pegat. Dilansir dari kintamani.id di sini, batu-batu kali yang ada di tengah sungai, sengaja dicat dengan warna-warni. Sampah-sampah yang dulu banyak dijumpai di tepi sungai, kini sudah tak lagi bisa dijumpai. Dengan begitu, aliran air sungai di sini juga terlihat lebih bersih dan asri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun